A. Pengertian
Pengawasan
Menurut Fayol,
pengawasan terdiri dari tindakan meneliti apakah segala sesuatu tercapai atau
berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, instruksi-insruksi yang
telah dikeluarkan dan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan. Pengawasan
bertujuan menunjukkan atau menemukan kelemahan-kelemahan agar dapat diperbaiki
dan mencegah berulangnya kelemahan-kelemahan tersebut. Sedangkan menurut
Terry, pengawasan adalah proses untuk mendeterminasi apa yang akan
dilaksanakan, mengevaluasi pelaksanaan dan jika perlu menerapkan
tindakan-tindakan korektif sedemikian rupa sehingga pelaksanaan sesuai dengan
rencana.
Dengan demikian
dapatlah diaftikan bahwa pengawasan adalah suatu proses untuk menetapkan
pekerjaan/kegiatan apa saja. yang sudah dilaksanakan, dan menilainya terhadap
rencana serta mengroeksinya agar pelaksanaan dilakukan sesuai dengan rencana. Syarat/prinsip
pengawasan :
a. Harus ada rencana yang jelas.
b. Harus mampu
menjamin adanya tindakan perbaikan.
c. Harus bersifat
fleksibel.
d. Ada pemberian
instruksi yang jelas serta kewenangan pada bawahan.
e. Harus ekonomis.
f. Dapat
dimengerti.
g. Dapat merefleksi
poia organisasi.
B. Proses
Pengawasan
Proses pengawasan
meliputi :
a. Menetapkan alat pengukur (standar),
dan mengumpulkan data/fakta.
b. Mengadakan penilaian (evaluate).
c. Mengadakan perbaikan (corrective
action) .
C. Standar yang
Digunakan dalam Pengawasan
a. Norrna:
Standar yarrg
ditetapkan atas dasar pengalaman yang lalu:
- Proyek yang
lalu
- Proyek lain
dengan bentuk dan situasi yang sama
b. Kriteria :
Standar yang
ditetapkan dan diharapkan sebagai ukuran pelaksanaan program secara memuaskan
pada tingkat kepuasan tertentu.
Dalam hal
penyimpangan pelaksanaan terhadap standar, masih diperlukan adanya batas
toleransi terhadap penyimpangan tersebut.
D. Jenis/Kategorisasi
Pengawasan
a. Waktu:
-
Preventif/bersifat mencegah penyimpangan,
-
Repressif/bersifat menekan/mengoreksi terjadinya penyimpangan
b. Obyek pengawasan
:
- Produksi
- Keuangan
- Waktu
- Manusia dan
kegiatan
c. Subjek
pengawasan:
- Intern (Dari
dalam organisasi)
- Extern (Dari luar
organisasi)
d. Cara pengumpulan
datanya:
- Personal
observation/inspection/pemeriksaan atau pengawasan Perorangan,
- Oral report/laporan
lisan
- Written reportfiaporan
tertulis
- Control by
exception/pengawasan khusus terhadap hal-hal khusus.
D. Mengawasi dan Mempertahankan Standar Kerja
Langkah-langkah pengawasan mamandu program kerja dan
menjamin terlaksananya beberapa standar minimum. Tindakan-tindakan ini
diperlukan untuk tujuan berikut ini:
-
Menjamin bahwa pekerjaan dilaksnakan sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan dan aktivitas yang telah direncanakan, dalam tempo yang
diberikan dan dengan menggunakan sumber daya yang tersedia.
-
Memungkinkan para pengawas menyadari
kekurangan-kekurangan para pekerja kesehatan dalam hal kemampuan, pengetahuan
dan pemahaman, dan mengatur pelatihan yang sesuai.
-
Memungkinkan para pengawas mengenali dan memberi
penghargaan atas pekerjaan yang baik, dan mengenali staf yang layak diberi
kenaikan jabatan dan pelatihan lebih lanjut
-
Memungkinkan manajemen yakin bahwa sumber yang disediakan
bagi pekerjaan telah cukup dan dipergunaan dengan baik
-
Memungkinkan manajemen menentukan penyebab
kekurangan-kekurangan pada kinerja tersebut.
Pengawasan yang
baik harus:
-
Tepat waktu. Untuk
mempertahankan standar kerja, tindakan pengawasan harus dilakukan pada saat
yang tepat.
-
Sederhana. Tindakan
pengawasan harus sederhana; bila tidak, akan memrlukan waktu lama untuk
menerapkan dan untuk menghasilkan efek yang diinginkan
-
Minimal. Pengawasan harus
diadakan sesediit mungkin, yakni sesedikit yang dipertahankan untuk menjamin
pekerjaan akan diselesaikan dan standar dipertahankan.
-
Luwes. Pengawasan yang
telalu dapat menjadi seperti “senjata makan tuan” para pekerja akan mencoba
mengindarinya.
Cara Pengawasan
dalan Tim Kerja
Petunjuk (Termasuk
Uraian, Tujuan dan Sasaran Pekerjaan)
Petunjuk harus cukup jelas sehingga dapat dimengerti oleh
semua yang berkepentingan, dan pengawasa harus yakin bahwa petunjuk tersebut
dimengerti. Petuntuk harus dapat
diterapkan dan dalam batas kemampuan mereka yang akan mengerjakannya; sediakan
juga sumber daya yang memadai untuk pelaksanaannya. Petunjuk harus dinyatakan
sedemikian rupa sehingga hasil mudah dinilai.
Menggunakan Jadwal
Kerja
Sebuah jadwal kerja menunjukkan apa yang harus dikerjakan
seorang pekerja atau sekelompok pekerja, dan haris serta waktu pelaksanannya.
Jadwal kerja terutama berguna bagi staf yang bekerja
sendiri atau dengan hanya sedikit orang lain.
Waktu adalah sumber daya yang pling penting. Waktu tidak dapat disimpan atau ditambah; ia
hanya dapat digunakan dengan baik atau sebaliknya hilang percuma. Jadwal kerja membantu anggota staf untuk
menggunakan waktu sebaik-baiknnya, dan menununjukkan berapa lama suatu tugas
harus selesai dan berapa banyak-banyak pekerjaan yang dapat selesai dalam
jangka waktu tertentu.
Kunjungan Pengawasan
Kunjungan pribadi oleh pengawas akan
membantu dan disambut setiap pekerja.
Selama kunjungan, pengawasa harus menanyakan kepada staf kesehatan, baik
secara perorangan maupun kelompok:
-
Apa tujuan program yang sedang mereke karjakan dan apa
sasaran yang mereka tuju;
-
Apakah mereka menganggap tujuan tersebut dapat
dikerjakan, yakni mengatakan apakah tujuan dapat dicapai dalam waktu yang
diberikan dan dengan sumber yang tersedia
Setiap kunjungan harus memiliki tujuan yang jelas dan
harus cukup lama sehingga pengawasa dapat memenuhi tujuan tersebut. Kunjungan yang terburu-buru atau singkat akan
menggagalkan tujuan semual dan lebih menjadikan staf kehilangan semangat dan
kecewa daripada terpacu.
E. Penilaian Kerja
(evaluasi)
Pengertian
Evaluasi adalah prosedur
penilaian pelaksanaan/hasil kerja/dampak secara sistematik, dengan
membandingkannya dengan standar dan dengan mengikuti kriteria/metode/tujuan
tertentu guna menilai dan pengambilan keputusan selanjutnya.
Tujuan Evaluasi:
a.
Sebagai alat untuk memperbaiki kebijaksanaan pelaksanaan
program dan perencanaan program yang akan datang.
b.
Sebagai alat untuk memperbaiki alokasi sumber daya.
c.
Sebagai alat untuk memperbaiki pelaksanaan suatu kegiatan
yang sedang berjalan.
d.
Sebagai alat untuk mengadakan perencanaan kembali yang lebih
baik daripada suatu program.
Evaluasi yang dapat kita lakukan pada
satu program, dapat berupa :
·
Menilai pelaksanaan kegiatan program tersebut
dibandingkan dengan standar/norma tertentu,
·
Menilai hasil program tersebut dibandingkan dengan standar tertentu, atau
·
Menilai hasil program tersebut dibandingkan dengan data
pengamatan awal sebelum program dikerjakan.
Evaluasi pada beberapa program dapat
dilakukan antara lain :
o Menilai pelaksanaan
kegiatan program A dibanding pelaksanaan program B.
o Menilai hasil yang
dicapai program A dengan sumber dayanya, dibandingkan dengan hasil proglam B
dengan sumber dayanya.
Berdasarkan
waktunya evaluasi dapat digolongkan menjadi :
a. Evaluasi
Formative
Yaitu evaluasi yang
dilakukan pada saat pelaksanaan kegiatan program masih sedang berlangsung;
dikelompokkan dalam dua bentuk :
- Critical Review Evaluation, yaitu evaluasi untuk menilai suatu program
belum dilaksanakan.
- Midterm Evaluation, yaitu evaluasi pada saat program sedang dikerjakan,
ada dua bentuk :
o Evaluasi Proses
yaitu evaluasi untuk menilai proses/kegiatan, dan
o Evaluasi Monitoring
yaitu evaluasi untuk mengawasi berjalannya suatu program.
b. Evaluasi
Summative
Yaitu evaluasi yang
dilakukan pada saat kegiatan program sudah selesai dilakukan, dikelompokkan
dalam dua bentuk :
o Evaluasi output
yaitu evaluasi untuk menilai hasil kegiatan progran,
o Evaluasi dampak/impact/outcome
yaitu evaluasi untuk menilai dampak dari hasil pelaksanaan
program.
F. Proses Evaluasi
Tahapan evaluasi ;
a.
Kegiatn berpikir konseptual ;
– Formulasi tujuan,
sasaran dan manfaat evaluasi
– Formulasi sumber
dan jenis informasi yang diperlukan
– Formulasi kriteria
evaluasi
– Formulasi
model/kerangka kerja/rancang bangun
b.
Kegiatan operasional
- Pengumpulan
informasi
c.Kegiatan penilaian
- Formulasi derajat
keberhasilan
- Formulasi dan
identifikasi masalah
- Formulasi faktor
dan penunjang dan penghambat
d.
Kegiatan tindak lanjut ;
- Formulasi/rekomendasi
tindakan pemecahan masalah
- Feed back tentang
kebutuhan informasi tambahn
- Feed back hasil
evaluasi kepada user/pengguna
- Followup/corective/action
perbaikan.
G. Kriteria
Evaluasi
1. Relevansi
Relevansi dipakai
untuk memeriksa rasionalisasi relevansi suatu progrm yaitu memeriksa relevansi
antara ;
- Masalah
- Kebijakan
- Tujuan/jawaban
masalah
- Kegiatan
- Unit kerja, dsb
2. Tingkat
kecukupan (adequacy)
Tingkat kecukupan
(adequacy) menggambarkan tingkat kecukupan suatu hasil, atau tingkat kecukupan
sejumlah kegiatan suatu program. Tingkat kecukupan dapat pula menggambarkan
kecukupan perhatian terhadap pelaksanaan suatu program dan menunjukkan seberapa
banyak masalah telah dapat diatasi.
a. Tingkat
kecukupan sejumlah kegiatan (adequacy of effort):
|
Jumlah Kegiatan Yang dibutuhkan
b . Tingkat
kecukupan aktivitas dan pencapaian (adequacy of performance):
jumlah
hasil/pencapdian kegiatan
x
I00 %
coverage
Overage adalah
perkiraan/jumlah hasil yang seharusnya dapat dicapai dari pelaksanaan program.
3. Ukuran tingkat
kemajuan (progress)
Ukuran tingkat
kemajuan adalah penilaian dengan cara membandingkan rencana&enyataan suatu
program secara berkala pada waktu program sedang berjalan, guna mengetahui :
- Monitoring
tingkat kemajuan pelaksanaan.
- Identifikasi dan
koreksi hambatan pelaksanaan.
4. Efektifitas
- Menilai tingkat
kcberhasilan program
- Menilai tingkat
pencapaian target
- Pertandingan efektifitas
beberapa progra
Hasil
E = x loo %
target
5. Efisiensi:
Hasil
E =
biaya
Umumnya
dipergunakan untuk membandingkan tingkat efisiensi beberapa program. Digunakan
untuk menilai pencapaian hasil dikaitkan dengan banyaknya sumber daya yang
drgunakan.
H. Menilia
Kinerja/Prestasi
Penilaian oleh pengawasan atau pemimpin tim menentukan
seberapa dekat tim pencapai sasaran kerja mereka. Penilaian harus didasarkan
pada pernyataan yang jelas dari tujuan dan sasaran yang;
-
Sesuai dengan kebutuhan masyarakat
-
Mungkin dicapai
-
Dapat diukur
-
Diketahui dan disetujui oleh semua staf yang kinerjanya
sedang dinilai
Maksud penting dari
penilaian adalah untuk
membantu orang menemukan dan memanfaatkan sebaik-baiknya kekuatan mereka dan
memperbaiki atau mengurangi kelemahan mereka.
Penilaian harus mengungkapkan-baik kepada pekerja maupun
penagwas-kemampuan para pekerja untuk tumbuh dan berkembang, kebutuhan akan
pelatihan lebih lanjut, dan tingkatan di mana pelatihan lebih lanjut akan
meningkatkan prestasi kerja.
Penilaian harus berkelanjutan. Mislanya, sangatlah buruk
bila pengawas tidak mengadakan penilaian kinerja sama sekali sampai tiba
waktunya untuk membuat laporan rahasia tahunan para pekerja kesehatan.
Pengawas yang baik akan mencoba menemua para pekerja
kesehatan secara teratur untuk mendiskusikan tujuan dan pencapaian,
keberhasilan dan kegagalan, kekuatan dan kelemahan. Pengawasa harus membantu para apkeerja
kesehatan agar tanggap terhadap kritik membangun dan meningkatkan prestasi
mereka.
Menemukan
Kekurangan-Kekurangan dalam Kerja
Kurangnya pelatihan hanya merupakan salah satu
alasan bagi prestasi kerja yang
buruk. Ada beberapa yang lainnya. Banyak
diantaranya bukan
kesalahan pekerja kesehatan.
Alasan-alasan lain meliputi:
-
Kurangnya sumber daya, mislanya kekurangan obat-obatan
-
Pekerja kesehatan tidak memiliki uraian pekerjaan atau
petunjuk yang jelas
-
Pekerja kesehatan kesehatan kecewa karena kurangnya imbalan atau
tidak ada promosi
-
Anggota tim tidak bekerja sama dengan baik
-
Pengawasan tidak cukup memberi dorongan
-
Pekerja kesehatan mempunyai masalah pribadi
J. Pencatatan dan
Pelaporan
Pencatatan
Catatan berisi keterangan-keterangan yang disimpan di
unit kesehatan mengenai pekerjaan unit, keadaan kesehatan masyarakat, dan pasien perorangan, serta keterangan
mengenai hal-hal ketatausahaan misalnya staf, peralatan, dan perlengkapan.
Catatan merupakan
‘ingatan” tatas usaha dan merupakan perangkat penting untuk mengawasi dan
menilai pekerjaan; pencatatan membantu para pengawas:
-
Mempelajari apa yang sedang terjadi
-
Membuat keputusan yang efektif
-
Menilai kemajuan pencapaian tujuan
Catatan harus tepat, mudah di peroleh, tersedia
bila diperlukan dan berisi informasi yang berguna bagi manajemen. Informasi tidak selalu dicatat kecuali bila
diketahui akurat dan ada gunannya.
Sebelum meminta
para pekerja kesehatan membuat catatan pengawas harus bertanya kepada diri
sendiri mengenai:
·
Apakah informasi ini akan dipakai?
·
Tepatnya, bagian mana yang akan berperan dalam
pengambilan keputusan dan evaluasi?
·
Dapatkan keterangan ini dikumpulkan dengan tepat
sehingga dapat memenuhi maksudnya?
·
Apakah pencatatan ini dilakukan hanya karena merupakan
bagian dari pekerjaan rutin?
Pelaporan
Laporan adalah keterangan yang disampaikan kepada tingkat
lain dari pelayanan kesehatan. Laporan juga merupakan perangkat
manajemen penting yang mempengaruhi tindakan selanjutnya. Jenis-jenis laporan (lisan, tertulis, atau
melalui telepon atau radio bilamana perlu), isinya (informasi statsitik
mengenai kelahiran, kematian, dan kesakitan, atau keterangan mengenai
perkembangan atau eksulitan program), dan frekuensi serta keguannya akan
berbeda dari satu negara ke negara lain.
Seringkali dirasakan lebih nyaman menggunakan formulir
laporan yang tercetak dan tersebar sebelumnya di unit dan pusat kesehatan,
dengan tujuan untuk membakukan keterangan.
K. Menghadapi
Masalah dan Perselisihan
Membantu Staf Emecahkan Masalah Pribadi
Seorang pengawas yang baik mencoba untuk memahami bahwa
staf kesehatan dapat mempunyai kesulitan keuangan (misalnya, karena pemilik
tanah telah menaikkan harga sewa), atau kekhawatiran karena anaknya sakit, atau
kerabatnya meninggal, atau anaknya gagal dalam ujian. Kekhawatiran pribadi
banyak jumlahnya dan bermacam-macam dan dapat mempengaruhi pekerjaan. Seorang
pengawas yang baik akan mendengarkan dengan penuh rasa simpati masalah-masalah
pribadi dan, bilamana mungkin mencoba membantu memecahkannya.
Seseorang yang masalahnya diperhatikan
dengan rasa simpati dapat bekerja lebih baik.
Seseorang yang merasa pengawasannya tidak peduli dan tidak simpati dapat merasa
kecewa dan marah, dan ini akan mempengaruhi mutu kerjanya.
Menghadapi
Perselisihan
·
Mencegah perselisihan
Perselisihan dapat dikurangi atau dicegah dengan:
-
Pertemuannya yang sering antara anggota tim kesehatan
-
Membiarkan masing-masing mengemukakan pandangannya secara
terbuka
-
Membiarkan kelompok keseluruhanmemutuskan apa yang harus
dikerjakan
-
Mengingatkan tujuan-tujuan yang telah disepakati
-
Memiliki uraian pekerjaan yang jelas dan terinci
-
Memiliki petunjuk dan prosedur yang jelas untuk diikuti
-
Membagi tugas secara adil
-
Membuat jadwal kerja yang membagi pekerjaan secara adil
Penyebab perselisihan yang umum adalah kecemburuan dan
sikap pilih kasih. Seseorang pengawas harus berlaku terbuka dan adil kepada
masing-masing anggota tim, dan tidak boleh mencela staf di depan umum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar