1.1. PENDAHULUAN
Setiap administrator yang diserahkan taggungjawab
mengelola program kesehatan selalu dihadapkan pada suatu keadaan yang tidak
pasti (uncertainty).Keadaan yang tidak pasti tersebut jika
disederhanakan dapat disimpulkan ke dalam tiga macam pertanyaan yakni:
1. Pertanyaan
tentang ketepatan program
Apakah program yang akan dilaksanakan adalah
suatu program yang yang telah tepat, dalam arti:
a. Apakah masalah yang
dirumuskan dalam rencana kerja telah sesuai dengan keadaan yang sebenarnya?
b. Apakah tujuan yang
tercantum dalam rencana kerja telah diruskan secara benar dan realistis?
c. Apakah kegiatan yang
ditetapkan dan tercantum dalam rencana kerja benar-benar dapat menjamin
teratasinya masalah dan atau tercapainya tujuan?
2. Pertanyaan tentang pelaksanaan program
Apakah program yang sedang dilaksanakan
berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan
dalam arti:
a. Apakah dalam
melaksanakan kegiatan yang telah ditetapkan tidak terjadi penyimpangan sehingga
dapat mempengaruhi penyelesaian masalah dan atau tujuan yang telah dirumuskan?
b. Apakah dalam
melaksanakan kegiatan tesebut tidak diperlukan penyesuaikan sedemikian rupa
sehingga masalah dapat diatasi dan tujuan dapat dicapai.
3. Pertanyaan tentang hasil yang dicapai
Apakah program yang
telah dilaksanakan berhasil mencapai tujuan sebagaimana yang direncanakan,dalam
arti:
a. Apakah masalah yang ada
telah berhasil diatasi?
b. Apakah tujuan yang
dirumuskan telah berhasil dicapai?
c. Bagaimana aspek efektivitas clan efisiensi
program yang telah dilaksanakan tersebut?
Jawaban terhadap ketiga pertanyaan ini akan menentukan
apakah program patut dilaksanakan (pertanyaan pertama), patut
dilanjutkan (pertanyaan kedua) dan patut dipertimbangkan untuk
diterapkan di tempat lain atau lebih dikembangkan (pertanyaan ketiga).
Pekerjaan yang seperti ini, yang mencari
jawaban terhadap ketiga pertanyaan di atas, dalam bidang administrasi disebut
dengan nama penilainan (evaluation). Jika ditinjau dari suclut administrasi,
peranan penilaian amatlah penting. Peranan tersebut paling tidak adalah sebagai
pembantu dalarn pengambilan keputusan (decision). Karena pentingnya
pekedaan penilaian, maka setiap administrator program haruslah dapat pula
memaharni pekedaan penilaian tersebut.
1.2. Pengertian
Defenisi Penilaian banyak macamnya. Beberapa di antaranya yang
dianggap cukup penting adalah:
1.
Penilaian adalah suatu cara belajar yang sistimatis dari pengalaman
yang dimiliki untuk meningkatkan pencapaian, pelaksanaan, dan perencanaan suatu
program melalui pemilihan secara seksama berbagai kemungkinan yang tersedia
guna penerapan selanjutnya (Me World Health Organization).
2.
Penilaian adalah suatu proses untuk menentukan nilai atau jumlah
keberhasilan dari pelaksanaan suatu program dalarn mencapai tujuan yang telah
ditetapkan (The American Public Association).
3.
Penilaian adalah suatu proses yang teratur dan sistematis dalam,
membandingkan hasil yang dicapai dengan tolok ukur atau kriteria yang telah
ditetapkan, dilanjutkan dengan pengambilan kesimpulan serta penyusunan
saran-saran, yang dapat dilakukan pada setiap, tahap, dari pelaksanaan program
(The International Clearing House on Adolescent Fertility Control for
Population Options).
4.
Penilaian adalah pengukuran terhadap akibat yang ditimbulkan dan dilaksanakannya
suatu program dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Rieken).
Jika diperhatikan keempat batasan di atas, segera
terlihat bahwa ada dua pendapat tentang penilaian tersebut yakni :
1. Penilaian
hanya ditakukan pada tahap akhir program
Pendapat yang seperti ini dapat dilihat dalam
batasan yang dirumuskan oleh Ricken. Di sini dikemukakan bahwa penilaian
tersebut dilakukan terhadap akibat yang ditimbulkan oleh suatu program, yang
pada dasamya hanya dapat dilakukan jika suatu program telah selesai
dilaksanakan.
2. Penilaian dapat ditakukan pada setiap
tahap program
Pendapat yang seperti ini secara tegas
dikemukakan oleh The International Clearing House on Adolescent Fertility
Control for Population Options dan secara samar-samar ditemukan pula pada
batasan yang dirumuskan oleh The World Health Qrganization dan American
Public Health Association. Pada pendapat yang terakhir ini disebutkan bahwa
penilaian tidak hanya dilakukan pada tahap akhir program, tetapi juga dapat
dilakukan pada waktu program sedang dilaksanakan dan atau sebelurn program
tersebut dilaksanakan.
Kedua pendapat di atas tidaklah terlalu perlu
dipertentangkan asal saja selalu diingat bahwa antara perencanaan, pelaksanaan
clan penilaian selalu terdapat hubungan yang amat erat. Penilaian, demikian Marry
Arnold, adalah cermin dari pelaksanaan suatu program, yang peranannya amat besar
dalam perencanaan program tersebut selanjutnya. Hubungan antara ketiga komponen
ini oleh Marry Arnold digambarkan sebagai suatu rangkaian spiral yang
tidak berkesudahan. Atau seperti yang dikemukakan oleh Audie Knutson
bahwa sebenarnyalah penilaian harus dipertanyakan dahulu sebelum melakukan
perencanaan clan pelaksanaan suatu program.
1.3. Jenis
Sesuai dengan pengertian bahwa penilaian
dapat ditemukan pada setiap tahap, pelaksanaan program, maka penilaian secara
umum dapat dibedakan atas tiga jenis yakni:
1. Penilaian pada tahap awal program
Penilaian yang dilakukan
di sini adalah pada saat merencanakan suatu program (formative evaluation).
Tujuan utamanya ialah untuk meyakinkan bahwa rencana yang akan disusun
benar-benar telah sesuai dengan masalah yang ditemukan, dalam arti dapat
menyelesaikan masalah tersebut. Penilaian ini dimaksudkan mengukur kesesuaian
program dengan masalah dan atau. kebutuhan masyarakat ini sering disebut pula
dengan studi penjajakan kebutuhan (need assessment study).
2. Penilaian pada tahap pelaksanaan program
Penilaian yang dilakukan di sini ialah pada
saat program sedang dilaksanakan (promotive evaluation) Tujuan utamanya
ialah untuk mengukur apakah program yang sedang dilaksanakan tersebut telah
sesuai dengan rencana atau tidak, atau apakah terjadi penyimpamgan-penyimpangan
yang dapat merugikan pencapaian tujuan dari program tersebut. Pada umumnya ada
dua bentuk penilaian pada tahap pelaksanaan program ini ialah pemantauan (monitoring)
dan penilaiaan berkala (periodic evaluation). Perbedaan antara keduanya
dapat dilihat berikut ;
Perbedaan Antara Pemantauan Dan Penilaian Berkala
No
|
Hal yang
Dibandingkan
|
Pemantauan
|
Penilaian berkala
|
1.
2.
3.
|
Frekuensi
Pelaksana
Tujuan
|
Biasanya tiap dua minggu bulan sekali
Biasanya dilakukan oleh kalangan sendiri(internal
evaluator)
Biasanya bersifat terbatas yakni hanya memperbaiki
beberapa penyimpangan saja
|
Biasanya tiap 6 bulan sampai 1 tahun sekali
Dapat dilakukan oleh kalangan sendiri pihak
ketiga(eksternal evaluator)
Biasanya bersifat lebih luas dan bahkan dapat merevsi
program secara keseluruhan
|
3. Penilaian pada tahap akhir program
Penilaian yang dilakukan
di sini ialah pada saat program telah selesai dilaksanakan (summative
evaluation). Tujuan utamanya secara Umum dapat dibedakan atas dua macam
yakni untuk mengukur keluaran (output) serta untuk mengukur dampak (impact)
yang dihasilkan. Dari kedua macam penilaian akhir ini, diketahui bahwa
penilalan keluaran lebih mudah dari pada penilaian dampak, karena pada
penilaian dampak diperlukan waktu yang lama.
Peranan dan arti dari ketiga macam penIlaian ini sama pentingnya.
Karena sebenarnyalah hasil yang diperoleh dari ketiga macam penilaian ini amat
berguna untuk membantu dalam pengambilan keputusan. Dengan dilaksanakannya
penilaian, akan dapat dihindari terjadinya sesuatu yang sia-sia, yang dalam bidang
yang terpenting adalah mencegah terjadinya penghamburan sumber, tata cara dan
kesanggupan (tenaga, dana, sarana, dan metoda) yang keadaamya memang selalu
amat terbatas sekali.
1.4. Ruang Lingkup
Sesuai dengan luasnya pengertian kesehatan, maka ruang
lingkup penilaian yakni hal-hal yang akan dinilai dari suatu program kesehatan
adalah amat luas sekali. Beberapa sarjana memberikan pedoman sebagai berikuut,
yakni:
1. Deniston
Deniston menyebutkan bahwa hal-hal yang dapat
dinilai dari suatu program kesehatan dibedakan ke dalam empat jenis yakni:
a. Kelayakan program
Penilaian yang ddakukan
di sini ialah terhadap program secara keseluruhan. Program dinilai layak (appropriateness)
jika program tersebut telah dapat dilaksanakan dengan hasil yang sesuai dengan
situasi dan kondisi yang dihadapi.
b. Kecukupan program
Sama hainya dengan
kelayakan, maka penilaian yang dilakukan disini adalah juga terdapat program
secara keseluruhan. Suatu program dinilai cukup (adequancy) jika program
tersebut telah dapat dilaksanakan dengan
hasil yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
c. Efektivitas program
Penilaian juga dilakukan
terhadap program secara keseluruhan. Suatu program dinilai efektif (effectiveness)
jika program tersebut telah dapat dilaksanakan dengan hasil yang dapat
menyelesaikan masalah yang dihadapi.
d. Efisiensi
Sama halnya dengan
efektivitas, maka penilaian juga dilakukan terhadap program secara keseluruhan.
Suatu program dinilai efisien (efficiency), jika program tersebut dapat
dilaksanakan dengan hasil yang kecuali dapat menyelesaikan masalah juga pada waktu
pelaksanaannya tidak memerlukan penggunaan sumber daya yang besar.
2. George James
George James membedakan raung lingkup penilaian
suatu program kesehatan atas empat macam. Perincian selengkapnya adalah sebagai
berikut:
a. Upaya program
Penilaian yang dilakukan
di sini adalah terhadap upaya yang dilaksanakan oleh program dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Jika Upaya (effort) yang dilaksanakan
telah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, maka program tersebut, dari
sudut upaya, mendapat penilaian yang bak
b. Penampilan program
Penilaian yang dilakukan
di sini adalah terhadap penampilan program (performance) yang
dibandingkan dengan rencana yang telah ditetapkan. Jika penampilan tersebut
yakni hasil yang dicapai dinilai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan,
maka program tersebut, dari sudut penampilannya, mendapat penilaian yang baik
c. Ketepatan penampilan
program
Penilaian yang dilakukan di sini ialah
terhadap, penampilan program (adequacy of performance) yang dibandingkan
dengan tujuan yang telah ditetapkan. Jika hasil yang dicapai dinilai dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka program tersebut dari sudut
ketepatan penampilan, mendapat penilaian yang baik
d. Efisiensi program
Penilaian yang dilakukan
di sini ialah terhadap penampilan program yang dibandingkan tidak hanya
terhadap tujuan dan atau masalah, tetapi juga terhadap penggunaan sumber daya (efficiency).
Jika hasil yang dicapai dinilai dapat mencapai tujuan, berhasil mengatasi
masalah serta penggunaan sumber dayanya terbatas, maka program tersebut, dari
sudut efisiensi, mendapat penilaian yang baik
3. Milton R. Roemer
Milton R. Roemer membedakan ruang lingkup
penilaian suatu program kesehatan atas enam jenis yaitu:
a. Status kesehatan yang
dihasilkan
Di sini penilaian
dilakukan terhadap tingkat kesehatan (health status outcomes) yang
dihasilkan cdri dilaksanakannya suatu program kesehatan. Mudah dipahami bahwa
penilaian ini sulit dilakukan, karena berbagai faktor lainnya yang sebenarnya
turut mempengaruhi status kesehatan seseorang atau masyarakat, harus turut
diperhitungkan. Apakah dapat disimpulkan bahwa pelayanan kesehatan di Inggris
jauh lebih baik dari pelayanan kesehatan di Amerika Serikat, karena usia
rata-rata hidup bangsa Inggris jauth lebili tinggi dari pada hangsa Amerika
Serikat? Bagaimana misalnya faktor sosial ekonomi, sosial budaya, ras dan etnik
yang nyata-nyata memperlihatkan perbedaan antara kedua bangsa tersebut?
b. Kualitas pelayanan
yang diselenggarakan
Penilaian yang dilakukan
di sini ialah terhadap kualitas pelayanan (estimated quality of services)
oleh suatu program. Penilaian dilakukan dengan membandingkannya terhadap suatu
tolok ukur dan ataupun kriteria yang telah ditetapkan (minimum medical
standar). Suatu program kesehatan dianggap baik, jika kualitias pelayanan
telah sesuai dengan standar minimal pelayanan kesehatan yang telah ditetapkan.
Tolok ukur dan ataupun kriteria yang dipergunakan sebagai perbandingan banyak
macamnya. Misainya angka kesembuthan, lama rata-rata han perawatan dan ataupun
obat yang diberikan terhaadap penderita.
c. Kuantitas pelayanan
yang dihasilkan
Dasar penilaian ialah
adanya perbedaan pelayanan yang diselenggarakan (quantity of services
provided). Misalnya pelayanan pencegahan lebih baik dari pada pelayanan
pengobatan. Jadi jika suatu program kesehatan lebih banyak menekankan pelayanan
pencegahan, maka program tersebut dianggap, lebih baik dari pada program yang
terlalu mengutamakan pelayanan pengobatan. Perlu diingat bahwa dalam. melakukan
penilaian yang seperti ini hanis diperhitungkan berbagai faktor yang mempengaruhi
program seperti pemakaian sumber dana, tenaga dan sarana yang tersedia. Secara
umum disebutkan jika ratio antara dana can masyarakat, ratio antara tenaga dan
masyarakat serta ratio antara sarana dan masyarakat adalah tinggi maka
pelayanan kesehatan tersebut dinilai baik karena berarti kontak antara masyarakat
dengan pelayanan kesehatan dapat lelith sering. Tentu mudah dipahami bahwa penarikan
kesimpulan yang seperti ini harus berhati-hati. Karena kadang kala ditemukan
banyak pengunjung suatu sarana pelayanan kesehatan (dengan demikian kontak
antara dokter dengan pendenta adalah adalah juga tinggi), justru disebabkan
kualitas program kesehatan yang tidak baik.
d. Sikap masyarakat
terhadap program kesehatan
Program kesehatan juga
dapat dinilai dari sikap masyarakat (attitude of recipients) yang
memanfaatkan program kesehatan tersebut. Penilaian yang seperti ini bersifat
subjektif dan karena itu hasilnya sulit dipercaya.
e. Sumber daya yang
tersedia
Penilaian yang dilakukan
di sini ialah terhadap sumber daya yang tersedia (resources made available),
baik terhadap sumber dana, tenaga dan ataupun sumber sarana. Jika sumber
tersebut tersedia secara memadai, maka program tersebut dinilai cukup baik
f. Biaya yang
dipergunakan
Penilaian yang dilakukan di sini ialah
terhadap biaya (cost of the program) yang dipergunakan oleh program.
Dasar penilaian ialah melakukan perbandingan antara input dengan output. Jika
perbedaannya terlalu besar, maka program tersebut dinilai tidak baik.
Biasanya penilaian keenam macam ruang lingkup
ini dilakukan untuk dua waktu yang berbeda (sebelum dan sesudah program) dan
ataupun pada dua daerah kerja yang berbeda (study area dan control area).
Perbandingan dilakukan antara kedua data yang diperoleh.
4. Blum.
Sama halnya dengan Roemer, Blum juga
membedakan ruang lingkup penilaian atas enarn macam. Hanya saja perinciannya
agak berbeda yakni:
a. Pelaksanaan program
Pertanyaan pokok yang
akan dijawab pada penilaian tentang pelaksanaan program ialah apakah program
tersebut terlaksana atau tidak, bagaimana pelaksanaannya serta faktor-faktor
penopang dan penghambat apakah yang ditemukan pada pelaksanaan program. Pada
penilaian tentang pelaksanaan program ini, tidak terIalu dipersoalkan masalah
efektivitas dan ataupun efisiensi program.
b. Pemenuhan kriteria
yang telah ditetapkan
Pertanyaan pokok yang
akan dijawab pada penilaian tentang pemenuhan kriteria program ialah apakah dalarn
pelaksanaan program, semua ketentuan yang telah ditetapkan terpenuhi atau
tidak. Ketentuan dan ataupun kriteria yang dimaksudkan di sini adalah seperti
yang tercantum dalarn rencana kerja program yang dimaksud.
c. Efektivitas program
Penilaian tentang efektivitas program
menunjuk pada keberhasilan program dalarn mencapai tujuan dan ataupun mengatasi
masalah kesehatan yang dihadapi.
d. Efisiensi Program
Sama halnya dengan
penilaian tentang efektivitas, maka penilaian tentang efisiensi program juga
melihat keberhasilan program dalam mecapai tujuan dan ataupun mengatasi masalah
kesehatan yang dihadapi, tetapi dikaitkan dengan penggunaan dana. Sekalipun
program dapat mencapai tujuan dan ataupun mengatasi masalah, tetapi jika
memerlukan biaya yang besar, maka program disebut dinilai tidak efisien.
e. Keabsahan Hasil Yang Dicapai Olehprogram
Pada penilaian tentang
keabsahan hasil program (validity), maka penilaian tersebut dikaitkan
pula dengan kemampuanya memberikan hasil yang sama pada setiap kali program
tersebut dilaksanakan program disebut abash (valid), apabila setiap kali
program tersebut dilakasanakan, hasil yang diperoleh adalah sama.
F. System Yang Dipergunakan Untuk Melaksanakan
Program
Pada penilaian tentang
system, yang dinilai adalah seluruh faktor yang terdapat dalam program dan atau
seluruh faktor yang diperkirakan mempengaruhi program.
Jika keempat ruang lingkup penilaian ini
disederhanakan. Hasil yang diperoleh dapat dilihat dalam table berikut :
Ruang Lingkup Penilaian
No
|
DENISTON
|
GEORGE JAMES
|
ROEMER
|
BLUM
|
1.
|
Kelayakan program
|
Upaya program
|
Status kesehatan
|
Pelaksanaan program
|
2.
|
Kecukupan prigran
|
Penampilan program
|
Kualitas program
|
Pemenuhan criteria
|
3.
|
Efektifitas program
|
Ketepatan penampilan
|
Kuantitas program
|
Efektivitas program
|
4.
|
Efisiensi program
|
Efisiensi program
|
Sikap masyarakat
|
Efisiensi program
|
5.
|
Sumber program
|
Keabsahan hasil
|
||
6.
|
Biaya program
|
sistem
|
Untuk kepentingan
praktis, ruang lingkup penilaian tersebut secara sederhana dapat dibedakan atas
empat kelompok saja yakni.
1. Penilaian
terhadap masukan
Termasuk kedalam
penilaian terhadap masukan (input), ini ialah yang menyangkut pemanfaatan
berbagai sumber daya, baik sumber dana tenaga dan ataupun sember sarana.
2. Penilaian
terhadap proses
Penilaian terhadap
proses (process) lebih dititik beratkan
pada pelaksanaan program, apakah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan
atau tidak, proses yang dimaksudkan disini mencakup semua tahap administrasi,
mulai dari tahap perencanaan, pengorganisasian, dan pelaksanaan program.
3. Penilaian
terhadap keluaran
Yang dimaksud dengan
penilaian terhadap keluaran ialah penilaian terhadap hasil yang dicapai dari
dilaksanakannya suatu program.
4.
penilaian terhadap dampak
Penilaian terhadap
dampak (impact) program mencakup pengaruh yang ditimbulkan dari dilaksanakannya
suatu program.
Ruang Lingkup Penilaian
1.4. Langkah
Untuk dapat melaksanakan pekerjaan penilaian,
tentu diperlukan pedoman dalam melaksanakannya. Pedoman yang dimaksud pada
dasarnya terdiri dari langkah-langkah yang harus dilakukan pada waktu
melaksanakan penilaian. Untuk ini ada beberapa pendapat yang dikenal yaitu :
1. Mac
mahon
Mac Mahon membedakan
langkah-langkah penilaian atas tiga tahap yaitu :
a. Tahap menentukan
macam dan ruang lingkup penilaian.
Langkah pertama yang harus dilakukan pada
penilaian ialah menentukan dahulu macam dan ruang lingkup penilaian yang akan
dilaksanakan. Pilihlah macam dan ruang lingkup yang sesuai, setelah itu
susunlah rencana penilaiannya.
b. Tahap pemahaman
program yang akan dinilai
Langkah selanjutnya yang harus dilakukan
ialah memahami dengan lengkap program yang akan dinilai. Disebutkan bahwa
berhasil atau tidaknya penilaian yang akan dilakukan sangan berpengaruh sekali
oleh sampai seberapa jauh pemahaman yang dimiliki terhadap program yang akan
dinilai.
c. Tahap pelaksanaan
penilaan dan menarik kesimpulan
Langkah terakhir yang dilakukan ialah
melaksanakan penilaian tersebut untuk kemudian menarik kesimpulan terhadap
hasil yang diperoleh. Untuk dapat menarik kesimpulan yang tepat dianjurkan
untuk mempergunakan hasil dari program lain yang sesuai. Lakukanlah perbadingan
antara keduanya dan tariklah kesimpulan.
2. Audie Knutson
Audie Knutson membedakan langkah-langkah
penilaian atas tiga macam yakni :
a. Tahap pemahaman program yang akan dinilai
Tahap pertama yang harus dilakukan inilah
memahami dengan lengkap program yang akan dinilai. Pelajarilah program tersebut
sebaik-baiknya.
b. Tahap mengembangkan
rencana penilainan dan melakasanakan penilaian
Langkah selanjutnya ialah mengembangkan
rencana penilaian yang akan dipergunakan dan kemudian lanjutkan dengan
melakukan Penilaian sesuai dengan rencana yang telah disusun. Catatlah hasil
yang diperoleh.
c. Tahap menarik
kesimpulan
Langkah selanjutnya ialah menarik kesimpulan
terhadap hasil yang diperoleh. Kesimpulan
tersebut dapat dilakukan dengan membandingkan hasil terhadap data awal
atau terhadap data dari program lain yang sesuai.
3. Levey dan loomba
Levey dan loomba membedakan langkah-langkah
penilaian atas enan jenis yakni :
a. Tahap menetapka
tujuan penilaian
Langkah pertama yang harus dilakukan ialah
menetapkan dahulu tujuan penilaian. Tujuan ini akan dapat ditetapkan apabila
dipelajari dengan baik program yang akan dinilai
b. Tahap melengkapkan
tujuan dengan tolak ukur tertentu.
Langkah selanjutnya yang harus dilakukan
ialah melengkapkan tujuan penilaian dengan tolak ukur tertentu. Pergunakanlah
tolak ukur yang sederhana, cepat dan mudah diukur.
c. Tahap mengembangkan
model, rencan dan program penilaian
Seteleh tolak ukur berhasil dilengkapkan,
lanjutkan dengan mengembangkan model, rencana dan program penilaian. Model,
rencana dan program penilaian tersebut harus jelas sehingga bukan saja dapat
dipakai sebagai pegangan, tetapi juga dapat dipahami dan dipergunakan oleh
pihak ketiga seandainya ingin melakukan penilaian yang sama.
d. Tahap melaksanakn
penilaian.
Apabila model, rencana dan program penilaian
telah berhasil disusun, lanjutkanlah dengan melaksanakan penilaian itu sendiri.
Catatkanlah hasil yang dicapai.
e. Tahap menjelaskan
derajat keberhasilan yang dicapai
Lanjutkan pekerjaan penilaan tersebut dengan
menjelaskan derajat kerberhasilan dan atau kegagalan yang diacapai oleh
program. Penjelasan yang dimaksud adalah dalam bentuk kesimpulan tentang hasil
program yang dinilai.
f. Tahap menyusun
saran-saran
Langkah terakhir yang harus dilaksanakan
ialah menyusun saran-saran sesuai dengan hasil penilaian yang diperoleh.
4. The world health organization
The world health organization membedakan
langkah-langkah penilaian atas sembilan tahap yakni :
a. Tahap penentuan hal
yang akan dinilai
Langkah pertama yang dilakukan ialah
menentukan dahulu hal yang akan dinilai. Pekerjaan ini akan dapat dilakukan
jika dapat dipelajari dengan baik program yang akan dinilai
b. Tahap melengkapkan
keterangan yang dibutuhkan
Langkah selanjutnya yang dilakukan ialah
mengumpulkan berbagai ketearangan yang ada hubunganya dengan program yang akan
dinilai. Untuk ini perlulah dipelajari secara cermat berbagai laporan yang ada
dan yang berhubungan dengan pelaksanaan program.
c. Tahap memerikasa hubungan antara
keterangan dengan tujuan penilaian
Apabila berbagai keterangan telah berhasil
diperoleh, lanjutkanlah denga penyeleksian keterangan. Buanglah keterangan yang
tidak ada hubunganya dengan tujuan penilaan.
d. Tahap menilai kecukupan keterangan
Lanjutkan pekerjaan penilaan ini dengan
menilai kecukupan kerangan yang diperoleh. Apabila keterangan tersebut dianggap
belum cukup. Lakukan pengumpulan keterangan lagi. Jika telah cukup lanjutkan
ketahap berikutnya.
e. Tahap menetapkan efektivitas program
Nilai kemajuan program dengan mempergunakan
keterangan yang telah dikumpulkan. Kemajuan program dapat dinilai dari
keberhasilanya mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
f. Tahap menetapkan efektivitas program
Langkah selanjutnya ialah menetapkan
efektivitas program. Suatu program dianggap efektif jika dinilai dapat
mengatasi maslah yang mendasari dilaksanakannya program tersebut.
g. Tahap menetapkan
efisiensi program
Lanjutkan dengan menilai efisiensi program
yakni yang dikaitkan dengan besarnya dana yang dipergunakan untuk melaksanakan
program tersebut.
h. Tahap menetapkan dampak program
Setelah ditetapkan efektivitas dan efisiensi
program, lanjutakan denga menetapkan dampak program
i. Tahap menarik kesimpulan dan menyusun saran
Langkah terakhir yang dilakukan ialah
menarik. Kesimpulan serta menyusun saran-saran sesuai dengan hasil penilaian.
Sama halnya dengan ruang lingkup penilaian,
maka keempat pembagian langkah-langkah penilaian ini pada dasarnya tidak
berbeda antara satu dengan lainya. Yang ditemukan adalah pembagian yang satu
lebih melengkapi pembagian yang lainya. Secara sederhana berbagai langkah ini
dapat digambarkan dalam table berikut :
Langkah-Langkah
Melakukan Penilaian
No
|
Mac mahom
|
Audie Knutson
|
Levey dan loomba
|
WHO
|
1.
|
Menentukan macam dan ruang lingkup
penilaian
|
Pemahaman program
|
Menetapkan tujuan penilaian
|
Menentukan hal yang dinilai
|
2.
|
Pemahaman program
|
Mengembangkan rencana penilaian dan
melaksanakanya
|
Melengkapi tolak ukur
|
Melengkapi keterangan
|
3.
|
Melaksanakan penilaian dan menarik
kesimpulan
|
Menarik kesimpulan
|
Mengembangkan model, rencana dan program
penilaian
|
Memeriksa hubungan keterangan dengan tujuan
penilaian
|
4.
|
Melaksanakan penilaian
|
Menilai kecukupan keterangan
|
||
5.
|
Menjelaskan derajat keberhasilan
|
Menetapkan kemajuan program
|
||
6.
|
Menarik kesimpulan dan menyusun saran
|
Menetapkan efektivitas program
|
||
7.
|
Menetapkan efisiensi program
|
|||
8.
|
Menetapkan dampak program
|
|||
9.
|
Menarik kesimpulan dan menyusun saran
|
Untuk kepentingan praktis, langkah langkah
yang ditempuh pada waktu melaksanakan penilaian agaknya merupakan perpaduan dan
keempat pembagian diatas. Langkah-langkah yang dimaksud lain :
1. Pahami
dahulu program yang akan dinilai
Langkah pertama yang
harus dilakukan pada penilaian ialah memahami dahulu program yang akan dinilai.
Untuk dapat memahami program dengan baik, perhatian haruslah ditujukan kepada
semua unsure program yang meliputi
a. Latar belakang yang
dilaksanakannya program
b. Masalah yang mendasari
lahirnya program
c. Tujuan yang ingin
dicapai oleh program
d. Kegiatan yang dilakukan
untuk mencapai tujuan program
e. Organisasi dan tenaga
pelaksana program
f.
Sumberdaya yang diperguanakan oleh program
g. Waktu dan pentahapan
program
h. Tolak ukur, criteria
keberhasilan dan rencana penilaian program (jika ada).
2. Tentukan macam dan ruang lingkup penilaian
yang akan dilakukan
Apabila pemahaman
program telah berhasil dilakukan, lanjutkanlah dengan menentukan macam dan
ruang lingkup penilaian. Pekerjaan yang seperti ini makin bertambah penting
jika kebetulan tidak ditemukan keterangan apapun tentang penilaian dalam
rencana kerja yang ditetapkan sebelumnya.
3. Susunlah rencana penilaian
Setelah ditentukan macam
dan ruang lingkup penilaian, lanjutkan dengan menyusun rencana penilaian. Pada
dasarnya rencana penilaian harus memenuhi semua syarat rencana yang baik, yakni
yang mengandung keterangan tentang :
a. Tujuan penilaian
Rumuskan tujuan penilaian dengan jelas yakni
yang mempunyai tolak ukur ataupun criteria sehingga memudahkan pengambilan
kesimpulan.
b. Macam data
Tetapkan macam data atau keterangan yang
diperlukan untuk penilaian yang tentu saja berbeda antara satu program denga
program lainya.
c. Sumber data
Lanjutkan dengan menetapkan sumber data lyang
akan dipergunakan. Sumber dasta yang baik ialah yang dapat dipercaya, akurat
dan lengkap.
d. Cara mendapatkan data
Tetapkan cara yang dipergunakan untuk
mendapatkan data atau keterangan yang dibutuhkan tersebut. Pada dasarnya ada
empat cara mendapatkan data yakni dengan wawancara, dengan pemeriksaan dengan
pengamatan dan ataupun dengan peran serta.
e. Cara menarik kesimpulan
Tetapkan cara mengambil kesimpualan yang akan
dipergunakan. Secara umum kesimpulan dapat dilakukan dengan lima cara yakni :
e.1 Membandingkan hasil
yang diperoleh dengan data awal.
Jika cara ini yang dipergunakan, harus
diyakini bahwa data awal yakni data sebelum dilaksanakannya program, tersedia
dengan lengkap.
e.2 Membandingkan hasil
yang diperoleh dengan tujuan program.
Kesimpulan dapat pula ditarik dengan
membandingkan hasil yang diperoleh dengan tujuan yang telah ditetapkan. Cara
ini dapat dipergunakan jika rumusan tujuan jelas dan lengkap.
e.3 Membandingkan hasil
yang diperoleh dengan hasil program lain
Jika kesimpulan ditarik dengan membandingkan
hasil yang diperoleh dengan hasil dari program lain, haruslah diupayakan bahwa
program lain tersebut, selalu ditemukan beberapa faktor yang berbeda, misalnya
keadaan social budaya masyarakat tempat dilakukanya program, waktu pelaksanaan
program, pelaksana program dan lain sebagainya yang seperti ini.
e.4 Membandingkah hasil
diperoleh dengan sesuatu tolak ukur,
Kesimpulan dapat pula ditarik dengan
membandingkan hasil yang dicapai dengan suatu tolak ukur berupa indokator
danatau yang dicapai dengan suatu tolak ukur berupa indicator dan ataupun
criteria tertentu. Indicator (indicato) dipergunakan jika yang ingin diukur
adalah suatu perubahan, mudah dimengerti karena indicator mengandung tolak ukur
berupa variable. Misalnya angka kematian, angka komplikasi, angka kesembuhan
dan lain sebagainya yang seperti ini, jika menggunakan criteria (criteria) maka
yang diukur adalah hasil dari suatu perbuatan, karena criteria mengandung tolak
ukur berupa standar. Misalnya standar pelayanan medis, yang baik atau tidaknya
ditentukan oleh beberapa criteria. Antara lain anamnesis, pemerikasaan fisik ,
pemerikasaan penunjang, diagnosis, tindakan dan lain sebagainya yang seperti
ini.
e.5 Membandingkan hasil
yand diperoleh dengan hasil yang control
Jika cara ini yang dipergunakan, haruslah
diyakini bahwa program lain sebagai control tersebut memang ada.
4. Laksanakan
penilaian
Apabila rencana penilaian telah berhasil
disusun, lanjutkan dengan melaksanakan penilaian tersebut. Catatlah semua
kegiatan serta hasil yang diperoleh.
5. Tarik
kesimpulan
Hasil penilaian haruslah disimpulkan.
Tariklah kesimpulan tersebut sesuai dengan cara yang telah ditetapkan dalam
rencana penilaian. Pada dasarnya ada dua macam kesimpulan yang sering
dirumuskan yakni :
a.
Kesimpulan tentang keberhasilan program
Yang dinilai ialah
sampai seberapa jauh program telah berhasil mencapai tujuan yang telah
ditetapkan baik berupa keluaran da ataupun dampaknya. Lazimnya kesimpulan
tersebut ditarik dengan membandingkan hasil
yang diperoleh terhadap tolak ukur yang telah ditetapkankan. Hitunglah
persentase keberhasilanya. Untuk menghitung presentase keberhasilan sering
dipergunakan formula sebagai berikut :
b.
Kesimpulan tentang nilai program
Nilai program ada dua
yakni efektivitas dan efisiensi. Program dinilai efektif jika dapat
menyelesaikan masalah, sedangkan jika dalam menyelesaikan masalah tersebut
diperlukan penggunaan sumber dana yang sedikit maka program tersebut dinilai
efisien karena penilaian efisiensi dikaitkan dengan biaya (cost), maka pada
saat ini banyak dikembangkan berbagai teknik perhitungan biaya program
kesehatan. Perhitungan seperti ini menjadi perhatian utama para ahli ekonomi
kesehatan (health economist) yang banyak membantu dalam pengambilan
keputusan tentang alokasi biaya. Dua contoh perhitungan biaya yang sering
dipergunakan ialah cost benefit analysis dan cost effectiveness analysis.
6. Susunlah saran-saran
Langkah terakhir yang dilaksanakan pada
penilaian ialah menyusun saran-saran sesuai dengan hasil hasil penilaian.
Tujuanya ialah untuk lebih memperbaiki pelaksanaan program pada masa yang akan datang.
Keenam langkah yang seperti ini. Jika disederhanakan
dapat dilihat pada tebel berikut :
Ruang Lingkup Penilaian
Pahami program
|
Tetapkan macam dan lingkup penilaian
|
Susunlah rencana penilaian
|
Laksanakan penilaian
|
Tarik kesimpulan
|
Saran-saran
|
· Latar belakang
· Masalah
· Tujuan
· Kegiatan
· Sumber
· Organisasi
· Waktu
· Tolak ukur
|
Macam
· Awal
· Saat
· Akhir
Lingkup
· Masukan
· Proses
· Keluaran
· Dampak
|
· Tujuan
· Macam data
· Sumber data
· Cara mendapatkan data
· Cara menarik
kesimpulan
|
· Pengumpulan data
· Pengolahan data
|
· Keberhasilan
· Nilai
|
· Susun
· Saran
|
PERTAMA
|
KEDUA
|
KETIGA
|
KEEMPAT
|
KELIMA
|
KEENAM
|
1.5. Teknik penilaian
Teknik penilaian banyak macamnya, karena
kesemuanya tergantung dari program yang akan dinilai. Dalam praktek sehari-hari
yang sering dpergunakan adalah teknik ragpie program matrix (RPM). Adapun
prinsip dari RPM tersebut sebagai berikut :
1.
Sederhanakan dan kelompokanlah program kedalam tiga
penahapan yakni tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap penilaian
(akhir) program. Tuliskan ketiga tahap tersebut pada kolom paling kiri.
2. Sederhanakan dan
kelompokkanlah program kedalam tiga komponen yakni komponen sumber, komponen
kegiatan dan komponen tujuan. Tulislah ketiga komponen program ini pada baris
yang paling atas.
3. Isilah kotak yang
terbentuk dengan keterangan yang sesuai. Dan lakukan perbadingan. Setelah itu
tarik kesimpulan dan susunlah saran.
Prinsip Ragpie Program
Matrix
SUMBER
|
KEGIATAN
|
TUJUAN
|
|
PERENCANAAN
|
Uraikan denga lengkap sumber yang
direncanakan
|
Uraikan dengan lengkap kegiatan yang
direncanakan
|
Uraikan dengan lengkap tujuan yang
direncanakan
|
PELAKSANAAN
|
Uraikan dengan lengkap sumber yang berhasil
disediakan
|
Uraikan dengan lengkap kegiatan yang
berhasil dilaksanakan
|
Uraikan dengan lengkap tujuan yang berhasil
dicapai
|
PENILAIAN (AKHIR)
|
Uraikan dengan lengkap sumber yang telah
dimanfaatkan
|
Uraikan dengan lengkap kegiatan yang telah
dilaksanakan
|
Uraikan dengan lengkap tujuan yang telah
dicapai
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar