2.1 Pengertian
Administrasi
Administrasi
berasal dari kata administrare (Latin: ad = pada, ministrare
= melayani). Dengan demikian jika ditinjau dari asal kata, administrasi
berarti memberikan pelayanan kepada. Pada saat ini administrasi telah
berkembang menjadi cabang ilmu tersendiri. Banyak pengertian administrasi yang
telah berkembang.
Apakah arti dari administrasi itu ?
Administrasi dapat dibedakan dalam 2
pengertian, yaitu:
1.
Administrasi dalam arti sempit, yaitu dari kata Administratie
(bahasa Belanda) yang meliputi kegiatan surat menyurat, catat-mencatat dan
ketatusahaan.
2. Adminitrasi dalam arti
luas, yaitu dari kata Administration (bahasa Inggris).
Di bawah ini akan dikemukakan beberapa pendapat, arti atau
definisi dari administrasi dalam arti luas, yaitu:
a. Administrasi adalah proses yang pada
umumnya terdapat pada semua usaha kelompok, negara atau swasta, sipil atau
militer, besar atau kecil (ditulis Leonard D. White dalam ‘Introduction
to the Study of Public Administration’, 1958)
b. Administrasi sebagai kegiatan
kelompok yang mengadakan kerjasama untuk menyelesaikan tugas bersama (ditulis oleh
Simon et al., dalam ‘Public Administration’, I958)
c. Administrasi
didefinisikan sebagai bimbingan, kepemimpinan pengawasan usaha kelompok
individu untuk mencapai tujuan bersama (ditulis oleh William H. Newman dalam
‘Administrative Action’, I963)
Dari
beberapa definisi administrasi diatas, maka ciri-ciri administrasi dapat digolongkan atas:
a. Adanya kelompok manusia,
yaitu kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih.
b. Adanya kerja sama dari
kelompok tersebut
c. Adanya kegiatan/proses/usaha
d. Adanya bimbingan,
kepemimpinan dan pengawasan
e. Adanya tujuan
Dalam
perkembangan ilmu pengetahuan, administrasi sering dikaitkan dengan manajamen,
yang berasal dari kata managie (Latin: manus = tangan, agere =
melakukan, melaksanakan). Dengan demikian jika ditinjau dari dari asal
kata, manajamen berarti melakukan dengan tangan. Dalam hal kaitan antara
administrasi dan manajemen, ada dua pendapat yang ditemukan, yakni:
1. Administrasi
sama dengan manajemen.
Pendapat pertama ini tidak membedakan antara administrasi dengan
manajemen. Menurut pendapat pertama ini, kedua istilah tersebut sering dipakai
secara bergantian untuk macam kegiatan yang sama.
M.E. Dimock dalam
bukunya: Public Administration (1960), memberikan definisi
administrasi sebagai berikut: “Administration (or management) is a planned
approach to the solving of all kinds of problems in almost every individual or
group activity both public or private” (administrasi atau manajemen adalah
suatu pendekatan yang terencana terhadap pemecahan semua macam masalah yang
kebanyakan terdapat pada setiap individu atau kelompok baik negara atau swasta)
2. Administrasi
berbeda dengan manajemen.
Pendapat ini membedakan administrasi dengan manajemen. Dalam hal
ini ada dua pendapat yang dikemukan, yakni:
a. Administrasi lebih
rendah dari manajemen
Pendapat yang seperti
ini dikemukanan oleh Samuel Levey dan Paul Loomba seperti yang dikutip
Azwar (1996), menyebutkan bahwa pekerjaan administrasi hanya melaksanakan
kebijakan yang telah ditetapkan, sedangkan pekerjaan manajemen adalah
merumuskan kebijakan tersebut.
b. Administrasi lebih
tinggi dari manajemen
·
Dalton E. Mc.Farland dalam bukunya: Management, membedakan arti
administrasi dan manajemen sebagai berikut:
“Administration
refers to the determination of major aims and policies, where as management
refers to the carrying out of the operation designed to accomplish the aims and
effectuate policies” (Administrasi ditujukan terhadap penentuan tujuan
pokok dan kebijaksanaannya, sedangkan manajemen ditujukan terhadap pelaksanaan
kegiatan dengan maksud menyelesaikan/mencapai tujuan dan pelaksanaan
kebijaksanaan)
·
Ordway Tead juga membedakan administrasi dan manajemen.
Hal ini dikemukan dalam bukunya: Management Principles and Practices, yang menyatakan bahwa:
“Administration is the process and agency
which is responsible for the determination of the aims for which an
organization and its management are to strive.....etc” (Administrasi adalah
suatu proses dan badan yang bertanggung jawab terhadap penentuan tujuan, yang
didalamnya organisasi dan manajemen digariskan....dan sebagainya)
“Management is the
process and agency which direct and guides the operation of organization in the
realizing of established aims...etc” (Manajemen adalah suatu proses dan badan
yang secara langsung memberikan petunjuk, bimbingan kegiatan dari suatu
organisasi dalam merealisasikan tujuan yang telah ditetapkan...dan sebagainya).
2.2.
Pengertian Manajemen.
Dibawah
ini dikemukakan beberapa pendapat PAKAR tentang pengertian manajemen,
antara lain:
1.
H. Koontz & O’Donnel, dalam bukunya: Principles of
Management; 1968, mengemukakan definisi manajemen sebagai berikut:
“Management involves getting things done through and with
people” (Manajemen berhubungan dengan pencapaian sesuatu tujuan yang
dilakukan melalui dan dengan orang lain).
2. Dr. R. Makharita, expert
PBB yang diperbantukan pada
kantor pusat Lembaga Administrasi Negara dari tahun 1977-1980 memberikan
definisi manajemen sebagai berikut:
“ Management is the utilization of available or potentials
resources in achieving a given ends” (Manajemen adalah pemanfaatan sumber
daya yang tersedia atau potensial dalam pencapaian tujuan)
3. Ir. Tom Degenaars,
expert PBB yang diperbantukan pada
kantor pusat Lembaga Administrasi Negara dari tahun 1979-1979 memberikan
definisi manajemen sebagai berikut:
“Management is defined as a process dealing with a guided
group activity and based on distinct objectives which have to be achieved by
involment of human and non-human resources” (Manajemen adalah suatu proses
yang berhubungan dengan bimbingan kegiatan kelompok dan berdasarkan atas tujuan
yang jelas yang harus dicapai dengan menggunakan sumber daya manusia dan bukan
tenaga manusia).
4. GeorgeR. Terry, dalam bukunya: Principles
of Management, memberikan definisi manajemen sebagai berikut:
“Management is a distinct process consisting of planning,
organizing, actuating and controlling, utiliting in each both science and art,
and followed in order to accomplish predetermined objectives” (Manajemen
adalah suatu proses yang terdiri atas: perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan, pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan ilmu dan seni
untuk menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya)
Dari
beberapa definisi diatas, dapat kita simpulkan bahwa manajemen
adalah suatu proses yang terdiri atas: perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan, pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan ilmu dan seni yang
diterapkan untuk memanfaatkan sumber daya (manusia, metode, uang, material,
mesin, pasar dan waktu) secara efisien untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Dibawah ini dikemukakan
beberapa pendapat tentang manajemen:
1.
Manajemen sebagai suatu sistem (Management as a
system).
Manajemen adalah suatu kerangka kerja yang terdiri dari berbagai
bagian/komponen yang secara keseluruhan saling berkaitan yang diorganisasi
sedemikian rupa dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
2. Manajemen sebagai suatu
proses (Management as a process).
Manajemen adalah serangkaian tahap kegiatan yang diarahkan pada
pencapaian suatu tujuan dengan pemanfaatan semaksimal mungkin sumber-sumber
yang ada.
3. Manajemen sebagai suatu
fungsi (Management as a function)
Manajemen mempunyai kegiatan-kegiatan tertentu yang dapat
dilakukan sendiri-sendiri tanpa menunggu selesainya kegiatan yang lain,
sekalipun kegiatan yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi
4. Manajemen sebagai suatu
ilmu pengetahuan (Management as a science)
Manajemen adalah suatu ilmu yang bersifat inter-disipliner dengan
menggunakan bantuan ilmu-ilmu sosial, filsafat dan matematika.
5. Manajemen sebagai
kumpulan orang (Management as a group people)
Manajemen dipakai dalam arti kolektif untuk menunjukkan jabatan
kepemimpinan di dalam organisasi, misalnya: kelompok pimpinan atas, kelompok
pimpinan menengah dan kelompok pimpinan bawah.
6. Manajemen sebagai
kegiatan yang terpisah (Management as a separate activity)
Manajemen mempunyai kegiatan tersendiri, jelas terpisah daripada
kegiatan teknis lainnya.
7. Manajemen sebagai suatu
profesi (Management as a profession).
Manajemen mempunyai bidang pekerjaan atau bidang keahlian yang
tertentu seperti halnya bidang-bidang lain, misalnya: Profesi di bidang
kedokteran, profesi di bidang hukum, profesi di bidang perpajakan dan
sebagainya
Administrasi kesehatan Masyarakat adalah cabang dari Ilmu Administrasi yang khususnva
mempelajari bidang Kesehatan suatu Masyarakat. Ilmu kesehatan Masyarakat adalah
cabang Ilmu kesehatan yang mempelajari kondisi-kondisi dan kejadian-kejadian
sehat dan sakit pada masyarakat. Dalam definisi Ilmu Kesehatan Masyarakat
(menurut Winslow), telah dikenal beberapa konsep tentang administrasi, sebagai
berikut :
Ilmu Kesehatan
Masyarakat adalah ilmu dan seni daripada:
·
Mencegah penyakit
·
Memperpanjang masa hidup
·
Meningkatkan kesehatan fisik dan mental dan efisiensi,
mlalui usaha masyarakat yang terorganisir, untuk :
üSanitasi lingkungan
üMengendalikan penyakit
menular
üMendidik masyarakat
dalam prinsip prinsip kesehatan
üPengorganisasian usaha
pelayanan modis dan perawatan, dengan tujuan:
v Diagnosa awal penyakit,
v Pengobatan pencegahan
suatu penyakit
v Mengembangkan
usaha-usaha masyarakat' guna mencapai tingkat hidup yang setinggitingginya agar
masyarakat dapat memperbaiki dan memelihara kesehatannya.
Pengertian administrasi dapat didekati dari dua pengertian, yaitu sebagai
unsur statis administrasi (organisasi)
dan sebagai unsur dinamis administrasi (manajemen).
Organisasi, merupakan suatu wadah institusi/kelompok/ikatan formal di mana terdapat
orang-orang ,yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang
telah ditetapkan sebelumnya. Pengertian wadah tersebut lebih tepat diartikan
sebagai ikatan hukum/legal/formal yang menjanrin kerja sama orang-orang
tersebut.
Manajemen, merupakan suatu proses ,kegiatan kerja sama yang dilakukan oleh
anggota-anggota organisasi untuk menggerakkan unsur-unsur manajemen dalam
mencapai tujuan tadi. Macam-macam kegiatan atau aktivitas kerja sama tersebut
dapat disebut sebagai fungsi manajemen. Manajemen dipimpin oleh seorang manajer
yang dalam kepemimpinannya ia mengenakan atribut kepemimpinan tertentu (leadership).
Gambar 1: Model pengertian administrasi sebagai organisasi dan manajemen
Dengan demikian pengertian Administrasi dapat
digambarkan dalam model daiam gambar 1.
Tujuan yang akan dicapai dalam
Administrasi Kesehatan Masyarakat (AKM) adalah tujuan dari Ilmu
Kesehatan Masyarakat. Tujuan Ilmu Kesehatan Masyarakat adalah
mencapai suatu tingkat derajat kesehatan pada masyarakat yang
setinggi-tinggtnya.
Blum menggambarkan model pengaruh faktor-faktor
kesehatan terhadap derajat kesehatan masyarakat dalam gambar 2.
Gambar 2. The force field and being
paradigma of health (Hendrik L. Blum)
Dalam
penjelasannya Blum menyatakan hahwa untuk bisa mengerti suatu proses
perencanaan terhadap kesehatan masyarakat, kita pertu mengerti tentang dua
paradigma, yaitu:
1.
The Force Field Paradigma/Paradigma Kekutan Iapangan : yaitu pengaruh
faktor-faktor di lapangan terhadap derajat kesehatan masyarakat.
Dari paradigma di atas, Blum menjelaskan bahwa terdapat empat faktor yang
mempengaruhi tinggi rendahnya derajat kesehatan suatu masyarakat, yaitu:
a. Faktor Lingkungan/Environment
b. Faktor Perilaku/Life styles
c. Faktor Pelayanan Kesehatan/medical care services
d. Faktor Herediter atau Kependudukan/Heredity
Dari keempai faktor tersebut, AKM mempunyai kontribusi:
- Melakukan administrasi pada faktor pelayanan kesehatan sebagai kontribusi
utama.
- Melakukan administrasi terhadap ketiga faktor lain
- Melakukan administrasi terhadap keadaan derajat kesehatan masyarakat
Dengan demikian sumber daya yang mungkin dapat dikumpulkan/dikelola dalam AKM,
dapat dikategorikan dalam beberapa sumber/kategori:
a. Sumber daya pelayanan kesehatan
b. Sumber daya lingkungan
c. Sumber daya perilaku
d. Sumber daya kependudukan, dan
e. Sumber daya lain yang berkaitan dengan derajat kesehatan masyarakat di
wilayah administrasi.
2. The WeII Being Paradigm/Paradigma
Keadaan Sehat: yaitu keadaan derajat kesehatan masyarakat yang menyatakan
tingkat/derajat baiknya status kesehatan masyarakat. Tinggi rendahnya derajat
kesehatan ini dapat diukur dari 12 aspek (indikator yang dapat diukur).
Keadaan sehat menurut Blum, adalah keadaan yang baik (well being) dari unsur
somatik, sosial, dan psikis. Menurut WHO (1957), keadaan sehat adalah
suatu keadaan tubuh manusia yang menggambarkan berfungsinya tubuh secara
memuaskan dalam lingkungan dan sifat keturunan tertentu. Pada dasarnya, kondisi/status/derajat
kesehatan suatu masyarakat merupakan suatu spektrum yang luas antara masyarakat
yang berada dalam keadaan sehat optimum sampai masyarakat yang berada dalam
keadaan sakit berat/menjelang kematian, dapat dikategorikan dalam empat
potongan Spektrum sebagai berikut:
1.
Stage of Optimum Health/Tahap Sehat Optimum
Yaitu kondisi kesehatan yang optimum, di mana terdapatnya fungsifungsi
unsur somatik, psikis dan sosial secara optimum.
2.
Stage of Suboptimum Health atau Incipient Illnes/tahap Sehat Sub Optimum
atau Sakit Ringan Yaitu kondisi kesehatan yang menurun dan terdapht gangguan
fungsi yang ringan dari unsur somatik, psikis dan sosial.
3.
Stage of Over Illness atau Disability/Tahap Sakit atau
Terganggu Yaitu kondisi kesehatan yang menurun dan terdapat gangguan fungsi
yang jelas serta menunjukkan gejala ketidakmampuan/gangguan kegiatan dan
kecakapan sehari-hari.
4.
Stage of very Serious Ilness atan Approaching death/tahap Sakit Berat/ dekat
kematian Yaitu kondisi kesehatan yang sangat menurun dan telah mengancam
eksistensi kehidupan/vitalitas seseorang.
Agar kondisi derajat kesehatan masyarakat yang sehat dapat dicapai maka
keempat spektrum tersebut harus dicegah' dijaga dan diperbaiki keadaannya agar
masyarakat selalu berada pada jenjang sehat optimun. Usaha-usaha tersebut telah
dirumuskan dalam konsep tingkatan pencegahan menurut Leavell & Clark
sebagai berikut:
Pencegahan
|
Prephatogeneisis phase
|
Phatogeneisis phase
|
Primary prevention
|
Secondary prevention
|
Tertiary prevention
|
Health promotion
|
General & specific
Protection
|
Eariy diagnosis &
Prompt treatment
|
Disability limitation
|
Rehabilitatinon
|
Uraian
kegiatan
|
·
Health education
·
Gizi
· Growth &
development
·
monitoring
·
Rumah sehat
·
Hiburan sehat
·
Marriage
·
counseling
·
Sex education
· Pengendalian
lingkungur
·
dll
|
· Imunisasi
· Hygiene perorangan
· Perlindungan dari
lingkungan
· Accidentai safety
· Occupational health
· Perlindungan dari
carcinogen, toxin, allergen
· Pengendalian sumber
pencemaran
· dll
|
· Early case finding
· General check up
· Mass screening
· Suruey: contact,
school, household
· Case holding
· Adequate treatment
· dIl
|
· Penyempurnaan &
intensifikasi
· Terapi lanjutan
· Pencegahan kompiikasi
· Perbaikan fasilitas
kesehatan
· Penurunan beban sosial
penderita
·
dll
|
· Hea.lth education
lanjutan
· Work therapy
· Perkampungan
rehabilitasi sosial
· Penyadaran masyarakat
lembaga rehabilitasi & partisipasi masyarakat
·
dll
|
Pencegahan
terhadap
jenjang
|
1 Stage of optimum Health
|
2 Stage of Incipient illmess
3 Stage of overillnese or Disability imitation
4 Stage of very Serious illness
|
Gambar 3: Model konsep tingkatan pencegahan terhadap derajat kesehatan
masyarakat
Leavell & Clark menjelaskan bahwa Kedokteran Pencegahan dapat dilakukan
pada tahap sebelum terjadinya sakit (Prepathogenesis phase) dan pada
tahap serelah terjaditrya sakit (Pathogenesis phase). Pada tahap
Prepathogenesis dapat dilakukan primary prevention/pencegahan primer
dengan dua kelompok kegiatan yaitu:
1)
Health promotion/peningkatan kesehatan: yaitu peningkatan
status kesehatan masyarakat, dengan melalui beberapa kegiatan antara lain:
- Pendidikan kesehatan/health educotion,
- Peningkatan gizi,
- Pengamatan tumbuh kembang anak/growth & development monitoing,
- Pengadaan rumah sehat,
- Penyelenggaraan hiburan sehat,
- Konsultasi perkawinan/mariage counseling,
- Pendidikan sex/sex education,
- Pengendalian lingkungan, dan lain-lain.
2. Genaral & specific protection/perlindungan
khusus dan umum: yaitu upaya/usaha kesehatan untuk memberikan perlindungan
secala khusus atau umum kepada seseorang atau masyarakat, antara lain:
- Immunisasi,
- Hygiene perorangan,
- Perlindungan diri dari lingkungan,
- Perlindungan diri dari
kecelakaanlatcidental safety,
- Kesehata n kerjal occupational heolth',
- Perlindungan diri dari carcinogen, toxin,
dan allergen,
- Pengendalian sumber-sumber pencemaran, dan
lain-lain'
Pencegahan primer ini merupakan usaha/upaya agar masyarakat yang berada
dalam stage of optimum health tidak jatuh ke dalam stage lain yang lebih buruk.
Pada tahap pathogenesis
dapat dilakukan dua bentuk kegiatan dengan uraian sebagai berikut:
1. Secondary prevention/pencegahan
sekunder, yaitu pencegahan masyarakat yang masih sedang sakit, dengan dua
kelompok kegiatan sebagai berikut:
a. Early diagnosis & prompt treatment/diagnosa
dini dan pengobatan adekuwat, antara lain:
- Penemuan kasus secara dini/early case finding,
- Pemeriksaan umum lengkap/general check up,
- Pemeriksaan masal/mass screening,
- Survei terhadap kontak, sekolah dan rumah/contact survey, school
survey, household survey.
- Penanganan kasus/case holding,
- Pengobatan adekuwat/adequate treatment, dan lain-lain
b. Disability Iimitation/pembatasan gangguan :
- Penyempurnaan dan intensifikasi terapi lanjutan,
- Pencegahan komplikasi,
- Perbaikan fasilitas kesehatan,
- Penurunan beban sosial penderita, dan lain-lain.
2. Tertiary prevention/pencegahan tersier
: yaitu usaha pencegahan terhdap
masyarakat yang setelah sembuh dari sakit serta mengalami kecacatan. antara
lain:
- Pendidikan kesehatan lanjutan,
- Terapi kerja/work therapy,
- Perkampungan rehabilitasi sosial,
- Penyadaran masyarakat,
- Lembaga rehabilitasi dan partisipasi masyarakat, dan lain-lain.
Pencegahan pada tahap pathogenesis ini dimaksudkan untuk memperbaiki keadaan
masyarakat yang sudah jatuh pada tahap sakit ringan, sakit, dan sakit berat
agar sedapat mungkin kombali ke tahap sehat optimum.
Konsep Leavell & clark dalam bukunya "preventive, Medicine for the
Doctor in his community" inilah yang kemudian melengkapi sebutan Ilmu
Kesehatan Masyarakat dengan Ilmu Kedokteran pencegahan, yang merinci peran
seorang dokter di dalam menjararkan perayanan kesehatannya di tengah masyarakat
meliputi pelayanan kesehatan dalam spektrum promotif sampai dengan rehabilitatif.
Dalam menjalankan pelayanan kesehatan dalam spektrum yang luas tersebut, dokter
dapat bekerja sama dengan paramedis, pekerja sosial, ataupun tenaga lainnya
yang dapat bekerja sama meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Spektrum
pelayanan kesehatan tersebut dapat dikembangkan serta merupakan lahan kerja
bagi para dokter umum sampai dengan subspesialis beserta tenaga kesehatan dan
lain-lainnya secara saling mengisi dan melengkapi serta kerja sama/partnership,
dan tidak dapat dibagi sebagai segmentasi lahan kerja antar profesi.
Tinggi rendahnya derajat kesehatan masyarakat tersebut dapat diukur melalui
10 ukuran/indikator menurut Sistem kesehatan nasional indonesia, atau
menurut 12 indikator yang diusulkan oleh Blum. Indikator status/derajat
kesehatan masyarakat menurut Blum dapat dipelajari dari
ukuran-ukuran/indikator-indikator:
I. Life span,
adalah lamanya umur harapan untuk hidup dari masyarakat, atau dapat juga
dipandang sebagai derajat kematian masyarakat yang bukan karena mati tua.
2. Disease or infirmitY,
adalah keadaah sakit atau cacat secara fisiologis dan anatomis dari
masyarakat.
3. Discomfort or
illness,
adalah keluhan sakit dari masyarakat tentang keadaan somatik, kejiwaan
maupun sosial dari dirinYa.
4. Disability or
incapacity,
adatah ketidakmampuan seseorang dalam masyarakat untuk melakukan
pekerjaannya dan menjalankan peranan sosialnya karena sakit'
5. Participation in
health care,
adalah kemampuan dan kemauan masyarakat untukberpartisipasi dalam menjaga
dirinya untuk selalu dalam keadaan sehat'
6. Health behaviour,
adalah perilaku nyata dari anggota masyarakat yang secara langsung
berkaitan dengan kesehatan.
7 . Ecologic behaviour,
adalah perilaku masyarakat terhadap lingkungan hidupnya, terhadap spesies
lain, sumber daya alam, dan ekosistem'
8. Social behaviour,
adalah perilaku anggota masyarakat terhadap sesamanya' keluarganya'
komunitasnya, dan bangsanya.
9. Interpersonal
relationship,
adalah kualitas komunikasi anggota masyarakat terhadap sesamanya.
10. Reserve or
positive health,
adalah daya tahan anggota masyarakat terhadap penyakit, atau anggota
masyarakat dalam menghadapi
tekanan-tekanan kapasitas somatik, kejiwaan, dan sosial.
11. External
satisfaction,
adalah rasa kepuasan anggota masyarakat terhadap lingkungan sosialnya,
meliputi rumah, sekolah, pekerjaan, rekreasi, transportasi, dan sarana
pelayanan kesehatan Yang ada.
12. Internal
satisfaction,
adalah kepuasan anggota masyarakat terhadap seluruh aspek kehidupan dirinya
sendiri.
Dengan uraian kegiatan pencegahan di atas, Administrator Kesehatan
diharapkan dapat menjaga agar ke-12 indikator status/derajat kesehatan
masyarakat tersebut tetap dalam keadaan baik.
Fungsi dinamis dari administrasi adaiah melakukan kegiatan yang disebut manajemen untuk
mengelola sumber daya yang ada guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pada
dasarnya rincian kegratan manajemen ( fungsi manajemen ) dapat dikategorikan
dalam bentuk kegiatan-kegiatan:
1. Planning/perencanaan,
2.
Organizing/pengorganisasian,
3.
Actuating/penggerakan,
4.
Controlling/pengawasan dan pengendalian, dan
5. Evaluation/penilaian.
Dalam AKM, masing-masing sumber daya yang ada dikelola menurut
rincian kelima kegiatan manajemen tersebut, untuk mencapai lima tujuan
operasional Kesehatan Masyarakat seperti uraian tingkatar, pencegahan
menurut Leavell & Clark.
Sehingga dari hal-hal yang diuraikan diatas, konsep
Administrasi Kesehatan Masyarakat dapat digambarkan sebagai model kubus
berikut:
1.3. Unsur Pokok Administrasi Kesehatan
Masyarakat
Jika diperhatikan
batasan administrasi kesehatan masyarakat sebagaimana dikemukakan di atas,
segera terlihat bahwa dalam batasan tersebut diternukan setidak tidaknya lima
unsur pokok yang peranannya amat penting dalam menentukan berhasil atau
tidaknya pelaksanaan administrasi kesehatan. Kelima unsur pokok yang dimaksud
ialah masukan (input), proses (process), keluaran(output), sasaran (target)
serta dampak (impact).
1) Masukan
masukan (input) dalam
administrasi adalah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk dapat melaksanakan
pekedaan administrasi. Masukan ini dikenal pula dengan nama perangkat
administrasi (tools of administration). Masukan dan atau perangkat
administrasi tersebut banyak macamnya. Beberapa di antaranya yang terpenting
adalah:
a.
Komisi Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika Serikat
Komisi Pendidikan
Administrasi Kesehatan Amerika Serikat membedakan masukan dan atau perangkat
administrasi atas tiga macam:
a. 1. Sumber
Sumber (resources) adalah segala sesuatu
yang dapat dipakai untuk menghasilkan barang atau, jasa. Sumber ini secara umum
dapat dibedakan atas tiga macam yakni:
1.
Sumber tenaga
Sumber tenaga (labour
resources) dibedakan atas dua macam yakni tenaga ahli (skilled) seperti
dokter, dokter gigi, bidan, perawat serta tenaga tidak ahli (unskilled)
seperti pesuruh, penjaga malam dan pekerja kasar lainnya.
2. Sumber modal
Sumber modal (capital
resources) banyak macamnya. Jika disederhanakan dapat dibedakan atas dua
macam, yakni modal bergerak (working capital) seperti uang dan giro
serta modal tidak bergerak (fixed capital) seperti bangunan, tanah dan
sarana kesehatan.
3. Sumber alamiah
Sumber alamiah (natural resources) adalah segala sesuatu
yang terdapat di alam yang tidak termasuk sumber tenaga dan sumber modal.
a. 2. Tata cara
Tata cara (procedures)
adalah berbaga! kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran yang dimiliki dan yang
diterapkan.
a. 3. Kesanggupan
Kesanggupan (capacity)
adalah keadaan fisik, mental dan biologis tenaga pelaksana. Secara umum
disebutkan bahwa kesanggupan tenaga pelaksana dari negara yang telah maju lebih
tinggi dari pada tenaga pelaksana dari Negara yang masih terbelakang. Mudah
dipahami karena memanglah keadaan kesehatan serta keadaan gizi masyarakat di
negara yang telah maju, jauh )ebih baik dari pada negara yang masih
terbelakang.
b.
Koontz dan Donnells
Koontz dan Donnells membedakan masukan dan
atau perangkat administrasi atas empat macam yakni manusia (man), modal (capital),
manajerial (managerial) dan teknologi (technology).
Pembaglan lain yang
banyak dikenal di masyarakat ialah yang disebut sebagal 4 M yakni
manusia (man), uang (money), sarana (material) dan metoda (method)
untuk organisasi yang tidak mencari keuntungan, serta 6 M yakni manusia (man),
uang (money), sarana (material), metoda (method), pasar (market)
serta mesin (machinery) untuk organisasi yang mencari keuntungan.
2)
Proses
Proses (process)
dalarn administrasi adalah langkah langkah yang harus dilakukan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Proses ini dikenal pula dengan nama fungsi
administrasi (functions of administration). Pada umumnya proses dan
ataupun fungsi administrasi ini merupakan tanggung jawab pimpinan.
Pada saat ini dikenal
beberapa pembagian proses dan ataupun fungsi administrasi tersebut. Beberapa di
antaranya yang terpenting ialah.
a.
Kornisi Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika
Serikat, membedakan fungsi
administrasi atas enam macam yakni perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing), pengawasan
(controlling), pengkoordinasian (coordinating) dan penilaian (evaluation).
b.
Freeman, membedakan fungsi administrasi atas enam macam yakni perencanaan
(planning), penggerakan (actuating), pengkoordinasian (coordinating),
bimbingan (guidance), membebaskan (freedom) dan
pertanggungjawaban (responsibility).
c.
George R. Terry, membedakan fungs! administrasi atas empat macam yakni
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
penggerakan (actuating) dan pengawasan (controlling). Fungsi administrasi
menurut Terry ini terkenal dengan singkatan POAC.
d.
Barton, membedakan fungsi administrasi atas delapan macam yakni
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan
staf (staffing), penyusunan anggaran belanja (budgeting),
pelaksanaan (implementing), pengkoordinasian (coordinating),
pelaporan (reporting) dan penilaian (evaluation).
e.
Luther M. Gullick, membedakan fungsi administrasi atas tujuh
macam yakni perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
penyusunan staf (staffing), pengarahan (directing), pengkoordinasian
(coordinating), pelaporan (reporting), dan penyusunan anggaran
belanja (budgeting). Fungsi administrasi menurut Gullick ini dikenal
dengan singkatan POSDCORB.
f.
Hendry Fayol, membedakan fungsi administrasi atas lima macam yakni
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), perintah (comanding),
pengkoordinasian (coordinating) dan pengawasan (controlling).
Pada saat ini dengan makin
berkembangnya ilmu administrasi, maka pembagian fungsi administrasi makin
banyak pula. Berbagai pembagian tersebut, meskipun bervariasi, namun jika
dikaji secara mendalam pada dasamya tidak memperkhatkan perbedaan yang berarti.
Dalam praktek sehari hari, untuk memudahkan pelaksanaannya, berbagai fungsi administrasi
ini sering disederhanakan menjadi empat macam yakni:
a) Perencanaan (planning)
yang di dalamnya termasuk penyusunan anggaran belanja.
b) Pengorganisasian (organizing)
yang di dalan mya termasuk penyusunan staf.
c) Pelaksanaan (implementing)
yang d! dalamnya termasuk penyerahan, pengkoordinasian, bimbingan, penggerakan
dan pengawasan.
d) Penilaian (evaluation)
yang di dalamnya termasuk penyusunan laporan.
3)
Keluaran
Keluaran (output) adalah
hasil dari suatu pekerjaan administrasi. Untuk administrasi kesehatan, keluaran
tersebut dikenal dengan nama pelayanan kesehatan (health services). Pada
saat ini pelayanan kesehatan tersebut banyak macamnya. Secara umum dapat
dibedakan atas dua macam. Pertama, pelayanan kedokteran (medical services).
Kedua, pelayanan kesehatan masyarakat (public health services).
4)
Sasaran
Sasaran b adalah kepada
siapa keluaran yang dihasilkan, yakni upaya kesehatan tersebut, ditujukan.
Untuk administrasi kesehatan sasaran yang dimaksudkan di sini dibedakan atas
empat macam yakni perseorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat. Dapat
bersifat sasaran langsung (direct target group), ataupun bersifat
sasaran fidak langsung (indirect target group).
5)
Dampak
Dampak (impact)
adalah akibat yang ditimbulkan oleh keluaran. Untuk administrasi kesehatan,
dampak yang diharapkan adalah makin meningkatnya derajat kesehatan. Peningkatan
derajat kesehatan ini hanya akan dapat dicapai apabila kebutuhan (needs)
dan tuntutan (demands) perseorangan, keluarga, kelompok dan atau
masyarakat terhadap kesehatan, pelayanan kedokteran serta hngkungan yang sehat
dapat terpenuhi. Kebutuhan dan tuntutan ini adalah sesuatu yang terdapat pada
pihak pemakai jasa pelayanan kesehatan (health consumer).
a.
Kebutuhan kesehatan
Kebutuhan kesehatan
(health needs) pada dasamya bersifat objektif dan karena itu untuk dapat
meningkatkan derajat kesehatan perseorangan, keluarga , kelompok dan ataupun
masyarakat, upaya untuk memenuhinya bersifat mutlak. Sebagai sesuatu yang
bersifat objektif, maka munculnya kebutuhan kesehatan sangat ditentukan oleh
masalah kesehatan nyata yang ditemukan dalam masyarakat.
Masalah kesehatan nyata
yang dimaksud banyak macamnya. Untuk perseorangan dan atau keluarga yang
terpenting adalah penyakit yang sedang diderita. Sedangkan untuk kelompok dan
ataupun masyarakat adalah gambaran pola penyakit yang ditemukan dalam kelompok
dan ataupun masyarakat. Ika diketahui bahwa muncuinya suatu penyakit
sebagaimana yang dikemukakan oleh Gordon dan Le Richt (1950) sangat
ditentukan oleh tiga faktor utama yakni pejamu (host), penyebab penyakit
(agent) serta lingkungan (environment), maka dalam upaya menemukan kebutuhan
kesehatan, perhatian haruslah ditujukan kepada ketiga faktor tersebut. Apabila
penyebab utama penyakit telah berhasil ditemukan, lanjutkaniah dengan upaya
mengatasi penyebab yang dimaksud, yang dalam hal ini ialah menyediakan serta
menyelenggarakan upaya kesehatan yang sesuai.
b.
Tuntuton kesehatan
Berbeda haInya dengan
kebutuhan, tuntutan kesehatan (health demands) pada dasamya bersifat
subjektif. Oleh karena itu pemenuhan tuntuan kesehatan tersebut hanya bersifat
fakultatif. Dengan perkataan lain terpenuhi atau tidaknya tuntutan kesehatan
perseorangan, kcluarga, kelompok dan ataupun masyarakat tidak terialu
menentukan tereapai atau tidaknya kehendak untuk meningkatkan derajat
kesehatan.
Karena tuntutan
kesehatan bersifat subjektif, maka muncuinya tuntutan kesehatan tersebut
dipengaruhi oleh faktor faktor yang bersifat subjektif pula. Ika diketahui
bahwa kadar subjektivitas seseorang banyak dipengaruhi antara lain oleh tingkat
pendidikan clan tingkat sosial ekonomi, maka tidaklah sulit dipahami bahwa
munculnya tuntutan kesehatan tersebut sangat tergantung dari tingkat pendidikan
serta tingkat sosial ekonomi yang dimiliki.
Lebih lanjut karena
tuntutan kesehatan ada kaitannya dengan tersedia atau tidaknya pelayanan
keschatan, maka dalam membicarakan tuntutan kesehatan tidak boleh pida
melupakan berbagai kemajuan teknologi yang mempengaruhi tersedia atau tidaknya
pelayanan kesehatan tersebut. Dengan perkataan lain dalam membi¬carakan
tuntutan kesehatan, peranan kemajuan teknologi kedokteran tidak dapat
diabaikan. Karena sesungguhnyalah sebagaimana yang dikemukakan oleh Sorkin
(1979) bahwa kemajuan kemajuan teknologi kedokteran dapat merupakan salah
satu faktor yang mempengaruhi tuntutan kesehatan.
Dalam kehidupan sehari
hari, sering ditemukan bahwa kebutuhan kesehatan seseorang tidak sama dengan
tuntutan kesehatan. Dalam keadaan yang seperti ini, merupakan kewajiban setiap
petugas kesehatan untuk mencoba meniadakan ketidak samaan tersebut. Di sinilah
letak masalahnya, karena menyamakan kebutuhan kesehatan dengan tuntutan
kesehatan memang tidak mudah. Diperlukan berbagai upaya dan keterampilan yang
bersifat khusus, termasuk upaya clan keterampilan melakukan kornunikasi dan
motivasi.
HUBUNGAN UNSUR UNSUR ADMINISTRASI
1.4. Ruang Lingkup
Jika
dikaji secara mendalam batasan administrasi kesehatan sebagaimana yang telah
dirumuskan oleh Kornisi Pendidikan Administrasi
Kesehatan Amerika Serikat tahun 1974, segera terlihat bahwa ruang lingkup
administrasi kesehatan mencakup bidang yang amat luas, yang jika disederhanakan
dapat dibedakan atas dua macam yakni:
1) Kegiatan Administrasi
Telah
disebutkan bahwa melaksanakan pekerjaan administrasi sama artinya dengan
melaksanakan sernua fungsi administrasi. Dengan pengertian yang seperti ini
menjadi jelas bahwa kegiatan utama yang dilakukan pada administrasi tidak lain
adalah melaksanakan fungsi administrasi itu sendiri, mulai dari fungsi
perencanan, pengorganisasian, pelaksanaan sampai dengan fungsi pengawasan (Terry).
Karena
kegiatan utama pada administrasi adalah melaksanakan semua fungsi administrasi
maka jelas pula bahwa melaksanakan pekerjaan administrasi tidak sama dengan
melaksanakan pekerjaan tata usaha. Pekerjaan administrasi bukan sekedar
mengetik, mengagenda dan ataupun menyimpan arsip surat menyurat (office
work) yang merupakan pekerjaan pokok seorang tata usaha.
Seseorang yang mengerjakan pekerjaan
administrasi berarti adalah seorang administrator atau manajer, karena dalarn
mengerjakan administrasi, ia melakukan perencanaan, pelaksanaan, penilaian
untuk kemudian perencanaan berikutnya.
2) Objek dan Subjek Administrasi
Telah disebutkan bahwa
objek clan sgbjek administrasi kesehatan adalah sistem kesehatan. Ini berarti
untuk dapat menyelenggarakan administrasi kesehatan perlu dipahami dahulu apa
yang dimaksud dengan sistem kesehatan. Pengertian tentang sistem kesehatan
banyak macamnya. Menjabarkan batasan sebagaimana yang dirumuskan oleh WHO
(1984), yang dimaksud dengan sistem kesehatan adalah suatu kumpulan dari
berbagai faktor yang komplek clan saling berhubungan yang terdapat pada suatu
negara clan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan clan tuntutan kesehatan
perorangan, keluarga, kelompok serta masyarakat pada setiap saat yang
dibutuhkan.
Sistem kesehatan itu
sendiri mencakup hal yang amat luas. Jika disederhanakan dapat dibedakan atas
dua subsistem. Pertama, subsistem pelayanan kesehatan. Kedua, subsistem
pembiayaan kesehatan. Untuk dapat terselenggaranya upaya kesehatan yang baik,
kedua subsistem ini perlu ditata clan dikelola dengan sebaik baiknya.
Ruang Lingkup Admimstrasi
Kesehatan
1.5. Manfaat
Jika diperhatikan
batasan administrasi kesehatan sebagaimana yang telah dirumuskan oleh Komisi
Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika Serikat pada tahun 1974, segera
terlihat bahwa manfaat yang diperoleh dari diterapkannya administrasi kesehatan
adalah sangat luas. Secara umum berbagai manfaat tersebut dapat dibedakan atas
tiga macam yakni:
1) Dapat dikefola sumber,
tata cara dan kesanggupan secara efektif dan efisien
Sumber, tata cara dan
kesanggupan yang tersedia pada dasamya bersifat terbatas dan karena itu perlu
dikelola dengan sebaik baiknya. Administrasi Kesehatan jelas dapat menjanjikan
pengelolaan yang dimaksud, karena memang dalam melaksanakan pekedaan administras!
kesehatan dikenal adanya antara lain fungsi perencanaan, yang dapat mengatur
pernankatan sumber, tata cara dan kesanggupan secara efektif dan efisien.
Sesungguhnya, masalah
efektif dan efisien ini telah sejak lania menjadi pusat perhatian para ahli administrasi.
Setidak tidaknya sejak abad ke 18 ketika berlangsung Revolusi Industri di
Inggris. Upaya ini diwujudkan dengan memperkenalkan falsafah administrasi
baru dari job cen¬tered menjadi human centered serta dari orientasi
efektiitas menjadi orientasi efektivitas don efisiensi.
Hal yang sama juga
dilakukan oleh Frederick Winslow Taylor (dikenal sebagai bapak gerakan
administrasi ilmiah) serta Hendry Fayol (dikenal sebagai bapak teori
administrasi modem). Taylor setelah melakukan penelitian berjudul time and
motion study yang kemudian dipublikasikan dalarn bukunya yang terkenal The
Principle of Scientific Management, berhasil merumuskan pendapatnya bahwa
efektivitas dan efisiensi erat hubungannya dengan penggunaan waktu dan kegiatan
yang tidak produktif.
Sedangkan Fayoll membahas
masalah efektivitas dan efisiensi ini melalui pengkajian terhadap kemampuan
pemimpin. Kajian tersebut kemudian dituliskan dalarn bukunya yang terkenal General
and Industrial Management.
2)Dapat dipenuhi kebutuhan dan tuntutan secara
tepat dan sesuai
Mengenal
kebutuhan dan tuntutan adalah penting dalam melaksanakan administrasi
kesehatan. Seyogyanyalah setiap upaya kesehatan yang dilaksanakan ditujukan
untuk pemenuhan kebutuhan dan tuntutan tersebut. Agar kebutuhan dan tuntutan yang
seperti ini dapat dipenuhi, tentu diperlukan keterampilan untuk menentukan
kebutuhan dan tuntutan itu sendiri. Disini menjadi penting peranan administrasi
kesehatan, karena dengan diterapkannya administrasi kesehatan tersebut akan
dapat diketahui dengan tepat berbagai kebutuhan dan tuntutan yang terdapat
dalarn masyarakat.
3)Dapat disediakan dan diselenggarakan upaya
kesehatan sebaik baiknya
Karena administrasi
kesehatan dapat mengatur pernanfaatan sumber, tata cara dan kesanggupan yang
dimiliki dengan baik, serta dapat menentukan kebutuhan dan tuntutan dengan
tepat, maka dapat diharapkan tersedia dan terselenggaranya upaya kesehatanyang
sebaik baiknya. Dari uraian tentang tiga manfaat administrasi kesehatan yang
seperti ini, secara umum dapat disimpulkan bahwa administrasi kesehatan
berupaya menyediakan dan menyelenggarakan upaya kesehatan sedemikian rupa
sehingga dengan masukan yang sekecil keciinya (sumber, tata cara dan
kesanggupan) dapat dihasilkan keluaran yang sebesar besamya (terpenuhi
kebutuhan dan tuntutan akan kesehatan).
Karena keluaran yang
diperoleh bertitik tolak dari pemakaian sumber, tata cara dan kesanggupan yang
tersedia, maka pada administrasi kesehatan dikenal adanya prinsip optimalisasi.
Selanjutnya karena keluaran yang diharapkan adalah yang sesuai dengan kebutuhan
dan tuntutan masyarakat, maka pada administrasi kesehatan dikenal pula prinsip
efektivitas dan efisiensi.
Dari uraian ini, menjadi
jelaslah bahwa yang terpenting dalam melaksanakan administrasi kesehatan
bukanlah berupaya menghasilkan keluaran yang berlebihan, bukan pula yang
bersifat mendatangkan keuntungan (profit making), melainkan yang
mempunyai dampak (impact) yang positif bagi peningkatan derajat kesehatan
masyarakat secara keseluruhan.