Dua jenis utama
bahan peralatan dikenal sebagai:
-
Habis pakai (juga disebut dapat habis dipakai atau dapat
diperbaharui) dan
-
Tidak habis pakai (juga disebut kekal, atau tidak dapat
diperbaharui)
Peralatan habis
pakai adalah peralatan
yang digunakan dalam waktu singkat misalnya korep api, kapas, pewarna
laboratorium, kertas, tabung suntik (syringe) sekali pakai.
Peralatan yang
tidak habis pakai adalah yang dapat bertahan beberapa tahun, serta perlu pelayanan dan
pemeliharaan, mislanya mikroskop, pisau bedah furniture, timbangan, kendaraan,
pispot.
Empat langkah utama
dalam pengaturan peralatan adalah:
-
Pemesanan (mendapatkan peralatan dari toko)
-
Penyimpanan (mencatat, memberi label, dan menaruh
peralatan dalam tempat persediaan atau penyimpanan)
-
Pengeluaran (menghabiskan, mencatat pengeluaran dan
keseimbangan stock yang masih ada, dan menerima kupon/surat pengeluaran barang
yang telah ditandatangani)
-
Pengawasan/pemeliharan (mengawasi peralatan habis pakai,
memelihara dan memperbaiki peralatan tidak habis pakai).
1.1
Pemesanan Peralatan
Hanya beberapa pekerja kesehatan yang berwenang memesan
peralatan; pemesanan memerlukan keterampilan berikut:
Membuat Daftar
Harus dibuat
beberapa daftar barang yang dibutuhkan, bergantung pada tempat pembelian yang
diharapkan; contohnya:
-
Koreksi api dibeli di toko setempat
-
Termometer dibeli di apotik atau toko obat
-
Kertas dibeli di kantor pemeirntah atau toko buku
Jenis bahan yang
diperlukan harus
dituliskan secar alengkap; misalnya:
-
Batu baterai untuk senter 1,5 Volt
-
Tabung suntik, 5 ml dengan ujung Luer
Jumlah
masing-masing barang harus diperkirakan, sehingga perlu untuk diketahui
-
Seberapa sering
pemesanan dapat dilakukan (jangka waktu pembelian); misalnya: minyak
tanah – pembelian setempat, pemesanan mingguan, termometer dari toko yang
jatuh, pemesanan tiap 6 bulan
-
Seberapa banyak barang biasanya dipakai selama jangka
waktu pemesanan; misalnya lima gulung kapas setiap bulan untuk ruang pelayanan
-
Apakah jumlah yang digunakan masuk akal atau apakah
tampak berlebihan atau terlalu banyak.
Menyesuaikan
Keperluan dan Sumber Daya
Di antara berbagai keperluan harus diterapkan prioritas,
dan keperluan harus disesuaikan
dengan sumber daya (dana yang tersedia). Kadang-kadang dapat dikumpulkan
dana yang berlebih, misalnya
bila anggaran belanja dinaikkan atau program baru dimulai. Biasanya, jumlah
atau jenis barang yang ingin dipesan oleh pekerja kesehatan harus dikurangi
sampai sesuai dengan dana yang tersedia untuk membelinya. Untuk ini, harus
dibuat perkiraan-biaya sebelum formulir pemesanan dilengkapi.
Membuat
perkiraan-biaya
Barang yang
diperlukan, dan jumlahnya, harga satuan dan harga total harus disusun dalam bentuk
tabel.
Menggunakan katalog
Katalog adalah buku yang berisi daftar barang yang dapat
dibeli dari tempat tertentu. Buku ini
digunakan bila barang dipesan dari tempat yang jauh. Katalog dapat dikeluarkan
oleh gudang pemerintah atau
perusahaan, pabrik, atau toko swasta.
Peralatan untuk
pelayanan kesehatan di daerah pedesaan biasanya diperoleh dengan pemesanan
melalui katalog, karena toko-toko di pedesaan baisanya kecil dan tidak
menyediakan janis peralatan yang dipelrukan. Pemesanan melalui katalog
juga digunakan bila pembelian dilakukan melalui toko atau instansi pemerintah.
Melengkapi Formulir
Pemesanan atau Fromulir Permintaan
Sebuah formulir pemesanan atau formulir permintaan baisanya
disediakan bersama-sama dengan katalog.
Toko atau perusahaan yang berbeda memiliki formulir pemesanan khusus
yang berbeda pula.
Sebuah formulir
pemesanan memiliki kolom untuk masing-masing hal berikut nomor referensi barang,
nama barang, jumlah yang dipesan, harga satuan, harga total.
Contoh:
Nomor Barang
|
Nama Barang
|
Jenis
|
Satuan
|
Jumlah
|
Harga Satuan
|
Total
|
|
|
|
|
|
|
|
1.2
Penyimpanan Peralatan
Peralatan disimpan
dalam dua tempat:
-
Tempat penyimpanan utama atau cadangan di mana persediaan
di simpan tetapi tidak dgunakan
-
Tempat penggunaan, setelah dikeluarkan
Untuk menyimpan
peralatan, diperlukan ketermapilan berikut:
-
Catatan penerimaan barang baru dan pengeluaran barang
-
Membuat neraca buku stock (persediaan) atau buku besar
Memasukkan
Peralatan Baru dalam Penyimpanan
Barang baru biasanya dikirim bersama dengan surat, baik
berupa faktur bila barang tersebut belum dibayar, ataupun catatan penyerahan
bila telah dibayar. Kadang-kadang kedua surat itu dikirimkan.
Faktur dan catatan penyerahan harus ditempatkan pada arsip yang terpisah
dan diberi label yang sesuai.
Tanda terima barang
itu kemudian dicatat dalam buku persediaan atau buku besar, yang biasanya
memiliki halaman yang terpisah untuk masing-masing barang yang disimpan.
Pencatatan terbagi
atas kolom-kolom yang menyatakan:
-
Tanggal penerimaan barang
-
Nomor referensi barang tersebut (dari katalog) dan tempat
pembeliannya
-
Nomor faktur atau pernyataan pembelian
-
Jumlah barang
Biasanya terdapat
uda buku besar, satu untuk peralatan habis pakai, dan satu untuk peralatan
tidak habis pakai.
Membuat Neraca Buku
Besar
Masing-masing barang dicatat dalam halaman terdiri di
buku besar. Setiap kali suatu barang diserahkan, jumlah yang diterima
ditambahkan ke jumlah persediaan total. Setiap kali barang dikeluarkan,
jumlahnya dikurangkan dari jumlah persediaan total. Angka jumlahnya adalah
neraca persediaan.
1.3
Mengeluarkan Peralatan
Setalah dipesan, diterima, dan cicatat dalam buku stok
atau buku besar, perlaatan dapat dikeluarkan untuk digunakan bila diperlukan.
Terdapat tiga proses adminsirtasi yang berkaitan dengan pengeluaran peralatan:
-
Catatan di buku besar (menuliskan pengeluaran barang
tersebut dalam buku besar persediaan)
-
Surat/kupon pengeluaran barang yang harus ditandatangani
-
Catatan inventaris dair bagian yang meneirma dan
menggunakan peralatan
Pencatatan Buku
Besar
Bila sebuah barang dimasukkan dalam buku besar
persediaan, neraca barang-barang yang ada dalam persediaan diperhitungkan
dengan mengurangi jumlah yang dikeluarkan dari jumlah total persediaan. Bila neraca menunjukkan titik rendah
tertentu, inilah waktunya untuk memecan peralatan baru. Hal ini sangat penting: bila barang tidak
dicatat dalam buku besar persediaan dan neraca barang-barang yang ada dalam
persediaan tidak diperhitungkan, akan sangat sulit mengetahui kapan saatnya
melakukan pemecanan ulang.
Surat Pengeluaran
Barang
Surat pengeluaran
barang adalah formulir resmi yang
mencatat mengenai:
-
Tanggal pengeluaran
-
Apa yang dikeluarkan, berapa jumlahnya, an normor
halamannya dalam buku besar
-
Di mana akan digunakan
-
Siapa yang bertanggung jawab
-
Tanda tangan orang yang bertanggung jawab
Inventaris
Inventaris adalah daftar barang-barang yang disimpan di suatu tempat.
Masing-masing bagian pusat kesehatan menyimpan inventaris atas perlaatan yang
tidak habis pakai. Peralatan baru yang dikeluarkan harus ditambahkan dalam
inventaris, yang digunakan setiap jangka waktu tertentu untuk memeriksa
persediaan peralatan yang digunakan.
1.4 Mengontrol dan
Memelihara Peralatan
Peralatan habis pakai harus diwawasi untuk menghindari pemborosan.
Peralatan tidak hasbis pakai juga harus diawasi, untuk menjaga kondisinya tetap
baik
Untuk mengontrol
dan menjaga peralatan, diperlukan beberapa keetrampilan sebagai berikut:
-
Yakinkan staf bahwa peralatan harus dibersihkan,
diperiksa dan diatur dengan baik, segala kerusakan harus dilaporkan segara, dan
peralatan itu harus dikembalikan ke tempat semula setelah dipakai.
-
Gunakanlah dafatr periksa dan jadwal periksa
-
Periksa adanya ketidakcocokan dan carilah penyebabnya
Meyakinkan Staf
Akan Pentingnya Pemeliharaan
Tidak ada cara yang mudah untuk
meyakinkan staf akan perlunya membersihkan peralatan dan menjaganya agar tetap
dalam kondisi yang baik. Cara yang paling baik adalah pengawas memberi contoh
yang baik dan menekankan bahwa peralatan harus dijaga:
-
Untuk mencegah penularan infeksi, mislanya melalui peralatan
yang kotor
-
Agar tetap dalam kondisi yang baik (peralatan yang kotor
atau lembab dapat lebih cepat rusak daripada peralatan yang dijaga tetap bersih
dan kering)
-
Untuk berhemat
Pemeriksaan dengan
daftar Periksa
Peralatan dalam suatu bagian diperiksa dengan melihat apa
yang ada dan membandingkannya dengan apa yang tertulis dalam dafar inventaris.
Seberapa sering perlatan dipeirksa bergantung pada apakah barang
tersebut cepat habis atau dapat bertahan lama dan apakah barang tersebut mudah
rusak.
Barang habis pakai
harus sering diperiksa untuk
menghindari kekurangan atau penumpukan persediaan. Peralatan yang awet, misanya
tempat tidur, meja dan kursi hanya perlu diperiksa sekali setahun. Peralaan dan
mesin-mesin yang mudah rusak (misalnya sfigmomanometer, alat sterilisasi
listrik, kendaraan memerlukan pemeriksaan yang teratur dan lebih sering.
Pemeriksaan adalah pekerjaan
yang tidak menarik sehingga sering terlupakan atau terlewatka. Untuk
mengingatkan pengawas, sebaiknya ditetapkan waktu khusus untuk memeriksakan, yang
diperinci dalam jadwal pemeriksaan.
Menemukan dan
Mengartikan Ketidakcocokan
Ketidakcocokan diartikan sebagai
perbedaan antara apa yang dilaporkan dengan apa yang ditemukan, mislanya
perbedaan antara jumlah sesuatu yang sebenarnya terpakai dengan jumlah secara
normal yang diperkirakan akan
dipakai, atau perbedaan antara peralatan yang dimasukkan dalam daftar
inventaris dengan perlengkapan yang sesungguhnya ada.
1.5
Nilai dan Kegunaan Catatan
Nilai yang baik
menjaga peralatan dengan cara:
-
Memerintahkan dan memotivasi staf untuk merasa
bertanggung jawab atas peralatan yang mereka gunakan
-
Memesan barang persediaan bila diperlukan
-
Menyimpan barang persediaan dengan aman
-
Mengawasi penggunaan barang persediaan
Sebenarnya terdapat
beberapa alasan kuat untuki melakukan prosedur administrasi:
·
Catatan pemesanan yang lalu membuat pemesanan berikutnya,
apakah pada bulan atau tahun berikutnya, menjadi jauh lebih mudah dan cepat.
Catatan tersebut
menunjukkan alamat penyalur, nomor referensi barang, jumlah
yang biasanya dipesan dan lain-lain.
·
Neraca dalam buku besar persediaan menunjukkan kapan saat
memeca barang baru.
·
Surat pengeluaran barang mendorong para pekerja kesehatan
bertanggung jawab atas peralatan dan dapat menunjukkan siapa yang bertanggung
jawab bila terjadi
kehilangan atau kerusakan
·
Inventaris membantu pemeriksaan peralatan yang digunakan
dengan cepat dan mendeteksi adanya ketidakcocokan, pemborosan, penimbunan dan
pencurian.
2. Pengelolaan Obat
Penggunaan obat hanya merupakna salah satu segi pelayanan
kesehatan tetapi merupakan yang paling penting.
Obat itu penting
|
Manajemen
penyediaan obat-obatan dalam unit kesehatan merupakan salah satu tanggung
jawab pekerja kesehatan
|
Obat itu
mempunyai kekuatan
|
Obat harus
digunakan dengan keterampilan, pengetahuan, dan ketepatan,
bila tidak obat dapat berbahaya.
|
Obat itu mahal
|
Pemborosan atau
penggunaan obat yang salah dapat mengakibatkan berkurangnya persediaan, yang
menyebabkan beberapa pasien tidak dapat diobati
sebagaimana mestinya.
|
2.1
Tujuan Pengelolaan Obat
Tujuan pengelolaan
obat adalah menggunakan obat secara
bijaksana dan menghindarkan pemborosan, dan dengan demikian dapat memenuhi
kebutuhan pasien. Hal-hal berikut ini adalah beberapa alasan yang paling sering
mengapa obat dan dengan demikian uang, terbuang percuma:
-
Memberikan bermacam-macam obat untuk satu pasien
-
Menggunakan obat yang mahal dan bermerek, padahal obat
standar yang lebih murah dengan mutu yang terjamin memiliki efektivitas dan
keamanan yang sama
-
Meresepkan obat sebelum diagnosis pasti dibuat “hanya
untuk mencoba”
-
Menggunakan dosis yang lebih besar daripada yang
diperlukan
-
Memberikan obat kepada pasien yang tidak mempercayainya,
dan yang akan membuang atau lupa untuk meminumnya
-
Memesan obat lebih daripada yang dibutuhkan, sehingga
banyak yang tersisa sesudah batas kadaluarsa
-
Tidak menyediakan lemari es, sehingga vaksin dan obat
menjadi tidak efektif
-
Meletakkan obat di tempat yang lembab, terkena cahaya
atau panas
-
Mengeluarkan obat (dari tempat penyimpanan) terlalu
banyak pada suatu waktu sehingga dipakai berlebihan atau dicuri
Mendidik Staf
Menggunakan Obat
Seorang manajer pekerja kesehatan dapat mendidik stafnya
mengenai obat dengan cara-cara berikut ini:
-
Membuat catatan mengenai obat-obatan yang sering dipakai,
jelaskan penggunaannya dan efek sampingnya, kemudian berikan salinannya kepada
semua staf
-
Tuliskan dosis yang tepat obat-obatan yang sering digunakan dan
gantungkan di dinding
-
Adakan pertemuan staf untuk membahas penyebab pemborosan
obat
-
Beritahu kepada smua staf mengenai harga
bermacam-macam obat
-
Ataukah kuliah/program dan bahaslah mengenai
satu jenis obat setiap minggu
pada waktu pertemuan staf
-
Taruhlah satu atau lebih eksamplar buku farmakologi sederhana
di perpustakaan
Mendidik Pasien
Tentang Obat
Para pekerja
kesehatan harus sangat peduli untuk menerangkan kepada pasien bagaimana cara
meminum obat mereka, terangkan dengan cara yang sederhana mengapa obat-obatan
tertentu harus diminum dengan cara tertentu. Dengan demikian pasien akan belajar bahwa:
·
Masing-masing obat memiliki cara kerja tersendiri. Obat
yang dapat dipaksa pada satu keadaan tidak bermanfaat untuk keadaan lain
·
Besarnya dosis sangat penting, bila terlalu sedikit maka
daya kerjanya telalu lemah untuk memperbaiki keadaan, dan bila terlalu kuat
dapat meracuni pasien.
·
Pengobatan harus teratur untuk menjamin bahwa kadar obat
yang diinginkan dalam tubuh tercapai
·
Semua tahapan pengobatan harus dijalani dengan lengkap,
bila tidak pasien dapat kembali jatuh sakit dengan keadaan yang lebih parah
daripada sebelumnya
·
Obat harus dijauhkan dari jangkauan
anak-anak, yang mungkin memakannya karena mirip gula-gula dan dapat meracuni
mereka
Pendidikan Khusus
Pasien tuberkulosis atau lepra yang harus minum obat
selama beberapa bulan perlu diberi banyak penjelasan dan dorongan. Mereka harus
tetap minum tabletnya walaupun mereka sudah merasa lebih baik, bila tidak
penyakitnya akan kambuh lagi.
2.2
Memperisapkan daftar Obat Standar
Daftar obat standar biasanya dibuat oleh pengawas atau
petugas medis, dan sedapat-dapatnya harus dipilih dari daftar obat-obatan penting yang
ditetapkan di tingkat nasional.
Sifat pekerjaan
kesehatan dan pengetahuan mengenai penyakit dan pengobatan terus berubah
seiring dengan penemuan obat-obat baru. Sebagai akibatnya, daftar standar
seringkali ketinggalan jaman, atau tidak adekuat lagi. Daftar obat standar
mungkin perlu diubah atas alasan-alasan berikut ini.
-
Terdapat penyakit baru yang sebelumnya belum pernah
ditangani, atau pasien yang sebelumnya merupakan pasien rawat di rumah sakit,
sekarang berobat jalan
-
Terdapat obat-obat baru
-
Anggaran untuk membeli obat tidak cukup lagi untuk
membeli semua obat yang tertera dalam daftar sehingga diperlukan obat pengganti
yang lebih murah
Mengubah Daftar
Obat Standar
Untuk daftar obat
standar, perlu diketahui:
-
Penyakit apa dan masalah kesehatan apa yang diperkirakan
akan ditangani oleh unit kesehatan itu
-
Obat-obat apa yang tersedia atau dapat digunakan untuk
penyakit dan masalah kesehatan tersebut
-
Efektivitas, kemudahan, toksisitas, dan harga komparatif
obat pengganti
-
Bagaimana memilih di antara obat-obat pengganti
Tata Cara Mengubah
Daftar Obat Standar
1.
Pelajari daftar mengenai penyakit yang ditangani oleh
unit kesehatan dalam enam bulan terakhir. Apakah ada penyakit yang tidak
terdapat obat-obatan yang
diperlukan pada daftar itu? Bila demikian, maka tambahkanlah obat tersebut pada
daftar dan usulkanlah kepada pengawas.
2.
Pelajari daftar obat standar dan carilah adanya duplikasi,
yakni dua atau lebih obat digunakan untuk tujuan yang sama, misalnya
aspirin. Asporo, Disprin, natrium
salisilat, dan parasetamol. Bila demikian, pilihlah satu obat untuk masing-masing
tujuan dan singkirkan yang lain dari daftar itu.
3.
Apakah ada oabt-obatan yang kuno, yang tidak dipakai
lagi, misalnya minyak kastro, chenopodium, senyawa aresen? Kadang-kadang
obat-obat seperti itu tetap berada dalam rak, atau dalam daftar untuk waktu
yang lama setelah diganti oleh obat baru yang lebih baik. Singkirkan obat-obat
kuno dan tidak terpakai dari daftar dan dari raknya.
Memilih obat yang
akan dimasukkan dalam daftar standar
Setiap keputusan
atas perbandingan antara dua atau lebih obat.
Memilih Obat yang
Tepat
Bila banyak pasien yang hendak diobati untuk satu
penyakit dalam daerah endemik, pilihlah obat yang paling murah dan efektif,
aman, serta mudah diberikan. Berbagai
obat dengan efek serupa dapat memiliki harga yang bervariasi.
2.3
Memperkirakan Jumlah Obat yang Diperlukan Memesan dan
Menyimpan Obat
Menghitung
Keperluan Obat
Memasang obat lebih daripada yang diperlukan
mengakibatkan pemborosan, karena sebagain obat akan tersisa sampai lewat batas
waktu penggunannya. Memesan obat kurang daripada yang dipelrukan akan
mengakibatkan kekurangan, dan pasien tetap sakit karena tidak dapat diobati.
Oleh karena ia sangat penting diperkirakan dengan tepat berapa jumlah setiap
obat yang diperlukan. Hal ini dapat
dilakukan berdasarkan pengalaman sebelumnya di pusat kesehatan atau dengan
perhitungan.
Rumus Untuk Menghitung
Dosis total
rata-rata pemberian obat
|
x
|
Jumlah pasien
yang biasanya diobat dengan obat itu di antara selang waktu pembelain
|
Selang waktu pembelian adalah selang waktu antara dua
kali kedatangan obat berturut-turut, biasanya tiga atau enam bulan. Jumlah pasien yang diobati dengan obat
tersebut atau yang terjangit penyakit akan diobati dengan oabt tersebut
diperhitungkan dari catatan atau pendaftaran klinik
Bila Kebutuhan
Melebihi Anggaran Obat
Seringkali suatu penyakit sangat sering ditemukan, atau
suatu obat sangat mahal, sehingga satu penyakit atau satu obat saja akan
menghabiskan seluruh anggaran untuk obat-obatan. Hal ini dapat terjadi pada
kasus, misalnya, gonore atau skistosomiasis, di daerah tertentu. Bila semua pasien gonore diobati dengan
penisilin dosis penuh.
Ini menunjukkan masalah manajemen yang sangat sulit,
memaksa pekerja kesehatan untuk memilih pasein mana dan keadaan mana yang akan
diatasi. Dalam memecahkan maslah ini,
sangatlah membantu bila kita menetapkan kriteria (standar) pengobatan. Dalma keadaan tertentu, misalnya ‘umur’
menjadi salah satu kriteria.
Kriteria lain yang mungkin dipakai untuk menentukan
pasien atau keadaan mana yang akan ditangani adalah sebagai berikut:
·
Respons terhadap pengobatan. Apakah pasien itu mempunyai kesempatan besar untuk sembuh
bila pengobatan diberikan? Misalnya beberapa pusat kesehatan hanya mengobati
gonorea bentuk akut karena memiliki repsons yang lebih baik daripada bentuk
kroniknya.
·
Kemungkinan kambuh.
Apakah pasien ini akan
mendapatkan penyakit yang sama setelah diobati? Misalnya, bila mengusulkan
pengobatan untuk skistosomiasis atau cacing cambuk, besar kemungkinannya terjadi
reinfeksi kecuali bila dilakukan juga perubahan yang berarti
terhadap lingkungannya.
·
Keadan kronik, apakah pasien memerlukan pengobatan selama bertahun-tahun?
Pasien dengan keluhan misalnya hipertensi, epilepsi, atau artritis memerlukan pengobatan
bertahun-tahun, dan untuk menentukan obat yang digunakan untuk merawatnya perlu dilakukan pemilihan
yang hati-hati (misalnya, metildopa harganya sepuluh kali lipat daripada
reserpin).
Memesan Obat
Tata cara yang dipakai untuk memesan obat sama seperti
memesan peralatan, yakni membuat daftar keperluan (menggunakan daftar
standar yang telah dimodifikasi. Jenis yang diinginkan harus dinyatakan dengan
tepat.
Harus selalu dipesan obat-obatan yang tidak memiliki
mereka dagang bila anda puas dengan efektivitasnya dan keamanannya; umumnya
mereka lebih murah.
Jumlah yang diinginkan, bentuk sediaan, dan kekuatan,
harus dinyatakan, buatlah perkiraan biaya dan lengkapilah formulir pemesanan
(formulir permintaan).
Memesan Obat yang tidak Memiliki Merek Dagang
Banyak obat memiliki nama non-merek yang diakui secara
internasional nama generik (international nonpropriatery names – INN).
Nama dagang diberikan oleh pabrik pembuatnya. Obat yang
sama dapat dikeluarkan dengan
berbagai nama dagang dan dijual dengan berbagai tingkatan harga.
Obat harus dipesan, bila mungkin, dalam nama generiknya,
pastikan bahwa penjualnya menyediakan sediaan yang termurah, asalkan terjamin
atau dikenal efektivitasnya dan keamananya serta mudah diberikan atau diterima.
Menyimpan Persediaan Obat
Penyimpanan persediaan obat Penyimpanan stock
(persediaan) yang teratur dengan baik merupakan bagian penting dari manajemen
obat. Obat yang diterima dicatat daam
buku besar persediaan atau dalam kartu persediaan.
Menyimpan Obat
Sebagian besar obat harus disimpan di tempat kering,
sejuk dan dihindarkan dari cahaya. Lemari merupakan tempat yang paling baik.
Bila mungkin tablet harus disimpan dalam wadah udara dan tertutup.
Masing-masing botol atau kaleng harus diberi label yang
jelas.
Tanda bintang merek atau tanda serupa harus diterakan pada
label semua botol atau kaleng yang mempunyai batas waktu kadaluarsa pada tahun
yang sedang berjalan. Obat-obat ini harus digunakan terlebih dahulu.
Obat yang berbahaya harus disimpan dalam lemari terkunci
dengan catatan pengeluaran khusus.
Sistem Kartu
Persediaan
Sebuah kartu persediaan (kartu-stock)
kadang-kadang digunakan untuk menggantikan buku besar persediaan. Kartu ini
berfungsi seperti buku besar persediaan, yakni neraca diseimbangkan dengan
menambahkan barang yang diterima dan mengurangi dengan jumlah barang yang dikeluarkan.
Dalam hal obat-obatan, kartu yang berhubungan dengan
masing-masing obat dapat ditempelkan di rak bersebelahan dengan obat itu. Ini
adalah cara yang paling mudah untuk mencatat barang tersebut, terutama bila
pengeluaran sering dilakukan.
2.4
Mengeluarkan dan Mengawasi Penggunaan Obat
Obat-obatan dikeluarkan, dari tempat penyimpanan yang
terkunci atau dari lemari penyimanan, oleh orang yang bertugas menangani
persediaan obat kepada bagian yang menggunakan obat itu. Obat digunakan secara
teratur dan dalam jumlah yang diketahui; hal ini memungkinkan pemantaun
(observasi) dan pengawasan penggunaan obat.
Setiap pengeluaran obat dicatat pada kartu pengeluaran
yang sesuai; neraca yang terisa kemudian dihitung di kartu dan dicocokkan
dengan apa yang terdapat pada rak.
Mengawasi
pengeluaran obat akan memungkinkan pekerja kesehatan:
-
Mengetahui kapan melakuakn pemsanan ulang
-
Mencocokkan pemakain obat dengan pengobatan pasien
-
Segera sadar akan ketidakcocokan dalam pemberian obat
-
Memeriksa perubahan pemakaian obat pada beberapa bagian
di unit kesehatan
Ketidakcocokan pemakain obat dapat diketahui dengan cara yang sama
seperti pada ketidakcocokan persediaan peralatan. Jumlah obat yang diperkirakan
akan digunakan dibandingkan dengan jumlah yang sebenarnya dipakai. Bila ada perbedaan,
inilah ketidakcocokan.
Jumlah obat yang benar-benar dikeluarkan dihitung dari catatan pengeluaran atau kartu persediaan.
Menyelidiki ketidakcocokan memerlukan waktu; hal ini hanya
dikerjakan bila obat tersebut sangat mahal atau ketidakcocokannya sangat
besar, atau keduanya, atau bila obat tersebut masuk dalam daftar obat
berbahaya.
Mengontrol penggunaan obat yang berlebihan, yang merupakan
masalah umum, biasanya
berkaitan dengan pendidikan staf kesehatan tentang penggunaan obat dengan
benar.
Mengontrol
Obat-Obat untuk Keperluan Darurat
Kadang-kadang keadaan pasien sangat akut, berat, atau
kritis sehingga hanya dengan penggunaan obat-obat tertentu yang dapat
diselamatkan jiwanya. Sangatlah penting agar obat-obat tersebut selalu terdapat
dalam persediaan; kelangkaan dalam keadaan darurat dapat mengakibatkan
meninggalnya pasien. Hal ini adalah kejadian yang tidak perlu terjadi dan merupakan
kegagalan manajemen pelayanan kesehatan. Untuk menghindarinya perlu dilakukan:
-
Membuat daftar obat-obatan darurat
-
Menempatkan mereka dalam satu rak
-
Memeriksa rak secara berkala atau setiap kali obat-obat
itu dikeluarkan ‘memesan
yang baru bila persediaan yang tersisa tinggal setengahnya
Mempersiapkan Obat
Untuk Bagian Rawat Jalan
Pengobatan dosis penuh menggunakan tablet obat tertentu
dapat dipersiapkan dengan cara mengemasnya dalam amplop kecil atau kertas
terlipat sebelum klinik atau bagain rawat jalan dimulai. Sehingga pada saat
pasien memerlukannya, obat-obat tersebut sudah siap. Tindakan ini memiliki
beberapa keuntungan:
·
Pasien menerima pengobatan dosis penuh yang tepat
·
Menghemat waktu, sehingga menunggu dan antri saat tablet dihitung dapat
dihindari
·
Dapat diberikan petunjuk tercetak dalam bungkus atau
dituliskan di amplop. Untuk memberitahukan kepada pasien bagaimana dan kapan
obat diminum. Harus dipikirkan tindak khusus untuk
memberikan keterangan yang sama bagi pasien buta huruf, misalnya gambar matahari
terbit menandakan pagi hari.
·
Cara ini terutama berguna untuk klinik tertentu yang
memberikan pengobatan standar kepada semua pasien, misalnya tablet besi dan
asam folat untuk wanita hamil.
·
Pengamatan dan pengawasan pengeluaran obat menjadi lebih
mudah.
Bagaimana
mempersipkan kemasan obat
Tata cara berikut
ini harus diikuti untuk mengemas obat:
1)
Buatlah daftar obat-obat yang sering diresepkan
2)
Tuliskan rincian pengobatan yang biasa untuk tiap-tiap kelompok umur,
misalnya, 1-4 tahun, 5-9
tahun, 10-15 tahun, dan dewasa.
3)
Tuliskan pengobatan setiap hari sedemikian rupa sehingga
pasien dapat memahaminya dengan mudah.
4)
Cetak dan perbanyak petunjuk. Bila mungkin, gunakanlah
kertas dengan warna yang berbeda untuk masing-masing kelompok umur.
5)
Beli atau buatlah amplop-amplop kecil
6)
Masukkan jumlah obat yang tepat untuk pengobatan dosis
penuh ke dalam masing-masing amplop.
Rekatkan petunjukkan pada amplop
bagus pak
BalasHapus