INSTRUMEN SERTIFIKASI DOSEN
Deskripsi Diri
1.
Nama Dosen yang Diusulkan
|
:
|
Suhadi, SKM.,
M.Kes
|
2.
NIP/NIK/NRP
|
:
|
19770522
200801 1 005
|
3.
Perguruan Tinggi Pengusul
|
:
|
Universitas
Haluoleo
|
4.
Nomor Peserta
|
:
|
0022057704
|
5.
Rumpun/Bidang Ilmu yang
Disertifikasi
|
:
|
Kesehatan
Masyarakat
|
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN
DAN KEBUDAYAAN
2012
Lembar
Deskripsi Diri
Pendahuluan
Lembar
Deskripsi Diri merupakan salah satu instrumen yang digunakan dalam proses Sertifikasi
Dosen Dalam Jabatan sebagai bagian tidak terpisahkan dari Portofolio Dosen. Lembar
Deskripsi Diri digunakan sebagai alat bagi dosen untuk menjelaskan keunggulan atau
kebanggaan pribadi seorang dosen atas prestasi dan/atau kontribusi yang telah dilakukan
dalam menjalankan karirnya sebagai dosen, khususnya terkait dengan pelaksanaan
Tridharma Perguruan Tinggi.
Lembar
Deskripsi Diri Dosen berkenaan dengan prestasi dan kontribusi dosen dalam 4 (empat)
kompetensi, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi sosial,
dan kompetensi kepribadian. Berbagai aspek yang berkait dengan keempat kompetensi
tersebut dinyatakan dalam bentuk kegiatan pengajaran/pembelajaran, penelitian,
pengabdian kepada masyarakat, manajemen pendidikan, dan manajemen kemahasiswaan.
Dosen
diminta membuat esai untuk setiap kegiatan. Esai itu bisa sangat berbeda dari satu
dosen dengan dosen yang lain. Kemudian, asesor akan diminta melakukan penilaian
secara objektif terhadap informasi dalam esai tersebut, menggunakan rubrik yang
disediakan. Hasil penilaian akan diverifikasi asesor. Oleh sebab itu
objektivitas dosen menilai diri sendiri sangat menentukan dan dapat menjadi
gambaran kejujuran profesional dosen.
Rubrik
atau Panduan Penilaian Lembar Deskripsi Diri dosen memberikan rambu-rambu penilaian
kualitas untuk setiap kegiatan yang dilakukan dosen berkenaan dengan kompetensi
pedagogik dan kompetensi profesional, serta untuk setiap aspek yang menggambarkan
kinerja dosen dari sisi kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian. Rambu-rambu
penilaian dibuat dalam bentuk “semantic differential” dengan satu (atau lebih)
deskriptor untuk setiap kegiatan atau aspek, dilengkapi dengan nilai interval
dari setiap deskriptor. Deskriptor terdiri dari satu pasang kata sifat yang
saling berlawanan untuk mendeskripsikan sisi negatif atau positif dari sifat
yang diterapkan. Nilai interval terdiri dari 1-5 di mana 1 berarti nilai paling
rendah dan 5 berarti nilai paling tinggi.
Petunjuk Pengisian
Dalam perjalanan karir Anda sebagai
dosen, telah banyak hal Anda lakukan dalam melaksanakan Tridharma Perguruan
Tinggi. Lembar Deskripsi Diri Dosen digunakan sebagai alat bagi dosen untuk
menjelaskan keunggulan atau kebanggaan pribadi seorang dosen atas prestasi dan
atau kontribusi yang telah dilakukan dalam menjalankan karirnya sebagai dosen,
khususnya berkenaan dengan pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi.
Untuk setiap butir isian,
deskripsikan diri anda secara tertulis sesuai dengan aspek yang diminta. Contoh
berikut memberi gambaran isian terhadap aspek prestasi kerja dalam beberapa
tahun terakhir.
Contoh Deskripsi:
Komponen : Pengembangan Kualitas Pembelajaran
Pernyataan
Dosen :
Dari hasil evaluasi terhadap proses
pembelajaran yang saya lakukan selama ini, saya mulai menyadari bahwa mahasiswa saya mengalami kesulitan
dalam memahami substansi perkuliahan
yang saya berikan, ketika saya sajikan tanpa bantuan media visual. Saat itu saya belum memahami teknologi media
dan saya mulai mempelajarinya. Saya bersyukur bahwa fasilitas kelas saat ini sudah jauh lebih baik,
karena sebagian kelas sudah dilengkapi dengan komputer dan projektor LCD untuk
memudahkan penyampaian materi kepada mahasiswa. Secara bertahap saya mulai
menerapkan pemakaian media visual dalam perkuliahan, sehingga saya dapat
memberi banyak ilustrasi dan melengkapi presentasi perkuliahan dengan animasi
untuk memperjelas konsep, bahan, materi, proses terkait dengan bidang ilmu yang
saya ajarkan. Ternyata kelas menjadi lebih bergairah dan hidup, serta mahasiswa
lebih memahami materi yang saya berikan. Implikasi dari suasana pembelajaran
itu, tampak dari prestasi mahasiswa yang meningkat jika dilihat dari sebaran
nilai ujian dan membaiknya kualitas tugas mahasiswa. Sekarang, semakin banyak
dosen di universitas saya yang mengikuti pendekatan pembelajaran seperti ini ... dst
DESKRIPSI DIRI DOSEN
Deskripsikan dengan jelas apa saja
yang telah Anda lakukan yang dapat dianggap sebagai prestasi dan/atau kontribusi
bagi pelaksanaan dan pengembangan Tridharma Perguruan Tinggi, yang berkenaan
dengan hal-hal berikut. Deskripsi ini perlu dilengkapi dengan contoh nyata yang
Saudara alami/lakukan dalam kehidupan profesional sebagai dosen.
A. Pengembangan Kualitas Pembelajaran
(usaha dan dampak perubahan)
A.1. Berikan contoh nyata semua usaha kreatif yang telah atau sedang Saudara lakukan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran, dan jelaskan dampaknya!
Deskripsi:
1.
Usaha Kreatif
Usaha kreaktif dari dosen
pengajar perlu mendapat perhatian dari waktu ke waktu. Ini berangkat dari
pengalaman mengajar. Untuk pertama kalinya saya diangkat menjadi PNS (dosen)
Januari 2008, apa yang saya alami saat mengajar pada semester genap tahun 2008
dan semester ganjil tahun 2008, pada saat pengajaran berlangsung, mahasiswa
banyak yang ribut, malas datang, kelihatannya mereka tidak semangat belajar.
Mahasiswa bagian belakang ribut, mahasiswa bagian tengah mengantuk dan
mahasiswa bagian depan sedikit serius. Berkali-kali saya tegur tetapi tidak
lama ribut lagi. Saya menjadi gelisah, apa yag kurang dari penampilan saya.
Suatu ketika pada pertengahan semester ganjil tahun 2008, saat itu ada
pembagian instrumen evaluasi dosen. Saya ambil istrumen tersebut, saya baca,
rupanya ada kaitannya dengan prestasi mengajar. Saya modifikasi pertanyaan
untuk bahan evaluasi diri saya sendiri. Kemudian teks bahan evaluasi diri
tersebut saya bagikan kembali pada mahasiswa, kemudian saya ambil kembali.
Hasilnya sangat mengagetkan saya, bahwa salah satu kelemahan saya adalah (1).
media pembelajaran (Power Point) tidak menarik, cuma hanya dua warna, tidak ada
animasi, gambar dan video. Setelah mengetahui masalah pada media pembelajaran
saya, maka saya mencari solusi dengan mencari di internet tentang tehnik
penulisan power point yang efektif. Atas bantuan internet saya mendapat tips
penulisan power point tentang (a). memilih desain slide yang menarik,
(b).Pemilihan background yang menarik, (c). Jenis dan besar huruf yang
digunakan, (d). Pemilihan Bullet dan penempatan bullet pada slide, (e). Pemilihan
warna yang sesuai, (f).Visualisasi penggunaan gambar, suara, dan video, (e).
Jumlah kata dan jumlah baris dalam 1 slide.(h). ejaan kata harus benar. Dari
tips tersebut saya lakukan perbaikan pada media pembelajaran. Pada
pertemuan-pertemuan berikutnya saya terapkan pada pengajaran di kelas. (2).
Masalah suara saya lemah, tidak kedengaran dibelakang apalagi untuk kelas yang
besar. Untuk itu saya usulkan pada jurusan tetapi kurang mendapat tanggapan
saat itu, maka saya memutuskan untuk membeli sendiri warles kecil yang harganya
masih terjangkau. (3). Metode pengajaran hanya semata-mata penjelasan tanpa
memberi kesempatan bertanya pada mahasiswa. Untuk masalah ini saya memperbaiki
metode dengan membuka sesi tanyajawab sebelum pembelajaran ditutup.
2.
Dampak Perubahan
Pertanyaan selanjutnya yang menjadi kegelisahan saya
adalah, apakah perbaikan power point, adanya warles pengeras suara dan memberi
kesempatan bertanya mahasiswa dapat mengatasi masalah dalam pengelolaan kelas
yang saya hadapi selama ini. Alternatif yang saya pilih perlu pembuktian. Pada
pertemuan-pertemuan berikutnya, saya telah menyiapkan media power point (slide)
pembelajaran sesuai dengan Tips yang saya dapatkan di internet. Pada permulaan
pembelajaran sambil mengamati perhatian mahasiswa, pada kenyataannya sangat
berpengaruh pada semangat belajar mereka. Mahasiswa mulai aktif memperhatikan
pelajaran dan mendengarkan serius paparan saya, Beberapa kali mahasiswa tertawa
dengan animasi power piont yang sangat lucu, sehingga kelas menjadi nyaman, hidup
dan rileks. Tampilan gambar-gambar unik dan gaya huruf dengan warna-warni,
memacu psikologis mahasiswa seakan merasa nyaman dengan materi-materi pelajaran
yang saya paparkan. Memasuki sesi kesempatan pertanyaan mahasiswa, disini
banyak mahasiswa yang bertanya. Lebih antusias lagi mahasiswa ketika saya
meminta mereka untuk mengomentari sesuatu hal dari pertanyaan saya. Banyak yang
berkomentar bahkan sampai selesai pelajaran masih ada yang tidak puas karena
mereka tidak mendapatkan kesempatan bertanya. Alternatif dengan adanya warles
yang saya miliki sendiri, juga sangat besar pengaruhnya dalam pengelolaan
kelas. Suara yang nyaring, lantang bisa didengar seisi ruangan, sehingga
penjelasan-penjelasan materi perkuliahan dengan mudah dipahami mahasiswa, tidak
perlu mengulangi penjelasan materi. Dari pengamatan dan penilaian prestasi
mahasiswa menunjukan bahwa pemahaman mahasiswa mengalami peningkatan dibanding
dengan sebelumnya. Mahasiswa sudah semakin rajin dan cerdas mengerjakan
tugas-tugas pembelajaran. Disamping itu kehadiran dalam mengikuti pelajaran
semakin meningkat, sangat antusias dan prestasi nilai meningkat.
A.2. Berikan contoh nyata kedisiplinan, keteladanan,
dan keterbukaan terhadap kritik yang
Saudara tunjukkan dalam pelaksanaan pembelajaran.
Deskripsi:
3.
Kedisiplinan
Berbicara mengenai kedisiplinan pada tugas utama saya
sebagai dosen di lingkungan Fakultas kesehatan masyarakat universitas Haluoleo,
saya merasa punya pengalaman tersendiri yang tidak bisa dipisahkan dari periode
yang lalu, sekarang ini dan dimasa depan. Ingatan saya saat ini, kembali pada
tahap awal saya dingkat menjadi PNS (dosen) di Program studi Kesehatan
Masyarakat, jurusan Biologi, fakultas Matematika da ilmu Pengetahuan Alam
Unhalu pada Tahun 2008. Saya selaku dosen baru, telah dipercayakan untuk
membina beberapa mata kuliah baik direguler maupun maupun kelas sore (tugas
belajar saat itu). Saya juga dipercayakan untuk menjadi pembimbing skripsi dan
penasehat akademik untuk beberapa mahasiswa, karena saat itu masih kekurangan dosen
pengajar. Ketika itu Program studi kesehatan masyarakat belum memiliki ruangan
yag memadai, tidak ada ruangan dosen, maka kehadiran saya hanya pada saat jam
perkuliahan saja, setelah itu saya langsung pulang kerumah, karena di kampus
tidak ada ruangan, kondisi berlangsung selama satu semester. Selama satu
semester, saya melihat banyak mahasiswa yang kesulitan membutuhkan bantuan saya
karena saya jarang berada dikampus, terkadang mahasiswa harus mencari saya ke
rumah. Tapi ini memang kondisi fasilitas yang belum memadai dikampus saat itu.
Melihat mahasiswa yang kesulitan mencari saya, maka mulai saat itu saya tepat
waktu ke kampus pada jam 07.30 dan pulang kantor jam 16.00. Saya memutuskan
untuk memilih ruang perpustakaan sebagai tempat memberi pelayanan akademik
mahasiswa kondisi ini berlangsung sampai kepindahan tempat jurusan Kesehatan
masyarakat di gedung baru FMIPA pada bulan November 2008. Alhamdulillah di
gedung baru telah ada ruang dosen, sehingga saya tidak lagi memanfaatkan ruang
perpustakaan untuk melayani mahasiswa. Pengalaman yang lain adalah bila
berbenturan waktu antara kegiatan utama sebagai dosen dan kegiatan keluarga
yang sama memiliki sifat yang sangat penting. Kondisi seperti ini biasa saya
hadapi, namun saya dahulukan kegiatan utama sebagai dosen, karena dalam diri
saya secara moral telah merugikan mahasiswa bila tidak datang mengajar dan saya
kadang merasa tidak nyaman bila menyia-nyiakan tanggungjawab.
4.
Keteladanan
Keteladan sebagai wujud perilaku panutan dalam
aktifitas sehari-hari sebagai seorang dosen. Bagi saya perilaku keteladanan
harus dimiliki oleh seorang dosen, dimana dosen harus menjadi contoh yang baik
bagi saiapa saja. Perilaku keteladanan dosen menjadi inspirator dan motivator
serta menjadi panutan setia orang yang melihatnya. Olehnya itu setiap dosen
harus terus menjaga, memelihara dan meningkatkan kualitas perilaku teladan di
depan publik. Saya selaku dosen, menjadi contoh teladan bagi mahasiswa. (1).
Ketika beraktifitas dalam menyelesaikan pekerjaan dikampus, baik tugas
pengajaran, pembimbingan, pengujian, pengewasan dan penilaian, mencerminkan
nilai-nilai kebenaran dan sikap ilmiah sebagai seorang pendidik. misalnya dalam
tugas pengajaran, saya menyiapkan bahan pengajaran secara sempurna, berpakaian
yang rapi, bersih. Sebelum memulai pelajaran saya telah hadir 5 menit sebelum
pengajaran dimulai. Ketika pengajaran dimulai saya mendahulukan berdoa,
kemudian memberi salam, bertutur kata dan bertindak yang sopan, menjaga etika
komunikasi, saya menghormati perbedaan ras, agama, suku, saya menghindari
kata-kata kasar. Saya juga memeriksa kerapian, kebersihan pakaian mahasiswa,
dengan tujuan menanamkan perilaku teladan pada mahasiswa. Mahasiswa yang tidak
rapi, bersih dan disiplin saya tegur secara lisan dan tertulis dengan tujuan
pendidikan karakter. Saat menyampaikan pengajaran saya menyampaikan GBPP, SAP,
Tujuan Instruksional pembelajaran, penjelasan materi, tanya jawab, menyimpulkan
bahan pengajaran dan melakukan absensi kehadiran. Ahir pertemuan tatap muka di
kelas saya, berdoa dan salaman secara lisan, ini saya biasakan untuk menjadi
keteladanan pada diri sendiri dan bagi mahasiswa. (2). Dalam pembimbingan,
menjadi tugas utama saya adalah mengarahkan dan memberikan pemahaman tentang
pembelajaran yang berhubungan dengan tugas-tugas mahasiswa. Dalam hal
pembimbingan saya terbuka kapan dimana saja memberikan pelayanan pada
mahasiswa, tujuan saya untuk meningkatkan akses pengajaran, memperpendek waktu
tunggu mahasiswa dalam pelayanan. Pembimbingan saya lakukan setiap saat
termasuk di rumah, ini menanamkan pelayanan prima, karena mahasiswa menjadi
abdi masyarakat akan terbiasa mengutamakan kepentingan sosial daripada diri
sendiri, semoga menjadi teladan dalam pekerjaan. (3). Dalam hal ketersediaan
referensi pustaka Terkadang banyak mahasiswa meminta bantuan saya dalam
mendapatkan bahan-bahan referensi untuk penyusunan skripsi dan tugas-tugas
perkuliahan, saya membantu dengan meminjamkan buku-buku yang saya miliki. (4).
Dalam hal pembimbingan saya sangat terbuka bagi setiap mahasiswa, walaupun
bukan mahasiswa bimbingan saya, hal ini saya lakukan untuk mempermudah
mahasiswa dalam pembelajaran.
5.
Keterbukaan Terhadap Kritik
Kritik itu sangat membangun
bila mengandung kebenaran, mejadi informasi dan pengetahuan yang dapat diterima
bila terdapat argumentasi yang didukung oleh fakta lapangan. Dalam suatu hal
yang diperbincangkan seseorang dan lawan bicara seringkali memiliki pandangan
berbeda, itu bisa saja terjadi. Kondisi seperti ini terjadi pada pengalaman
saya mengasuh mata kuliah manajemen sumber daya manusia pada mahasiswa semester
8 program kelas sore kesehatan masyarakat. Pertemuan kali itu secara panjang
lebar saya menjelaskan secara konseptual dan aplikatif hal tantangan manajemen
sumber daya manusia. Memasuki sesi diskusi, ada seorang mahasiswa yang
mengomentari dan menolak pendapat saya. Dalam pandangan mahasiswa tersebut
mengatakan bahwa salah satu tantangan baru manajemen sumber daya manusia dalam
era otonomi daerah adalah mobilisasi sumber daya manusia melalui mekanisme
politik menjadi dominan dalam sistem rekrutmen tenaga keserja dalam suatu
jabatan kerja. Mahasiswa tersebut memberikan argumen disertai contoh lapangan,
dia mengatakan bahwa Kepala dinas Kesehatan Kabupaten Wakatobi berependidikan
Sarjana pendidikan (guru SMP) di rekrut menjadi pimpinan dinas, yang nota bene
tidak memiliki latar belakang keilmuan kesehatan, kondisi tersebut akan
berdampak besar pada kemampuan pimpinan melakukan pengelolaan sebuah lembaga
besar. Menyikapi argumentasi mahasiswa tersebut, saya mengatakan bahwa
peradaban manusia terus berkembang seiring dengan perkembangan waktu, begitu
juga IPTEKS mengalami perkembangan dari waktu ke waktu setiap saat terus
mengalami perubahan, fakta lapangan yang terjadi merupakan suatu kebenaran baru
yang perlu dikaji lebih dalam mengapa hal tersebut terjadi, dan ini menjadi
informasi dalam pengayaan ilmu manajemen sumber daya manusia. Saya selaku dosen
pembina mata kuliah sangat menghormati dan terbuka menerima kritikan yang
sifatnya mengandung kebenaran yang didukung oleh fakta ilmiah lapangan yang
dapat diterima sebagai kebenaran. Perebedaan pandangan yang lain pada saat
rapat jurusan. Saat itu saya melempar isu mengenai waktu pelaksanaan pengalaman
belajar lapangan mahasiswa perlu diperpanjang sampai 3 minggu. Dari pengamatan
saya selama menjadi pembimbing lapangan, saya melihat bahwa sebagian program
kerja mahasiswa tidak tuntas dilaksanakan di lapangan. Namun usulan saya kurang
mendapat dukungan jurusan.
B. Pengembangan Keilmuan/Keahlian
B.1. Sebutkan produk
karya-karya ilmiah (buku, artikel, paten, dll) yang telah Saudara hasilkan
dan pihak yang mempublikasikannya. Bagaimana makna dan kegunaannya dalam pengembangan keilmuan. Jelaskan bila
karya tersebut memiliki nilai inovatif.
Deskripsi:
6.
Produk Karya Ilmiah
Status saya sebagai dosen luar biasa di Fak MIPA
unhalu semenjak september-desember 2007. Menjadi dosen tetap (PNS) terhitung 1
jauari 2008. Saya terangkat dalam jenjang pendidikan Starata Dua (S2). Keahlian
saya pada S1 adalah ilmu kesehatan masyarakat peminatan Administrasi Kebijakan
Kesehatan. Keahlian jenjang S2 adalah ilmu kesehatan masyarakat peminatan
Admnistrasi Kebijakan Kesehatan. Jadi keilmuan S1 dan S2 sangat relevan dalam
bidang keilmuan. Pengembangan keilmuan yang saya lakukan, dimana tiap
tahun/semester saya melakukan penelitian bidang kesehatan masyarakat peminatan
Administrasi kebijakan kesehatan dan hasil karya tulis tersebut dapat menjadi
bahan bacaan di perpustakaan, referensi, pengayaan bahan ajar dan publikasi
pada jurnal ilmiah. Adapun Hasil-hasil karya tulis yang telah saya buat
diantaranya (1). Studi kemampuan tenaga kesehatan dalam penyelenggaraan otonomi
bidang kesehatan di Rumah sakit Umum Daerah Kabupaten Polewali, dipublikasi
dalam Majalah Mimbar Ilmu Pengetahuan, ISSN 1693-9096. Lembaga pengabdian
Masyarakat universitas Haluoleo Kendari, Vol 2, No 2, Oktober 2008. (2).
Analisis Pengembangan Sumber Daya Aparatur di rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Muna. (3). Studi Pemanfaatan Pelayanan Poliklinik mahasiswa Unhalu Puskesmas
Pembantu Mokoau dikelurahan Kambu Kota Kendari. (4). Studi sistem Pencatatan
dan Pelaporan Tingkat Puskesmas di Puskesmas Lalonggasumeeto Kec. Soropia. Kab.
Konawe. (5).Studi Kesiapan Rumah Sakit dan Pukesmas dalam Mendukung program
Bahteramas di Sulawesi Tenggara. (6). Studi Demand Masyarakat Ambaipua terhadap
Pelayanan kesehatan di puskesmas Ranomeeto Kabupaten konawe Selatan. Jurnal
Kesehatan Masyarakat, ISSN 2088-0936. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Haluoleo. Vol2, No.3, Desember 2011. (7). Studi Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan
Oleh masyarakat Desa Abeko pada Puskesmas Lameuru Kecamatan Ranomeeto Barat
Kabupaten Konawe Selatan. (8). Studi Pencarian Pengobatan Oleh Masyarakat Desa
Lamangga Kecamatan Tomia Kabupaten Wakatobi. Jurnal Kesehatan Masyarakat, ISSN
2088-0936. Fakultas Kesehatan universitas Haluoleo. Vol 2 No, 2 Agustus 2011.
(9). Studi Kinerja Tenaga Perawat pada unit Rawat inap di Rumah Sakit Jiwa
Dr.Soeparto Hardjoehoesodo Kendari.
7.
Makna Dan Kegunaan
Sejak awal rancangan penelitian, telah terpikirkan
akan makna dan kegunaan yang amat besar bagi pengembangan ilmu kesehatan
masyarakat khusunya peminatan administrasi kebijakan kesehatan. Hasil-hasil
penelitian menjadi bahan masukan dalam pengembangan bahan ajar, pembelajaran, pengembangan
metode penelitian dan pengayaan ilmu kesehatan masyarakat peminatan
Administrasi Kebijakan Kesehatan. Saat ini saya telah merancang beberapa bahan
ajar salah satunya ekonomi kesehatan dan Perencanaan Evaluasi, sedangkan bahan
ajar yang lain masih butuh pula pengayaan data dan informasi seperti mata
kuliah manajemen sumber daya manusia. (1). Penelitian studi Kemampuan Tenaga
Kesehatan Dalam Penyelengaraan Otonomi Bidang Kesehatan Di Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Polewali, dan penelitian Analisis Pengembangan Sumber Daya
Aparatur di rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna, dapat digunakan dalam
pengembangan bahan ajar manajemen sumber daya manusia. (2).Penelitian Studi
Kesiapan Rumah Sakit dan Pukesmas dalam Mendukung program Bahteramas di Sulawesi
Tenggara diperlukan untuk pengembangan bahan ajar manajemen pelayanan kesehatan
masyarakat pesisir. (3). Penelitian sistem Pencatan dan Pelaporan Tingkat
puskesmas di Puskemas Lalogngasumeeto Kec. soropia Kab. konawe diperlukan
sebagai materi penyusunan bahan ajar mata kuliah Perencanaan dan Evaluasi
kesehatan. (4).Penelitian Studi Pemanfaatan Pelayanan Poliklinik mahasiswa
Unhalu Puskesmas Pembantu Mokoau dikelurahan Kambu Kota Kendari, studi Demand
Masyarakat Ambaipua Terhadap Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Ranomeeto
Kabupaten konawe Selatan dan Studi Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Oleh
masyarakat Desa Abeko pada Puskesmas Lameuru Kecamatan Ranomeeto Barat
Kabupaten Konawe Selatan serta Studi Pencarian Pengobatan Oleh Masyarakat desa
Lamangga Kecamatan tomia Kabupaten Wakatobi digunakan untuk penyusunan bahan
ajar ekonomi kesehatan yang sementara dalam garapan. (4). Penelitian Studi
Kinerja Tenaga Perawat pada unit Rawat inap di rumah Sakit Jiwa Dr.Soeparto
Hardjoehoesodo Kendari digunakan untuk pengayaan bahan ajar Manajemen sumber
daya manusia. Kegunaan lain bagi masyarakat adalah tersedianya bahan bacaan dan
referensi dari karya ilmiah yang telah di publikasi di jurnal ilmiah
8.
Nilai Inovatif
Penelitian Studi Kemampuan Tenaga Kesehatan Dalam
Penyelenggaran otonomi Bidang Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
polewali membahas rasio tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk, golongan
kepangkatan, masa kerja, pendidikan dan pelatihan, menjadi bahan temuan baru
mengenai kemampuan tenaga kesehatan dalam penyelengaraan otonomi bidang
kesehatan. Hasil penelitian menjadi bahan ajar dan perbandingan dalam mencari
kebenaran ilmiah, menjadi bahan bacaan dan referensi dalam menunjang penelitian
lain yang relevan dengan penelitian ini. Penelitian Studi Kinerja Tenaga
Perawat pada unit Rawat inap di rumah Sakit Jiwa Dr.Soeparto Hardjoehoesodo
Kendari membahas mengenai pendidikan perawat, kedisiplinan, motivasi kerja dan
asuhan keperawatan, Hasil penelitian menjadi bahan ajar dan perbandingan dalam
mencari kebenaran ilmiah, menjadi bahan bacaan dan referensi dalam menunjang
penelitian lain yang relevan dengan penelitian ini. Penelitian Studi Kesiapan
Rumah Sakit dan Pukesmas dalam Mendukung program Bahteramas di Sulawesi
Tenggara, dalam penelitian ini membahas kesiapan sumber daya rumah sakit,
sumber daya puskesmas dalam mendukung rpogram bahteramas Sultra. Manajemen
pelayanan kesehatan masyarakat mempelajari pengelolaan sumber daya pelayanan
kesehatn di unit pelayanan kesehatan dalam mendukung pelayanan kesehatan
masyarakat. Hasil temuan terbaru sangat diperlukan dalam mendukung teori
konseptual pengelolaan sumber daya kesehatan masyarakat, temuan-temuan termasuk
hambatan dalam pengelolaan pelayanan kesehatan menjadi bahan pelajaran.
Penelitian tersebut mengkaji kesiapan ketenagaan, kebijakan pelayanan, sistem
pelayanan, sistem klaim pembiayaan dan sistem rujukan. Penelitan Studi Demand
Masyarakat Ambaipua terhadap Pelayanan kesehatan di puskesmas Ranomeeto
Kabupaten konawe Selatan dan Studi Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Oleh
masyarakat Desa Abeko pada Puskesmas Lameuru Kecamatan Ranomeeto Barat
Kabupaten Konawe Selatan di lakukan pada daerah pemekaran baru. Hasil temuan
baru dapat menggambarkan demand dan femanfaatan pelayanan kesehatan pada daerah
pemekaran. Ini memilki kaitan dengan kebijakan pembangunan kesehatan di daerah
pemekaran, apakah pembangunan kesehatan daerah pemekaran seiring dengan akses
masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. ilmu ekonomi kesehatan
mempelajari aplikasi ekonomi dalam pelayanan kesehatan baik yang dilakukan oleh
pemerintah maupun swasta dan masyarakat turut berperan dalam mencari pelayanan
kesehatan dan pembangunan kesehatan adalah faktor akses, jarak, pendapatan,
tarif pelayanan dan lokasi. Temuan tersebut menjadi pengembangan konseptual
dalam ekonomi kesehatan, menjadi sumber referensi dan masukan dalam pengayaan
bahan ajar dan perbaikan kebijakan pemerintah.
B.2. Berikan contoh nyata konsistensi dan target kerja
yang Saudara tunjukkan dalam pengembangan keilmuan/keahlian.
Deskripsi:
9.
Konsistensi
Konsistensi dalam pengembangan keilmuan perlu
dilakukan oleh setiap dosen dengan tujuan menegakan kualitas keilmuan yang ada.
Saya sebagai dosen yang memiliki bidang ilmu kesehatan masyarakat baik
pendidikan S1 dan S2 khusus pada peminatan adaministrasi kebijakan kesehatan
saya tetap konsisten dalam mengembangkan keilmuan yang menjadi keahlian saya.
Beberapa kegiatan sebagai konsistensi saya dalam pengembangan keilmuan
diantaranya (1). setiap semester saya mencari sumber referensi di internet,
buku ajar, artikel, jurnal dan sumber lainnya, hal ini dilakukan untuk
memperkaya bahan ajar yang telah saya buat sesuai keahlian yang saya tekuni.
Dari sumber referensi terbaru yang diperoleh disusun dalam materi bahan ajar,
sehingga bahan ajar terus terupdate dari waktu ke waktu. Refisi dalam bahan
ajar diantaranya pokok bahasan dan sub pokok bahasan serta penambahan bab. Ini
sangat bermanfaat bagi bahan bacaan mahasiswa sehubungan dengan mata kuliah
yang saya asuh. (2). Setiap tahun/semester saya melakukan penelitian kesehatan
masyarakat kajian Administrasi kebijakan kesehatan, dan kedepannya saya
merencanakan penelitian yang dibiayai oleh dana Dikti dan universitas, hal ini
dilakukan untuk meningkatkan produktifitas penelitian dosen. Hasil penelitian
yang saya lakukan selama ini sebagian telah di publikasi dan digunakan dalam
pengembangan bahan ajar. (3). Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, saya
mengupdate bahan-bahan pengajaran terbaru dari sumber referensi terbaru, ini
dilakukan untuk menyesuaikan dengan perkembangan keilmuan yang ada. (4). Untuk
memperbaiki produktifitas pengajaran setiap semester saya merancang dan
merevisi metode pengajaran, serta merangang dan merevisi media pembelajaran
agar pengajaran menjadi variatif dan menarik dalam pembelajaran.
10.
Target Kerja
Target kerja menjadi unsur penting diperhatikan dalam
mengembang tugas-tugas sebagai seorang dosen. Target kerja ini menjadi acuan
utama dalam mempersiapkan sumber daya, menetapkan sasaran, merumuska nstrategi
pencapaian, menetapan dan meramalkan hasil kerja, dan menjadi tolak ukur
keberhasilan suatu kegiatan. Target kerja setiap dosen berbeda-beda tergantung
dari motivasi kerja. Target kerja yang saya tetapkan sebagai dosen diantaranya
(1). Pendidikan dan pengajaran dalam mengasuh mata kuliah persemesternya
minimal 10 SKS termasuk program kelas sore, sebagai konsekwensi beban kerja
dosen. (2). Pembimbingan dan menjadi tim penguji karya tulis mahasiswa dalam
rangka penyelesaian tugas akhir minimal 15 orang termasuk program kelas sore
setiap semesternya. (3). Pembimbingan akademik mahasiswa minimal 30 orang
termasuk program kelas sore setiap semesternya. (4). Membimbing praktikum
lapangan mahasiswa minimal 30 orang termasuk kelas sore setiap semesternya.
(5).Menyusun dan merevisi bahan ajar sebanyak 1 buah setiap semesternya. (6).
Melakukan penelitian dosen sebanyak i kali setiap tahun/semesternya. (7).
melakukan pengabdian masyarakat sebanyak 1 kali setiap tahun/semesternya. (8).
Mengikuti seminar nasional/lokal minimal 1 kali setiap tahun/semesternya. (10).
Membimbing kegiatan KKN 1 kali setiap semesternya. (11). Melakukan tugas-tugas
pengelolaan dan pelayanan laboratorium setiap jam kerja kantor. (12). Menyusun
dan merevisi SOP lab minimal 1 dokumen setiap semesternya. (13). Menyusun dan
merevisi panduan praktikum minimal 1 dokumen setiap semesternya. (14).
Merancang dan merevisi materi praktikum minimal 1 dokumen tiap tahunnya. (15).
Menyusun dan merevisi proposal pengembangan laboratorium minimal 1 dokumen
dalam setiap tahunnya
C. Pengabdian
Kepada Masyarakat
C.1. Berikan contoh nyata penerapan ilmu/keahlian
Saudara dalam berbagai kegiatan
pengabdian kepada masyarakat. Deskripsikan dampak perubahan dan dukungan
masyarakat terhadap kegiatan tersebut !
Deskripsi:
11. Kegiatan
PKM
(1).Kegiatan ini di lakukan di SMU 4 kendari Kota
Kendaritahun 2008. Penyuluhan Perilaku merokok yang berdampak terhadap
kesehatan Pelajar di sekolah menengah umum 4 kendari kota kendari. Dasar
pemikiran pengabdian ini adalah banyaknya keluhan dari pihak sekolah dan para
orang tua murid akan perilaku merokok remaja disisi lain banyaknya keluhan
kesehatan para remaja sekolah. Dari kenyataan ini maka saya bersamat tim
tertarik untuk menyusun proposal dan mengusulkan pada lembaga pengabdian
masyarakat sebagai pengabdian mandiri. Surat tugas dari LPPM Unhalu sebagai
dasar perizinan kepada pihak sekolah. Kegiatan ini mendapat sambutan berupa
izin dari pihak sekolah, selanjutnya saya bersama tim menyiapkan perlengkatan,
sasaran peserta, tempat dan jadwal pelaksanaan kegiatan penyuluhan. Setelah
perlengkapan telah disiapkan, saya bersama tim penyuluh membuka acara, kemudian
membagikan pre test, setelah itu kami membuka materi, didahului salam,
penyampaian tujuan penyuluhan, penjelasan materi, diskusi dan penyimpulan
materi. Pada ahir materi kami lakukan post tes untuk mengukur keberhasilan
pemahaman dan kemampuan wawasan dari materi yang diterima. Dari absensi yang
kami bagikan 93 % pelajar aktif mengikuti kegiatan ini. (2). Sanitasi
Pengelolaan dan Konsumsi Air bersih Rumah Tangga di Desa Ambaipua Kecamatan
Ranomeeto Kab. Konawe Selatan. Dasar pemikiran kegiatan ini adalah tingginya
angka kejadian diare dan tingginya ketersediaan air bersih masyarakat yag tidak
memenuhi syarat kesehatan. Dari kenyataan ini maka saya bersama tim tertarik
untuk menyusun proposal dan mengusulkan pada lembaga pengabdian masyarakat
sebagai pengabdian mandiri. Surat tugas dari LPPM Unhalu sebagai dasar
perizinan kepada kepala desa setempat. Kegiatan ini mendapat sambutan berupa
izin dari pihak desa, selanjutnya saya bersama tim menyiapkan perlengkatan,
sasaran peserta, tempat dan jadwal pelaksanaan kegiatan penyuluhan. Setelah
perlengkapan telah disiapkan, saya bersam tim penyuluh membuka acara, kemudian
membagikan pre test, setelah itu kami membuka materi, didahului salam,
penyampaian tujuan penyuluhan, penjelasan materi, diskusi dan penyimpulan
materi. Pada ahir materi kami lakukan post tes untuk mengukur keberhasilan
pemahaman dan kemampuan wawasan dari materi yang diterima. Dari absensi yang
kami bagikan 81 % masyarakat aktif mengikuti kegiatan ini. (3).Sanitasi
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Desa Onewila Kecamatan Ranomeeto Kab konawe
Selatan. Dasar pemikiran kegiatan ini dilakukan adalah tingginya angka
pencemaran lingkungan dan angka kejadian penyakit pes di masyarakat. Dari
kenyataan ini maka saya bersama tim tertarik untuk menyusun proposal dan
mengusulkan pada lembaga pengabdian masyarakat sebagai pengabdian mandiri.
Surat tugas dari LPPM Unhalu sebagai dasar perizinan kepada kepala desa
setempat. Kegiatan ini mendapat sambutan berupa izin dari pihak desa,
selanjutnya saya bersama tim menyiapkan perlengkatan, sasaran peserta, tempat
dan jadwal pelaksanaan kegiatan penyuluhan. Setelah perlengkapan telah
disiapkan, saya bersama tim penyuluh membuka acara, kemudian membagikan pre
test, setelah itu kami membuka materi, didahului salam, penyampaian tujuan
penyuluhan, penjelasan materi, diskusi dan penyimpulan materi. Pada ahir materi
kami lakukan post tes untuk mengukur keberhasilan pemahaman dan kemampuan
wawasan dari materi yang diterima. Dari absensi yang kami bagikan 87 %
masyarakat aktif mengikuti kegiatan ini. (4). Bimbingan Pembuatan Saringan
Pasir di Desa Bajo Indah Kab Konawe. Dasar pemikiran kegiatan ini dilakukan
adalah tingginya angka kejadian penyakit diare dan banyaknya keluhan masyarakat
akan ketersediaan air bersih. Dari kenyataan ini maka saya bersamat tim
tertarik untuk menyusun proposal dan mengusulkan pada lembaga pengabdian
masyarakat sebagai pengabdian mandiri. Surat tugas dari LPPM Unhalu sebagai
dasar perizinan kepada kepala desa setempat. Kegiatan ini mendapat sambutan
berupa izin dari pihak desa, selanjutnya saya bersama tim menyiapkan alat dan
bahan pelatihan saringan pasir, perlengkatan, sasaran peserta, tempat dan
jadwal pelaksanaan kegiatan pelatihan. Setelah perlengkapan telah disiapkan,
saya bersam tim bimbingan membuka acara, kemudian membagikan pre test, setelah
itu kami membuka materi, didahului salam, penyampaian tujuan bimbingan,
penjelasan materi, diskusi, demonstrasi pembuatan pasir, latihan ptan oleh
masyarak dan penyimpulan materi. Pada ahir materi kami lakukan post tes untuk
mengukur keberhasilan pemahaman dan kemampuan wawasan dari materi yang
diterima. Dari absensi yang kami bagikan 85 % masyarakat aktif mengikuti
kegiatan ini. (5). Bimbingan Teknis Cara membuat Ekstraksi Daun sirih sebagai
pengganti Abate di Kelurahan Anduonohu kota Kendari. (6) Sanitasi Pengelolaan
pembuangan Air Limbah Rumah Tangga di desa Abeko Kecamatan Ranomeeto Barat Kab
konawe Selatan
12. Dampak
Perubahan
Tujuan
pengabdian masyarakat adalah penerapan ilmu di masyarakat sehingga terjadinya
perubahan perilaku publik. Diharapkan dengan adanya pengabdian masyarakat dapat
membawa perubahan yang manfaat bagi masyarakat. (1). Penyuluhan Perilaku
merokok yang berdampak terhadap kesehatan Pelajar di sekolah menengah umum 4
kendari kota kendari. Dari hasil evaluasi yang saya lakukan bersama tim
pengabdian sebelum dan sesudah penyuluhan dilakukan, terdapat perbedaan tingkat
pengetahuan pelajar, dimana pengetahuan pelajar setelah dilakukan penyuluhan
mengalami peningkatan menjadi 90 % mampu memahami dan mengetahui materi
penyuluhan. Dari pengamatan pula menunjukan terdapat peningkatan sikap pelajar
dalam memandang kebiasaan merokok, dimana rokok memiliki kaitan yang erat
dengan investasi kesehatan di masa depan. (2) Penyuluhan Sanitasi Pengelolaan
dan Konsumsi Air bersih Rumah Tangga di Desa Ambaipua Kecamatan ranomeeto Kab.
Konawe Selatan. Dari hasil evaluasi yang saya lakukan bersama tim pengabdian
sebelum dan sesudah penyuluhan dilakukan, terdapat perbedaan tingkat
pengetahuan masyarakat, dimana pengetahuan masyarakat setelah dilakukan
penyuluhan mengalami peningkatan menjadi 87 % mampu memahami dan mengetahui
materi penyuluhan. Dari pengamatan pula menunjukan terdapat peningkatan sikap
masyarakat dalam memandang ketersediaan air bersih yang memenuhi syarat
kesehatan, dimana air bersih memiliki kaitan yang erat dengan kejadian penyakit
di masa depan. (3) Penyuluhan Sanitasi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Desa
Onewila Kecamatan Ranomeeto Kab Konawe Selatan. Dari hasil evaluasi yang saya
lakukan bersama tim pengabdian sebelum dan sesudah penyuluhan dilakukan,
terdapat perbedaan tingkat pengetahuan masyarakat, dimana pengetahuan
masyarakat setelah dilakukan penyuluhan mengalami peningkatan menjadi 85 %
mampu memahami dan mengetahui materi penyuluhan. Dari pengamatan pula
menunjukan terdapat peningkatan sikap masyarakat dalam memandang pengelolaan
sampah yang saniter, dimana pengelolaan sampah memiliki kaitan yang erat dengan
kejadian penyakit di masa depan. (4). Bimbingan Pembuatan Saringan Pasir di
Desa Bajo Indah Kec Soropia Kab Konawe. Dari hasil evaluasi yang saya lakukan
bersama tim pengabdian sebelum dan sesudah bimbingan dilakukan, terdapat
perbedaan tingkat pengetahuan dan keterampilan masyarakat, dimana pengetahuan
dan keterampilan masyarakat setelah dilakukan bimbingan mengalami peningkatan
menjadi 80 % mampu memahami dan membuat sendiri saringan pasir (pengolahan air
bersih). Dari pengamatan pula menunjukan terdapat peningkatan sikap masyarakat
dalam memandang ketersediaan saringan pasir (Pengelolaan air bersih), dimana
air bersih memiliki kaitan yang erat dengan kejadian penyakit. (5). Bimbingan
Teknis Cara membuat Ekstraksi Daun sirih sebagai pengganti Abate di Kelurahan
Anduonohu Kec Poasia kota Kendari. Dari hasil evaluasi yang saya lakukan
bersama tim pengabdian sebelum dan sesudah bimbingan dilakukan, terdapat
perbedaan tingkat pengetahuan dan keterampilan masyarakat, dimana pengetahuan
dan keterampilan masyarakat setelah dilakukan bimbingan mengalami peningkatan
menjadi 85 % mampu memahami dan membuat ekstraksi daun sirih. Dari pengamatan
pula menunjukan terdapat peningkatan sikap masyarakat dalam memandang
ketersediaan ekstraksi daun sirih sebagai pengganti abate diperoleh dengan
biaya yang sangat murah.
13. Dukungan
Masyarakat
Kegiatan pengabdian masyarakat menjadi wujud
pelaksanaan keilmuan dimasyarakat dengan tujuan sebagai pengabdian dan membantu
mesyarakat dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. Dalam pengabdian,
salah satu yang menjadi kunci sukses adalah adanya partisipasi dan dukungan
masyarakat dalam kegiatan tersebut. Dukungan masyarakat sangat variatif, baik
moral, pikiran, tenaga, materi dan lainya. Dari beberapa kegiatan yang saya
lakukan tercermin banyaknya dukungan Pihak sekolah dan pelajar pada penyuluhan
perilaku merokok. Dukungan masyarakat dan pihak pemerintah setempat pada
penyuluhan di masyarakat. Dalam kegiatan ini saya melakukan pendekatan
kekeluargaan, suku, kemampuan bahasa lokal, pelibatan aparat pemerintah, dan
keyakinan akan manfaat dari kegiatan ini. Pada tahap sosialisasi tujuan,
manfaat dan tim pelaksana kegiatan, saya bersama tim mendatangi tokoh-tokoh
masyarakat, perangkat desa dan masyarakat secara umum. Saya bersama tim
mensosialisasikan dari rumah kerumah untuk membicarakan maksud kegiatan, tujuan
kegiatan, pelaksana kegiatan, manfaat kegiatan, jadwal kegiatan, termasuk peran
serta masyarakat dalam kegiatan ini. Pada tahap sosialisasi masyarakat sangat
antusias dan mendukung penuh kegiatan ini, Saya bersama tim berdiskusi untuk
mendapatkan masukan dari masyarakat sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan
tersebut. Pada tahap pelaksaaan kegiatan, dukungan masyarakat berupa penyediaan
tempat kerja tim, peralatan pendukung, tenaga pendukung, dan dari pemerintah
setempat dukungan yang ada berupa perizinan, pendampingan keamanan, dan
persuratan. Dukungan lain masyarakat berupa mobilisasi sumber daya. Masyarakat
sangat membaur dengan tim pengabdian, sangat akrab dan familiar, seakan
kegiatan ini menurut mereka adalah kegiatan masyarakat yang harus diselesaikan
bersama tim pengabdian
C.2. Berikan contoh nyata kemampuan berkomunikasi dan kerjasama
yang Saudara tunjukkan dalam pengabdian kepada masyarakat.
Deskripsi:
14.
Kemampuan komunikasi
Suksesnya kegiatan ini tidak lepas dari keterbukaan
dan adanya komunikasi yang efektif dalam menyampaikan pentingnya kegiatan ini
bagi masyarakat. Terhadap masyarakat dan pemerintah setempat, saya bersama tim
melakukan pendekatan-pendekatan tertentu untuk meyakinkan akan manfaat kegiatan
ini. Pada tahap awal ketika merancang kegiatan ini terlebih dahulu saya bersama
tim melakukan komunikasi di tempat lokasi kegiatan dengan melakukan survei awal
lokasi dan informasi yang dibutuhkan. Pada pengumpulan data-data utama dan data
pendukung, dengan mendatangi instansi terkait, aparat dan tokoh masyarakat
untuk meminta dukungan dan partisipasi. Pada saat perizinan saya bersama tim
mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan dengan pemerintah desa, puskesmas dan
keamanan setempat. Sambutan aparat sangat kooperatif dalam komunikasi dan
memberikan perizinan dan keamanan kegiatan tersebut. Pada tahap sosialisasi
dengan tokoh masyarakat, RT, RW, lurah dan pihak keamanan tanggapan mereka sangat
kooperatif pula, saya bersama tim mendatangi mereka dengan pendekatan
kekeluargaan, agar lebih mudah dalam kerjasama. Pokok kegiatan saya bersama
tim, kami sampaikan dengan argumentasi dan persuasif agar lebih mudah
meyakinkan masyarakat termasuk keterlibatan mereka dalam kegiatan ini. Pada
tahap pelaksanaan kegiatan saya bersama tim turut melibatkan pemerintah
setempat, tokoh masyarakat sehingga lebih besar memberi pengaruh pada kegiatan
tersebut. Antusias masyarakat selama kegiatan sangat besar, mereka merasa
kegiatan ini merupakan hal baru dan sangat bermanfaat bagi masyarakat.
15.
Kemampuan Kerjasama
Tim work merupakan
sekelompok orang yang memiliki keahlian, kedudukan dan peran dalam pekerjaan
untuk menjalankan fungsi-fungsi tertentu dengan memiliki kesatuan tindakan,
koordinasi dan perintah dalam menyelesaikan suatu tugas organisasi. Suatu
pekerjaan yang memiliki multi tugas dengan volume dan kapasitas kerja tertentu
memungkinkan penggunaan sumber daya ketenagaan yang cukup. Pekerjaan ini
seringkali menggunaan pekerja lebih dari satu orang untuk memudahkan pencapaian
hasil kerja yang cepat dan maksimal. Pengabdian masyarakat dengan multi tugas
membutuhkan tenaga-tenaga ahli dibidanngnya sehingga dengan keahlian yang
dimiliki masing-masing petugas menjadi modal dasar untuk bekerja. Tim kerja
dalam pengabdian masyarakat teridiri atas ketua dan dibantu oleh 2 orang
anggota, yang masing-masing memiliki kewenangan dan uraian kerja yang jelas.
Tim kerja ini telah sepakat membangun kerjasama dan kebersamaan sejak dalam
penyusunan rancangan pengabdian sampai finalisasi laporan hasil pengabdian.
Ketua bertugas sebagai koordinator kegiatan, merancang jenis kegiatan, anggota
bertugas mengumpulkan data-data pendukung lapangan, membantu ketua dalam
penyapaian materi, pengetikan dan penyusunan laporan. Pada tahap sosialisasi
kegiatan, peran ketua mengkoordinasikan dengan perangkat pemerintah setempat,
masyarakat, tokoh masyarakat dan dibantu anggota tim. Pada tahap pelaksanaan
peran ketua sebagai pengarah kegiatan, membawakan materi, dan menutup kegiatan.
Peran anggota membantu mempersiapkan peralatan, materi, media, bahan-bahan
pelatihan/penyuluhan, memperagakan media, membimbing mendemostrasikan dan
melakukan pengawasan serta evaluasi. Kerjasama dengan masyarakat, peran ketua
dan anggota membantu membicarakan dengan perangkat desa, masyarakat,
mengkomunikasikan maksud dan tujuan kegiatan, membicarakan jadwal kegiatan,
tempat kegiatan, membicarakan mobilisasi peralatan dan bahan.
D. Manajemen/Pengelolaan
Institusi
D.1. Berikan contoh nyata kontribusi Saudara sebagai
dosen, berupa pemikiran untuk meningkatkan kualitas manajemen/pengelolaan
institusi (universitas, fakultas, jurusan, laboratorium, manajemen sistem
informasi akademik, dll), implementasi
kegiatan, dan bagaimana dukungan institusi terhadap kegiatan
tersebut.
Deskripsi:
16.
Implentasi Kegiatan dari usulan/pemikiran
Salah satu tugas dosen adalah manajemen institusi
baik berupa pemikiran, keterlibatan ketenagaan maupun dalam pengambilan
keputusan. Pertama kali saya diangkat dalam jabatan sekretaris program kelas
sore kesehatan masyarakat SK Rektor No.147/SK/H29/KP/2019, 12 Agustus 2009 pada
FMIPA unhalu. Saya melihat beberapa hambatan dan permasalahan dalam layanan
akademik utamanya pengajaran. Beberapa permasalahan tersebut diantaranya belum
adanya GBPP dan SAP pada sebahagian mata kuliah serta beberapa SOP belum ada.
Dimana pada saat memasuki perkuliahan, banyak dosen meminta GBPP dan SAP di
ruangan saya, saya katakan beberapa mata kuliah belum memiliki GBPP dan SAP
jadi sebaiknya dosenya sendiri sebagai pembina mata kuliah yang menyusunnya.
Kondisi ini memang sudah berlangsung cukup lama, karena masih jurusan baru dan
kekurangan dosen saat itu. Kenyataan lain belum adanya panduan mata kuliah
magang isntasi, saat pengajaran saya sendiri kesulitan mengembangkan pengajaran
sehubungan dengan kondisi lapangan. Sehubungan dengan kondisi seperti ini maka
saya mengajukan pemikiran berupa usulan kegiatan lokakarya pada teman-teman
dosen jurusan. Dari hasil diskusi dengan teman-teman munculah kesepakatan untuk
membuat kegiatan lokakarya penyusunan GBPP, SAP dan Panduan mata kuliah magang
Instansi, serta SOP. Pada saat itu saya diminta untuk merancang proposal
pengembangan jurusan untuk lokakarya penysunan GBPP, SAP dan Panduan mata
kuliah magang Instansi, serta SOP dengan dana pengembangan jurusan kelas sore.
Proposal tersebut kami ajukan ke universitas dan disetujui. Selanjutnya saya
menyusun kepanitiaan lokakarya dan jadwal lokakarya kemudian diajukan pada
dekan FMIPA untuk dibuatkan SK dekan dengan nomor 538/SK/H29.5/PP/2010. Dalam
kegiatan lokakarya ini saya menjadi panitia sekaligus menjadi peserta kegiatan.
Pelaksanaan lokakarya tersebut pada bulan Oktober dan November 2010. Dari hasil
lokakarya tersebut berupa dokumen GBPP, SAP dan panduan mata kuliah magang
instansi serta SOP, kemudian diajukan ke dekan FMIPA untuk dibuatkan SK Dekan.
17.
Dukungan Institusi
Keberhasilan suatu kegiatan dalam sebuah lembaga
tidak lepas dari peran lembaga dalam memberikan dukungan. Pengalaman menjadi
Sekretaris Program Kelas Sore Kesehatan Masyarakat, saya mengusulkan kegiatan
Lokakarya penyusunan GBPP, SAP dan panduan mata kuliah magang instansi serta
SOP, dan usuluan tersbeut mendapat dukungan jurusan dan saya diminta untuk
merancang proposal lokakarya GBPP, SAP dan panduan mata kuliah magang instansi
serta SOP. Dukungan lembaga merupakan peran kebijakan dan kontribusi yang
diberikan dalam bentuk fasilitas dan pembiayaan kegiatan lokakarya tersebut.
Respon pihak fakultas, jurusan dan universitas mendukung penuh kegiatan
tersebut. Saat pertama kali saya mengajukan pendapat tentang lokakarya disambut
respon yang baik, dilanjutkan dengan pembicaraan tehnis pelaksanaan dalam rapat
jurusan. Hasil rapat dilanjutkan pada pimpinan fakultas dan pimpinan universitas.
Dukungan universitas sangat respon denga kegiatan ini, berupa alokasi anggaran
sebesar Rp.43.500.000. Dukungan jurusan berupa pemikiran, ketenagaan, dukungan
fakultas dalam bentuk fasilitas, arahan dan dukungan moril lainnya. Dukungan
dan kerja sama kepanitiaan dalam hal penyusuan jadwal lokakarya, pelaksanaan
tugas kepanitiaan, pengawasan kegiatan, monitoring, dan evaluasi kegiatan.
Manfaat dari kegiatan ini dapat dihasilkanya dokumen GBPP, SAP dan panduan mata
kuliah magang instansi serta SOP yang menjadi pedoman dalam pengelolaan
jurusan.
D.2. Berikan contoh nyata kendali diri, tanggungjawab,
dan keteguhan pada prinsip yang
Saudara tunjukkan sebagai dosen dalam implementasi manajemen/pengelolaan
institusi.
Deskripsi:
18. Kendali
Diri
Kendali diri sebagai transaksi sosial dalam kelompok
yang memungkinkan terciptanya kerjasama, komunikasi efektif dalam mewujudkan
suatu pekerjaan yang dikehendaki bersama. Interaksi sosial dapat berdampak
posisitf dan negatif. Dalam organisasi transaksi positif sejalan dengan tujuan,
nilai, norma lembaga dalam arah pencapaian hasil kerja. Tindakan postif perlu
terus dikembangkan, dipelihara dan terus ditingkatkan sejalan dengan
perubahan-perubahan yang dapat diterima sebagai suatu kekuatan sosial yang
dinamakan dengan budaya organisasi. Seseorang yang memiliki perilaku, persepsi
dan pengalaman sendiri-sendiri yang dibawa dari luar organisasi ketika berada
dalam organisasi bisa menjadi kekuatan dan kelemahan organisasi. Sifat dan
perilaku pekerja harus mendapat kesempatan dan dorongan sosial organisasi. Jika
keinginan-keingan tersebut tersumbat akibat gesekan dalam organisasi akan
melemahkan semangat kerja, produktiiftas dan turn over tenaga kerja. Pengalaman
saya selama menjadi dosen di Jurusan kesehatan masyarakat FMIPA unhalu, banyak
mengalami hambatan komunikasi dan kerjasama. Hal ini terjadi karena perbedaan
persepsi kerja diantara sesama rekan kerja dalam pengelolaan sumber daya
lembaga. Tak jarang terjadi adu argumentasi dan gesekan psikologis namun oleh
adanya sikap ilmiah, rasional dan obiektifitas menjadi pembatas dalam
bertindak. Salah satu contoh nyata ketika saya menjabat sebagai sekertaris
jurusan program kelas sore kesehatan masyarakat, mendapat kritikan tajam,
pengundurun diri rekan kerja dari suatu kegiatan praktikum pengalaman belajar
lapangan. Saat itu saya bersama ketua jurusan kesmas kelas sore telah
menetapkan jadwal dan susunan kepanitian praktikum, namun ditentang oleh ketua
jurusan reguler dalam hal jadwal, menurut persepsi mereka berbenturan dengan jadwal
lain. Padahal sesungguhnya saat itu jadwal praktikum telah diatur sesuai dengan
kalender akademik. Ketua jurusan reguler sempat menolak dan mengundurkan diri
dari pembimbingan. Maka melihat hal ini menjadi suatu masalah yang perlu
diselesaikan secara rasional, maka saya bersama ketua jurusan membicarakan
secara obyektif, terbuka mencari solusi terbaik tanpa harus diperdebatkan
secara panjang lebar demi menjaga stabilitas lembaga. Saya lakukan ini demi
keharmonisan dan konduktifitas dalam penyelesaian pekerjaan tanpa ada hambatan.
Disinilah saya merasa perlu pengendalian diri, tidak arogan tetapi melibatkan
kebersamaan.
19. Tanggungjawab
Tanggung jawab merupakan kemampuan menyelesaikan
pekerjaan dengan sukses sebagai wujud pengabdian pada tugas-tugas yang menjadi
amanah sebagai konsekwensi dari amanah yang diterima. Seseorang harus memiliki
rasa tanggung jawab yang tinggi agar pekerjaan yang diterima dapat diselesaikan
sesuai target dan jadwal yang telah ditetapkan. Tanggung jawab dalam pelayanan
jasa layanan akademik memiliki sasaran, besaran volume pekerjaan, target dan
hasil layanan jasa yang mengutamakan pelayanan prima serta kepuasan pengguna.
Pengalaman saya sebagai sekertaris jurusan kesmas kelas sore, setelah
pergantian kepengurusan, saya melihat banyak hambatan pelayanan akademik.
Hambatan ini terjadi karena kondisi belum memadainya fasilitas dan ketenagaan,
ruangan yang sempit, panas, tidak memiliki lemari penyimpanan arsip, komputer
dan printer sering terganggu dan tenaga staf tidak ada. Sebagai tanggung jawab
agar memudahkan pelayanan akademik, maka saya bersama ketua jurusan
membicarakan penyelesaian secara tepat. Kami meminta bantuan perlengkapan untuk
mencari lemari rusak digudang untuk diperbaiki, kami meminta perbaikan komputer
dan printer. Kadang-kadang saya bawa laptop sendiri dan printer dari rumah
untuk membantu pekerjaan. Tenaga staf tidak ada saya bicarakan dengan pimpinan
fakultas. Tanggungjawab lain dalam jabatan misalnya Pada awal semeter saya
merekap pembayaran SPP mahasiswa, membagikan dan mengumpul KRS/KHS, menyusun
jadwal kuliah, mengedarkan jadwal kuliah, memonitoring perkembangan
perkuliahan, membuat surat-surat ujian, termasuk persuratan lainnya. Merekap
absen mata kuliah, menyusun jadwal ujian semester, merekap nilai, mengimput nilai
SINAS, mengimput EPSBED, membicarakan dengan ketua jurusan mengenai dosen yang
terlambat menyelesaikan perkuliahan dan lain sebagainya
20. Keteguhan
Pada Prinsip
Keteguhan prinsip merupakan ideologi hidup sebagai
panutan bertindak yang mengandung nilai-nilai kebenaran dalam aktiftas kerja.
Prinsip ini lahir dari pengalaman atau pendidikan yang telah dialami oleh
sesorang. Ini menjadi asupan dalam melakukan suatu aktifitas kerja. Prinsip
yang mengandung kebenaran mengarah pada kebaikan sosial yang harus dipegang
teguh bagi seorang dosen. Menurut pengalaman kerja saya, pelaksanaan prinsip
ini dijalankan guna menegakkan nilai-nilai ideologi yang mengarah pada kualitan
kerja yang dapat dipertanggungjawabkan secara moral. Pengalaman saya menjadi
sekertaris kesmas kelas sore penerapan prinsip ini saya jalankan dalam
tugas-tugas jabatan saat itu. Misalnya dalam hal pembuatan SK ujian proposal,
hasil dan skripsi, saya melakukan seleksi berkas kelengkapan persyaratan ujian,
bila berkas mahasiwa belum memenuhi persyaratan maka saya menolak pengurusan
untuk pembuatan SK ujian. Menyeleksi penempatan tenaga pengajar dalam
pengasuhan mata kuliah, bila tidak memenuhi kualifikasi dan relevansi keilmuan,
maka saya tidak rekrut. Bila terdapat mahasiswa yang tidak memenuhi kehadiran
perkuliahan, maka saya tidak ikutkan dalam pelaksanaan ujian mata kuliah. Bila
terdapat dosen pembina mata kuliah yang tidak masuk berturut-turut sebnyak 4
kali maka saya tidak rekrut lagi pada semester berikutnya. Bila dosen pembina
mata kuliah terlambat memasukan nilai sampai batas ahir waktu, maka saya atas
kesepakatan jurusan mengambil alih pemberian nilai, hal ini mengingat
pengimputan data SINAS dan EPSBED Pengalaman menjadi kepala laboratorium,
misalnya bila ada mahasiswa yag membutuhkan surat keterangan bebas laboratorium
dan tidak memenuhi persyaratan, maka saya menolak membuatkan SK bebas
laboratorium.
E. Peningkatan
Kualitas Kegiatan Mahasiswa
E.1. Berikan contoh nyata peran Saudara sebagai dosen, baik berupa kegiatan maupun pemikiran
dalam meningkatkan kualitas kegiatan mahasiswa dan bagaimana dukungan institusi
dalam implementasinya.
Deskripsi:
21.
Peran pada Kegiatan Mahasiswa
Salah satu tugas tridhama perguruan tinggi adalah
pendidikan dan pengajaran pada mahasiswa. Peran dosen dalam transaksi keilmuan
melalui pengajaran pada mahasiswa guna mengetahui, mengenali, mengembangkan dan
memecahkan masalah sehubungan dengan penerapan kompetensi yang dimiliki
sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara. Transaksi
ilmu bukan hal yang mudah, disinilah pentingnya dosen memiliki wawasan yang
laus dibanding peserta didik. Peran saya sebagi dosen sangatlah beragam
dinataranya. (1). Pemateri pada kegiatan Peningkatan Dan Pemantapan Solidaritas
Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Menuju Indonesia Sehat 2010, yang
diselenggarakan oleh mahasiswa jurusan Kesmas FMIPA Unhalu tahun 2008. Kegiatan
ini berlangsung selama 1 hari bertempat di FMIPA Unhalu. (2). Pemateri pada
Pelatihan Tehnik Persentase yang diselenggarakan oleh jurusan kesmas FMIPA Unhalu
tahun 2009. Kegiatan ini bertempat di FMIPA Unhalu yang berlangsung 2 hari.
(3). Pembimbing Praktikum Kesehatan Masyarakat yang diselenggarakan oleh
jurusan Kesmas FMIPA Unhalu tahun 2009. Kegiatan ini berlangsung 14 hari
bertempat di Fak Kesmas Unhas. (4). Pemantau Pendidikan Akademik Mahasiswa Baru
2010 Fakultas Matemetika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Unhalu yag diselengarakan
oleh FMIPA unhalu tahun 2010. Kegiatan ini berlangsung selam 3 hari bertempat
di FMIPA unhalu. (5). Pembimbing Lapangan kegiatan kreaktifitas mahasiswa yang
diselenggarakan oleh Himpunan mahasiswa jurusan Kesmas kelas Sore tahun 2012.
Kegiatan ini berlangsung 3 hari bertempat di Toronipa Kab Konawe. (6). Pengawas
Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru 2012 Universitas Haluoleo yang diselenggarakan
oleh Universitas Haluoleo bertempat di FKM unhalu. Kegiatan ini berlangsung
selama 3 hari. (7). Tim penilai lomba karya ilmiah yang diselenggarakan oleh
FKM unhalu tahun 2012. Kegiatan ini berlangsung 2 hari bertempat di FKM Unhalu
22.
Implementasi Peran
Pelaksanaan kegiatan kemahasiswa sangat dibutuhkan
dukungan dari lembaga, utamanya kegiatan yang memiliki kaitan dengan
pembelajaran keilmuan. Umumnya kegiatan ini harus dikoordinasikan dengan
jurusan, guna bermanfaat tidak hanya pada mahasiswa tetapi juga bagi jurusan.
(1). Pemateri pelatihan tehnik persentase ilmiah. Saya terinspirasi oleh
kelemahan mahasiswa dalam persentase ilmiah saat pelaksanaan ujian karya tulis.
Dari kenyataan ini saya mengusulkan pada jurusan tentang perlunya pelatihan persentase
ilmiah pada mahasiswa dan sifatnya wajib. Gagasan saya mendapat respon positif
dari jurusan dan saya dipercayakan menjadi salah satu pemateri membawakan pokok
bahasan tehnik penulisan power point yang efektif. Kegiatan ini berlangsung 2
hari. Sebagai latihan pada mahasiswa, saya berikan tugas dan hasilnya saya beri
penilaiaan. (2). Pembimbing lapangan. Program kreaktifitas mahasiswa masih
menjadi hal baru bagi mahasiswa. Kala itu saya diminta memberikan masukan
mengenai materi kegiatan ini. Kemudian saya bersama mahasiwa mendiskusikan
kepada jurusan tentang masksud kegiatan tersebut dan mendapat tanggapan
positif. Saya dipercayakan menjadi pembimbing lapangan sekaligus sebagai
pemateri organisasi dan kepemimpinan. Kegiatan ini berlangsung 3 hari. Kegiatan
ini memiliki kaitan dengan mata kuliah generik kompetensi. (3). Tim penilai
lomba karya ilmiah yang dislenggarakan oleh FKM unhalu tahun 2012. Kegiatan ini
tergolong kegiatan baru dalam lingkungan FKM unhalu. Kegiatan ini tujuanya
adalah untuk memacu kreaktifitas mahasiswa dalam membuat karya ilmiah tentang
sesuatu hal yang berhubungan dengan keahlian. Kegiatan ini mendapat dukungan
positif dari pimpinan fakultas. Kegiatan ini berlangsung 2 hari, pada hari
pertama pemaparan dan tanggapan tim akan penjelasan karya ilmiah serta
pemeriksaan karya ilmiah tersebut. Hari ke 2 memberikan penilaian dan
memfinalisasi hasil lomba dan menentapkan peringkat juara lomba.
E.2. Berikan contoh nyata interaksi yang Saudara tunjukkan dalam peningkatan kualitas kegiatan
mahasiswa dan manfaat kegiatan baik
bagi mahasiswa institusi Saudara, maupun pihak lain yang terlibat.
Deskripsi:
23.
Interaksi dengan Mahasiswa
Interaksi sebagai transaksi sosial yang memungkinkan
lahirnya komunikasi antara dua orang atau lebih, sehingga tercapainya pemenuhan
kebutuhan bersama dalam kehidupan. Demikian halnya dalam pendidikan dan
pengajaran, interaksi antara dosen dan mahasiswa juga terjadi. Beberapa bentuk
interaksi yang saya lakukan pada mahasiswa berupa : (1). Tatap muka, penjelasan
materi dan diskusi materi pada kegiatan Peningkatan Dan Pemantapan Solidaritas
Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, pada Pelatihan Tehnik Persentase ilmiah,
Pembimbing Praktikum Kesehatan Masyarakat dan Pembimbing Lapangan kegiatan
kreaktifitas mahasiswa. Tujuanya adalah agar memudahkan mahasiswa menerima
pelajaran dan membantu menjelaskan bila terdapat hal-hal yang belum dipahami
oleh mahasiswa. (2). Membantu memecahkan masalah yang dihadapi. Bila terdapat
masalah dan hambatan dalam pembelajaran atau kegiatan, maka saya membantu
mencarikan pemecahan masalah tersebut. Memberikan pembimbingan dan pengarahan.
(3). Mendemostrasikan pembelajaran. Untuk mempermudah pemahaman pembelajaran
saya memperagakan atau memperlihatkan media atau alat atau kasus tertentu untuk
mempermudah pejelasan pembelajaran supaya mahasiswa lebih nyata mendapatkan
pemahaman. (4). Pemantauan dan pengawasan langsung pada Pendidikan Akademik dan
Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru. (5). Tanyajawab Tim penilai lomba karya
ilmiah pada mahasiswa.
24.
Manfaat Kegiatan
Dampak kegiatan adalah outcome yang diperoleh sebagai
hasil yang diharapkan dari suatu kegiatan. Biasanya manfaatnya dapat berpengaruh
positif pada kehidupan. Beberapan manfaat kegiatan yang diperoleh dari kegiatan
pembelajaran mahasiswa diantaranya ; (1). Kegiatan pelatihan tehnik penulisan
power, dimana manfaat bagi mahasiswa adalah adanya pengetahuan dan keterampilan
mahasiswa dalam menulis power point yang efektif, sehingga dapat berpengaruh
pada kemampuan persentase ilmiah. (2). Kegiatan kreaktifitas mahasiswa, dimana
manfaat yang diperoleh adalah adanya pengetahuan dan wawasan pembelajaran
organisasi, melatih dan membiasakan kerjasama mahasiswa dalam tim kerja,
melatih kedisiplinan mahasiswa, melatih kejujuran dan tanggungjawab mahasiswa
pada pekerjaan, melatih kepemimpinan mahasiswa, dan melatih mahasiswa untuk
bekerja diatas berbagai perbedaan yang ada dalam pekerjaan. (3). Lomba karya
ilmiah, dimana manfaat yang diperoleh adalah merangsang wawasan pengetahuan dan
melatih kreaktiiftas mahasiswa dalam menghasilkan karya-karya ilmiah yang dapat
dilombakan pada tingkat lokal, regionla, nasional dan internasional. Beberapa
manfaat bagi institusi adalah salah satu tujuan pembelajaran tercapai, utamanya
yang berkaitan dengan pembelajaran mata kuliah generik kompetensi, dimana
kehadiran dan keaktifan mahasiswa dalam mengikuti kegiatan mendapat penilaian
dalam bentuk sertifikasi kegiatan/pelatihan yang memiliki kredit point pada
mata kuliah generik kompetensi.
............................................................................................................................
............................................................................................................................
PERNYATAAN
DOSEN
Saya dosen yang membuat diskripsi diri ini menyatakan bahwa semua yang saya
deskripsikan adalah benar aktivitas saya dan saya sanggup menerima sanksi
apapun termasuk penghentian tunjangan dan mengembalikan yang sudah diterima
apabila
Kendari, 3
september 2012
Dosen Yang Diusulkan
(Suhadi, SKM., M.Kes)
Saya sudah memeriksa kebenaran diskripsi diri ini dan bisa menyetujui semua
isinya.
Mengesahkan, Mengetahui,
Dekan/Direktur/Ketua/... Ketua
Jurusan/Bagian/...
Tanda tangan dan cap
(--------------------------------) (--------------------------------)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar