Kamis, 31 Januari 2013

TERJEMAHAN STRATEGI GLOBAL PENGENDALIAN BAHAYA PENGGUNAAN ALKOHOL (WHO, 21 MEI 2010)


Dasar Penyusunan Skenario
1.     Alkohol  memiliki efek yang serius terhadap kesehatan masyarakat dan dianggap menjadi salah satu faktor risiko utama kesehatan secara global. Dalam konteks ini, rancangan strategi pengembangan pengurangan bahaya Penggunaan alkohol perlu dibicarakan baik individu dan sosial.

Jumat, 04 Januari 2013

Stres Kerja



I. PENGERTIAN STRESS
· Menurut Kozier (1989)
Stress adalah segala sesuatu yang member dampak secara total terhadap individu meliputi fisik,emosi,social,spiritual.
· Menurut Dadang hawari(20000
Stress adalah suatu bentuk ketegangan yang mempengaruhi fungsi alat-alat tubu
· Menurut Dafis(1988)
Stress adalah realitas kehidupan setiap hari yang tidak dapat dihiondari yang disebabkan oleh perubahan yang memerlikan penyesuaian.
· Menurut Hans Selye
Yang bersifat nonspesifik terhadap setiap tuntutan kebutuhan yang ada dalam dirinya.
· Menurut Soeharto Heerdjan (1987)
Stress adalah suatu kekuatan yang mendesak atau mencekam yang menimbul;kan suatu ketegangan dalam diri seseorang.
· Menurut maramis
Stress adalah segala masalah atau tuntutan penyesuaian diri dan karena itu sesuatu yang mengganggu kita.
· Menurut Vincent Cornelli
Stress adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan oleh perubahan dan tuntunan kehidupan,yang dipengaruhi oleh lingkungan maupun penampilan individu didalam lingkungan tersebut.
· Menurut lilis(1997)
Stress adalah sebuah kondisi dimana system respon manusia berubah keseimbangannya.
II.ASPEK UMUM STRESS
Respon tubuh.
Mekanisme perlindungan diri otomatis dan segera aktivasi
sistem syaraf dan endokrin fight dan flight
respon mekanik /kimia/thermal:
1. Selular
2. Humoral
3. Hormonal/endokrin
4. Saraf
III. TAHAPAN STRESS
1. Alarm Reaction : Reaksi alarm melibatkan pengerahan mekanisme pertahanan dari tubuh dan pikiran untuk menghadapi stressor.
2. Stage of Resistance : Tubuh kembali stabil, kadar hormon, frekuensi jantung, tekanan darah dan curah jantung kembali normal.
3. Stage of Exhaustion : Terjadi ketika tubuh tidak dapat lagi melawan stress dan energi yang diperlukan untuk mempertahankan adaptasi menipis.
IV. TIPE STRESSOR
1.Stressor Internal
Contohnya: tumor, cacat bawaan, hipertensi
2. Stressor Eksternal
Contohnya: Marah kepada teman, konflik dengan orang tua
3. Stessor Fisik
Contohnya : overdosis, virus, luka, suhu.
4.Stessor Psikologis
Contohnya : takut operasi, cemas terhadap operasi, dan berduka karena kematian orang tua.
V. HOMEOSTATIS & FAKTOR-FAKTORNYA
Homeostatis yaitu mekanisme fisiologis yang bervariasi dalam tubuh individu untuk memelihara keseimbangan dalam lingkungan internal. Dipengaruhi oleh beberapa faktor di bawah ini
Faktor genetik
Faktor fisik dan kimiawi
Mikroorganisme dan parasit
Faktor psikologik
Faktor kultural
Migrasi
Faktor Ekologik
Faktor pekerjaan
Burn out
Technologic societies
VI. MEKANISME PERTAHANAN EGO
Mekanisme Pertahanan Ego yang sering disebut sebagai mekanisme pertahanan mental. Adapun mekanisme pertahan ego adalah sebagai berikut :
  1. Kompensasi : Proses dimana seseorang memperbaiki penurunan citra diri dengan secara tegas menonjolkan keistimewaan atau kelebihan yang dimiliki.
  2. Penyangkalan(denial) : Menyatakan ketidaksetujuan terhadap realitas dengan mengingkari realitas tersebut. Mekanisme pertahanan ini adalah yang paling sederhana dan primitive.
  3. Pemindahan (displacement): Pengalihan emosi yang ditujukan pada seorang atau benda lain yang biasanya netral atau lebih sedikit mengancam dirinya.
  4. Disosiasi: Pemisahan suatu kelompok proses mental atau perilaku dari kesadaran atau identitasnya.
  5. Identifikasi: Proses dimana seseorang untuk menjadi seseorang yang ia kagumi berupaya dengan mengambil/menirukan pikiran-pikiran, perilaku, dan selera orang tersebut.
  6. Intelektualisasi: Pengguna logika dan alasan berlebihan untuk menghindari pengalaman yang mengganggu perasaannya,
  7. Introjeksi: Suatu jenis identifikasi yang kuat dimana seseorang mengambil atau melebur nilai-nilai dan kualitas seseorang atau suatu kelompok ke dalam struktur egonya sendiri, merupakan hati nurani.
  8. Isolasi: Pemisahan unsure emosional dari suatu pikiran yang mengganggu dapat bersifat sementara atau dalam jangka waktu yang lama.
  9. Proyeksi: Pengalihan buah pikiran atau impuls pada diri sendiri kepada orang lain terutama keinginan, perasaan emosional dan motivasi yang tidak dapat ditoleransi.
  10. Rasionalisasi: Mengemukakan penjelasan yang tampak logis dan dapat diterima masyarakat untuk membenarkan impuls, perasaan, perilaku, dan motif yang tidak dapat diterima.
  11. Reaksi Formasi: Pengembangan sikap dan pola perilaku yang ia sadari, yang bertentangan dengan yang sebenarnya ia rasakan atau ia ingin lakukan.
  12. Regresi: Kemunduran akibat stress terhadap perilaku dan merupakan cirri khas dari suatu taraf perkembangan yang lebih dini.
  13. Represi: Pengesampingan secara tidak sadar tentang pikiran, impuls atau ingatan yang menyakitkan atau bertentangan dari kesadaran seseorang; merupakan pertahanan yang primer yang cenderung diperkuat oleh mekanisme lain.
  14. Pemisahan(splitting): Sikap mengelompokkan orang atau keadaan hanya sebagai semuanya baik atau semuanya buruk; kegagalan untuk memadukan nilai-nilai positif dan negatif dalam diri sendiri.
  15. Sublimasi: Penerimaan suatu sasaran pengganti yang mulia artinya dimata masyarakat untuk suatu dorongan yang mengalami halangan dalam penyaluran secara normal.
  16. Supresi: Suatu proses yang digolongkan sebagai mekanisme pertahanan tetapi sebetulnya merupakan suatu analog represi yang disadari.
VII. MODEL_MODEL STRESS
1. Model Stress Berdasarkan Stimulus
- Hukum elastisitas
- Jika strain yang dihasilkan melampaui batas elastisitasnya maka kerusakan akan terjadi.
- Stress sebagai ciri-ciri dari stimulus lingkungan yang dalam beberapa hal dianggap mengganggu atau merusak,
- Stressor eksternal akan menimbulkan reaksi stress atau strain dalam diri individu,
- Stress sebagai sesuatu yang dipelajari
2. Model Stress Berdasarkan Respon
Menurut Selye (1982), terdiri dari 3 tahapan
- Reaksi alarm : respon siaga (fight or flight). Peningkatan cortical hormon, emosi dan ketegangan.
- Fase perlawanan (resistance) : Bila respon adaptif tidak mengurangi persepsi terhadap ancaman, ditandai hormon kortikal tetap tinggi. Usaha fisiologis untuk mengatasi stress mencapai kapasitas penuh.
- Reaksi kelelahan : Perlawanan terhadap stress yang berkepanjangan mulai menurun, fungsi otak tergantung perubahan metabolisme, sistem kekebalan tubuh menjadi kurang efisien dan penyakit yang serius mulai timbul saat kondisi menurun.
3. Model Stress Berdasarkan Transaksional
- Lingkungan dan individu terjadi proses penilaian kognitif (cognitive appraisal)
- Individu bervariasi dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya yaitu dengan melakukan koping terhadap berbagai tuntutan.
Mengukur potensial stress yaitu :
- Pengukuran primer : Menggali persepsi individu terhadap masalah
- Pengukuran sekunder : Mengkaji kemampuan seseorang atau sumber-sumber tersedia diarahkan untuk mengatasi masalah,
- Pengukuran tersier : Berfokus pada pikiran keefektifan perilaku koping dalam menghadapi ancaman.
VIII. FAKTOR_FAKTOR YANG MEMENGARUHI EFEK STRESSOR
1. Sifat stressor, apa arti sebuah stressor bagi klien? Karena stressor yang sama memberikan arti yang berbeda bagi seseorang.
2. Jumlah stressor pada waktu yang bersamaan, sehingga yang kecil dapat menjadi berat
3. Lamanya stressor. Semakin lama seseorang terpapar stressor maka orang tersebut mengalami penurunan kemampuan dalam mengatasi masalah karena kelelahan.
4. Usia,perkembangan
5. Jenis kelamin
6. Kepribadian
7. Status kesehatan secara umum
8. Support system
IX. LAS DAN GAS
Karakteristik LAS
  1. Respon yang terjadi hanya setempat dan tidak melibatkan semua system.
  2. Respon yang bersifat adaptif; diperlukan stressor untuk menstimulasikannya.
  3. Respon bersifat jangka pendek dan tidak terus-menerus.
  4. Respon bersifat restorative
Respon LAS banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
  1. Respon Inflamasi
Respon ini distimulasi oleh adanya trauma dan infeksi. Respon ini memusatkan diri hanya pada area tubuh yang trauma sehingga penyebaran inflamasi dapat dihambat dan proses penyembuhan dapat berlangsung cepat.
  1. Respon Refleks Nyeri
REspon ini merupakan respo adaptif yang bertujuan melindungi tubuh dari kerusakan lebih lanjut. Misalnya mengangkat kaki ketika bersentuhan dengan benda tajam.
GAS
Gas merupakan respon fisiologis dari seluruh tubuh terhadap stress. Respon yang terlibat didalamnya adalah system saraf otonom dan system endokrin. Di beberapa buku teks, GAS sering disamakan dengan system Neuroendrokin.
GAS terdiri dari beberapa fase:
1. Reaksi Alarm (peringatan)
Melibatkan pengerahan mekanisme pertahanan dari tubuh seperti pengaktifan hormon yang berakibat meningkatnya volume darah dan akhirnya menyiapkan individu untuk bereaksi. Hormon lainnya dilepas untuk meningkatkan kadar gula darah yang bertujuan untuk menyiapkan energi untuk keperluan adaptasi, teraktifasinya epineprin dan norepineprin mengakibatkan denyut jantung meningkat dan peningkatan aliran darah ke otot, peningkatan ambilan oksigen dan meningkatnya kewaspadaan mental.
Aktifasi hormonal yang luas ini menyiapkan individu untuk melakukan respons melawan atau menghindar. Bila stressor masih menetap maka individu akan masuk ke dalam fase resistensi.
2. Fase Resistensi
Tubuh kembali stabil, termasuk hormon, denyut jantung, tekanan darah, dan cardiac out put. Individu tersebut berupaya beradaptasi terhadap stressor, jika ini berhasil maka tubuh akan memperbaiki sel-sel yang rusak. Bila gagal maka individu tersebut akan jatuh pada tahap terakhir dari GAS yaitu fase kehabisan energi.
3. Fase Kehabisan Tenaga
Tahap ini cadangan energi telah menipis atau habis. Akibatnya tubuh tidak mampu lagi menghadapi stress. Ketidakmampuan tubuh untuk mempertahankan diri terhadap stressor inilah yang berdampak pada kematian individu tersebut.
X. METODE KOPING
Ada dua metode koping yang digunakan oleh individu dalam mengatasi masalah psikologis seperti yang dikemukakan oleh Bell (1977), dua metode tersebut antara lain:
  1. Metode koping jangka panjang, cara ini adalah konstruktif dan merupakan cara yang efektif dan realistis dalam menangani masalah psikologis dalam kurun waktu yang lama, contonhya:
a. Berbicara dengan orang lain.
b. Mencoba mencari informasi yang lebih banyak tentang masalah yang sedang diahadapi.
c. Menghubungkan situasi atau masalah yang sedang dihadapi dengan kekuatan supranatural.
d. Melakukan latihan fisik untuk mengurangi ketegangan.
e. Membuat berbagai alternative tindakan untuk mengurangi situasi.
f. Mengambil pelajaran atau pengalaman masa lalu.
  1. Metode koping jangka pendek, cara ini digunakan untuk mengurangi stress dan cukup efektif untuk waktu sementara, tetapi tidak efektf untuk digunakan dalam jangka panjang. Contohnya:
    1. Menggunakan alcohol atau obat
    2. Melamun dan fantasi.
    3. Mencoba melihat aspek humor dari situasi yang tidak menyenangkan.
    4. Tidak ragu dan merasa yakin bahwa semua akan kembali stabil.
    5. Banyak tidur
    6. Banyak merokok.
    7. Menangis
    8. Beralih pada aktifitas lain agar dapat melupakan masalah.

Minggu, 23 Desember 2012

Kompetisi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan




Kompetensi Departemen
1.    Mampu menggunakan prinsip, metode administrasi dan kebijakan kesehatan untuk memecahkan masalah kesehatan masyarakarat secara efektif dan efisien.
2.    Mampu melakukan advokasi, pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

B.  Mata Ajaran  yang disediakan

1. KMA104 :  Organisasi dan Manajemen (Management and Organization)
Kompetensi
Mampu menerapkan konsep administrasi, organisasi dan manajemen dalam organisasi dan manajemen pelayanan kesehatan di Indonesia
Deskripsi
Membahas  ruang lingkup sejarah perkembangan administrasi, organisasi dan manajemen,  pengertian organisasi (prinsip organisasi, struktur dan perilaku organisasi), keefektifan  organisasi, dimensi struktur organisasi, pengertian dan fungsi manajemen serta kepemimpinan dan motivasi, organisasi dan tata laksana pelayanan kesehatan di Indonesia, upaya pokok kesehatan, organisasi dan tatalaksana Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten, Dinas Kesehatan Propinsi dan Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

2.  KMA314 : Hukum dan Perundang-Undangan Kesehatan (Health law)
Kompetensi
Mampu menerapkan konsep perundang-undangan kesehatan Republik Indonesia serta etika dan hukum kesehatan.
Deskripsi
Membahas sistematika  hukum  kesehatan  di Indonesia dan Undang-Undang Kesehatan Republik Indonesia dan perkembangannya serta aplikasinya di bidang pelayanan kesehatan masyarakat serta etika hukum dan hukum kesehatan.

3. KMA315 : Perencanaan dan Evaluasi (Planning and Evaluation)
Kompetensi
Mampu menjelaskan dan menerapkan konsep perencanaan dan evaluasi dalam merancang program-program kesehatan masyarakat

Deskripsi
Membahas prinsip, tahapan dan proses dari perencanaan dan evaluasi (siklus pemecahan masalah dan contoh) serta aplikasinya dalam program kesehatan yang dilakukan  di  Indonesia  baik secara nasional maupun sektoral.

4. KMA342 :  Kepemimpinan ( LEADERSHIP)
Kompetensi
Mampu menjelaskan berbagai konsep dalam kepemimpinan.
Deskripsi
Membahas berbagai konsep dalam kepemimpinan, meliputi teori kepemimpinan, kekuasaan, sumber-sumber kekuasaan, berbagai bentuk gaya kepemimpinan dan kepemimpinan yang efektif.

5. KMA344 : Isu Mutakhir Administrasi dan Kebijakan Kesehatan (CURRENT ISSUES in HEaLTh AdminisTration And PolicIES)
Kompetensi
Mampu menganalisis isu-isu terbaru yang terkait dengan administrasi dan kebijakan kesehatan
Deskripsi
Membahas isu-isu terbaru yang terkait dengan bidang kesehatan, khususnya yang menyangkut administrasi dan kebijakan kesehatan.

6. KMA346 : Administrasi DAN Kebijakan Kesehatan Komunitas (COMMUNITY HEALTH PoLICIES AND ADMINISTRATION)
Kompetensi
Mampu menjelaskan berbagai konsep yang terkait dengan administrasi dan kebijakan kesehatan komunitas.
Deskripsi
Membahas pelaksanaan fokus studi administrasi pada komunitas di wilayah dengan karakteristik tertentu, mencakup pelaksanaan fungsi-fungsi administrasi, sumberdaya organisasi, tujuan organisasi, dampak dari tujuan, dan efek eksternal organisasi.


7.  KMA471 : Kebijakan Kesehatan (Health PolicIES)
Kompetensi
Mampu menjelaskan berbagai kebijakan kesehatan yang ada.
Deskripsi
Membahas tentang kebijakan-kebijakan negara dan secara khusus kebijakan kesehatan, alternatif pengambilan keputusan kebijakan, hal-hal yang menyangkut masalah hingga timbulnya kebijakan tersebut. Prinsip-prinsip kebijakan, model dan proses perumusan kebijakan demikian juga dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan kesehatan dan sistem nilai dalam kebijakan kesehatan serta implementasi kebijakan kesehatan yang pernah ada.

8.  KMA473 : Ekonomi Kesehatan (Health Economics)
Kompetensi
Mampu menjelaskan pemanfaatan konsep ekonomi di dalam bidang kesehatan.
Deskripsi
Membahas mengenai pengertian ilmu ekonomi, ruang lingkup ilmu ekonomi dan permasalahannya dalam perekonomian, pembiayaan pembangunan kesehatan, teknik evaluasi ekonomi, sumber-sumber pembiayaan sektor kesehatan, DUKM dan Askes.

9.  KMA475 : Manajemen Sumber Daya Manusia (Human Resources Management)
Kompetensi
Mampu menjelaskan konsep, prinsip manajemen sumber daya manusia dalam bidang kesehatan.

Deskripsi
Membahas pengertian dan ruang lingkup manajemen sumber daya manusia  (MSDM) dalam organisasi, perencanaan SDM, Rekrutmen, Seleksi, Sosialisasi, Pelatihan dan Pengembangan, Pemeliharaan  dan Penggunaan, Penilaian prestasi kerja. Problema tenaga kerja kesehatan di Indonesia, Kinerja (Produktivitas) dan beberapa Metode analisis SDM (Analisis Pekerjaan, Analisis Fungsi, dan Analisis Tugas).

10.  KMA477 : Administrasi Rumah Sakit (Hospital Administration)
Kompetensi
Mampu menjelaskan konsep dan prinsip administrasi dalam rumah sakit.
Deskripsi
Membahas konsep-konsep fungsi manajemen rumah sakit, struktur organisasi rumah sakit dan pelayanan rumah sakit, identifikasi masalah di rumah sakit.

11.  KMA479 : Metode Analisa Kebijakan Kesehatan (Health PolicIES Analysis Method)
Kompetensi
Mampu memahami ragam metode analisis yang digunakan untuk menganalisis kebijakan negara.
Deskripsi
Membahas beragam metode analisis yang digunakan untuk menganalisis kebijakan negara, khususnya kebijakan dalam bidang pembangunan kesehatan masyarakat, meliputi pengertian dan definisi metode analisa kebijakan kesehatan, perumusan masalah kebijakan, tujuan, pendekatan analisis kebijakan, argumen kebijakan, bentuk analisis kebijakan, menganalisis faktor yang berpengaruh terhadap kebijakan (seperti sistem politik), dan pembahasan (kasus) naskah kebijakan kesehatan dalam persfektif analisis kebijakan.

12.  KMA481 : Pembiayaan Kesehatan (Health Financing)
Kompetensi
Mampu memahami berbagai aspek yang terkait dengan pembiayaan kesehatan.
Deskripsi
Membahas pengertian/batasan dan ruang lingkup pembiayaan kesehatan, sumber-sumber dan macam-macam biaya kesehatan, syarat dan masalah pokok pembiayaan serta upaya penyelesaian, tarif pelayanan dan asuransi kesehatan.

13. KMA483 : Metode Penelitian Administrasi Kesehatan Masyarakat (Public Health Administration RESEARCH METHODE)
Kompetensi
Mampu menerapkan metode penelitian AKM untuk penyusunan karya tulis
Deskripsi
Membahas tentang beragam metode penelitian yang digunakan dalam bidang ilmu administrasi atau manajemen yang langsung digunakan dalam bidang administrasi kesehatan masyarakat. Pengertian metode penelitian, ruang lingkup dan pendekatan penelitian AKM, permasalahan penelitian, studi kepustakaan, jenis penelitian, populasi dan sampel penelitian, aspek pengukuran, metode analisis data dan pembuatan proposal penelitian.

14.  KMA485 : Administrasi Pelayanan Kesehatan (Health Services Administration)
Kompetensi
Mampu menjelaskan konsep dan prinsip administrasi dalam pelayanan kesehatan.
Deskripsi
Membahas perkembangan program pelayanan kesehatan masyarakat di Indonesia, yang meliputi penerapan manajemen di bidang kesehatan, berbagai bentuk pengorganisasian jajaran organisasi kesehatan, aspek pengendalian dan penilaian pelaksanaan program.

15. KMA487 :  Manajemen Program Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan (Quality  Assurance)
Kompetensi
Mampu menjelaskan konsep dan prinsip mutu dalam manajemen pelayanan kesehatan.
Deskripsi
Membahas tentang konsep mutu, sistem manajemen mutu, peralatan yang dibutuhkan untuk meningkatkan mutu.